Eka my best friend, mau nikah tanggal 5 ini.... so aku jadinya pusing mikirin baju. Awalnya mau pakai kebaya lama saja, berhubung tanggal tua dan penghematan. Lagiankan berat badanku sudah turun (sedikit), jadi kebaya lama ada yang muat lagi (hore....). Tapi Eka dua hari yang lalu nelpon dan seperti biasa nelponnya lama, dan salah satu pembicaraan kami, dia memastikan kalau aku bikin kebaya...

Oh My God, plan A tidak jadi.... sekarang pindah ke plan B. Nyari kain dirumah sama my mother dan dapat satu kain warisan serta sudah direstui buat di jahit. Hari Sabtu siang, habis seminar, langsung kabur mau nyari bahan kebaya dan sekaligus menjahitnya. Berhubung jam setengah 3 niat mau senam, jadi nyari bahannya buru-buru. Tidak sempat mau milih-milih di toko bahan kebaya, langsung menuju penjahit langgananku dan pilih bahannya juga disana.

Yah karena hari H nya tinggal seminggu lagi, biaya jahitnya jadi agak mahal. Trus karena aku banyak permintaan mengenai modenya, jadi nambah lagi biayanya. Ya okelah, nggak apa-apa mahal asal bagus, awas kalo nggak bagus, kupecat mereka dari langganan jahitku. Tapi semoga bagus hasilnya, soalnya selama aku menjahit disana hasilnya tidak pernah mengecewakan.

Habis selesai urusan kebaya, sempat mampir ke toko sepatu, beli sepatu buat senam karena terjadi trouble dengan sepatu yang lama, dalam waktu kurang dari 10 menit transaksi selesai.

Pas sudah mau pergi dari sana lewat depan toko jilbab, mbaknya manggil-mangil, karena kasihan akhirnya mampir, tapi nggak lama karena buru-buru dan juga karena ternyata mbaknya pelit, nawarnya nggak bisa murah-murah. Keluar dari sana langsung cabut, nggak sempat beli kado lagi, rencana beli kadonya minggu depan saja pas ngambil jahitan.

Habis shopping singkat, lanjut senam sampe capek berat. Pulang, mandi dan kemudian istirahat. Malmingnya kelabu, jadi lanjutin nonton drama Korea yang belum selesai ditonton. Lapar, tapi tidak boleh makan, mengingat kebaya yang bakal kupakai nanti (diet ini menyiksaku....).

Eka adalah teman SD, SMP dan kuliahku di UNSRI. Teman-teman Eka juga adalah temanku, dan yang namanya teman-teman sekolahku itu terkenal bawel dan hobi mengkritik. Sudah terbayang komentar-komentar mereka nanti kalau melihat aku, komentar yang tanpa sensor dan tanpa hormat sama sekali (seperti kalau mahasiswaku lagi ngomong sama aku).

So.... jadi sekarang prepare buat ngadepin komentar mereka nanti, mulai dari jurus senyum manis, diam tanpa kata atau tangkisan maut..... Piuh...(menghembuskan nafas), semua ini bakal lebih mudah kalau tiba-tiba misalnya tanggal 5 nanti aku ditugaskan untuk keluar kota.

Hari Sabtu kemarin, aku baru saja dapat 4 film yang belum kutonton, rencananya iseng mau nonton hari ini, mengisi kekosongan hari Minggu yang direncanakan dirumah saja. Malas mau ngapa-ngapain dan bokek kalau mau jalan keluar (pacar nggak ada, teman-teman sibuk acara masing-masing....), maka jadilah hari Ini adalah hari nonton sedunia untukku.

Pagi-pagi nonton film Sherlock Holmes dulu... (please deh ketinggalan banget). Secara aku nggak baca novelnya kayak Harry Potter, maka aku harus siap-siap mengerutkan dahi nantinya kalau banyak nggak nyambung daripada nyambungnya saat nonton. Sudah baca sinopsisnya sedikit dan syukurlah akhirnya lumayan ngerti ceritanya. Yah kayak-kayak Conan lah pokoknya,.... eh salah Conan yang kayak Sherlock Holmes. Tapi yang menariknya adalah karena yang main Robert Downey Junior si Iron Man yang perannya menurutku agak-agak kurang lebih, sama tengilnya sama Tony Stark. Dari sisi romantisnya juga ada, malah romantis abis menurutku, karena belahan jiwa si Sherlock Holmes adalah Irene Adler (baju-bajunya bagus....) yang nota bene adalah penipu dan sering memanfaatkan dia.

Habis nonton yang pertama lanjut yang kedua Sherlock Holmes Games of Shadow. Ekspektasinya tinggi sebelum nonton, karena difilm kedua ini dia bakal ketemu musuh besarnya Profesor Moriarty (orang jaman dulu ternyata kuliah sudah pakai toga). Tapi secara keseluruhan menurutku aku lebih suka yang pertama, apalagi Irene Adler dibuat mati disini, walau masih didukung penampilan dr.Watson sang sahabat yang selalu setia membantu meski banyak kesalnya ngeliat tingkah Holmes daripada tidaknya. Satu yang bisa disimpulkan disini olehku adalah, bahwa Sherlock Holmes adalah seorang penyamar yang buruk. Mau dia nyamar jadi cewek, orang Cina, orang tua, atau siapalah....mudah sekali mengenali bahwa itu adalah dia, kecuali saat dia menyamar menjadi kursi.


Film ketiga ditonton siangnya sambil nyetrika baju untuk seminggu. Kali ini aku mendapat inspirasi dari beberapa blog yang mengulas film Thailand. Kalau dengar film Thailand, aku biasanya pasti langsung ngacir nggak mau nonton, karena film Thailand terkenal dengan film-film seremnya, tapi kali ini beda, aku dapat film- film drama Thailand yang lucu dan sangat menghibur.

Bangkok Traffic Love Story, nih film bener-bener nyindir aku habis-habisan... Ceritanya tentang seorang cewek 30 an yang masih single, sementara teman-temannya yang lain sudah menikah. Aku merasa jadi dekat dan familiar sekali sama nih film. Mulai dari ceritanya, penampilan si cewek (tas dan sepatunya), sampai lokasi pembuatan filmnya di Bangkok, yang adalah kota luar biasa menarik dan mengesankan yang pernah kukunjungi. Nggak mau nulis sinopsisnya secara lengkap, karena sudah terlalu banyak diulas, dan aku juga merasa tidak akan bagus menulisnya secara lengkap dari sisi pandangku. Tapi yang mau kuangkat disini adalah sedikit kemiripan cerita Li dengan aku... #nangisss bombay...

Teman dekat Li baru menikah (Eka teman dekatku juga... nanti 5 Mei...#sambil ngusap mata pake tisu....), Li malah mengacaukan acara temannya (aku janji nanti nggak begitu...) dengan minum sampai mabuk sehingga dia jadinya muntah dan pulang subuh sampai-sampai kecelakaan. Untung ada Loong yang menolongnya, karena Loong adalah mekanik BTS yang bekerja malam (semoga aku juga ketemu pangeran tampan berkuda putih di pernikahan Eka nanti, siapa tau ada teman suaminya yang single....#ngarep....). Ya ya ya balik ke cerita, singkatnya Li naksirrrrr berat sama Loong yang keren dan senyumnya manis banget (dimana bisa nemu cowok yang kayak gini disini....). Karena dia kecelakaan, maka mobilnya disita sang ayah, sehingga terpaksa dia ke kantor dengan berbagai jenis transportasi dari ojek, boat sampai BTS. Saat Li pulang, di stasiun di BTS dia sering ketemu Loong yang baru mau berangkat kerja.... dan disinilah letak kelucuannya melihat cara lugu Li mendekati Loong dan bagaimana tetangga Li, ABG yang cantik dan punya jam terbang lebih banyak soal cowok dari Li, Plern yang semula berniat membantu Li malah jadi ikut naksir.

Properti di film ini juga familiar sekali (merasa dekat... bukan punya sama persis) bagiku, mulai dari bb nya Li, sepatu, sampe tas Gucci dan Louis Vuittonnya yang berganti-ganti lebih dari 3 kali (pengamat kurang kerjaan...).

Satu lagi yang membuat aku merasa familiar adalah kota Bangkoknya (orang udik yang baru sekali menginjakkan kaki di Bangkok). Aku kenalllll sekali dengan BTS nya (nih film sponsornya BTS dalam rangka anniversary BTS yang ke 10....), malah beberapa stasiunnya pernah kukunjungi.... Asok (yang juga stasiun transit kalau mau naik MRT) dan Saphan Taksin, stasiun di tepi sungai Chao Phraya, tempat boat kalau mau ke Grand Palace, dan kalau aku nonton film ini sebelum ke Bangkok kemarin, bisa-bisa di stasiun itu aku cari tempat sampah dimana Loong membuang tasnya dan kufoto (jauh-jauh ke Bangkok nyari tempat sampah...). Rumah Loong di tepi sungai, dan aku pernah naik boat melewati sungai itu (jangan-jangan lewat rumah itu kali ya....). Taxi dan bandaranya juga masih dapat kuingat dengan baik, Suvarnabhumi.... aku nanti bakal datang lagi suatu saat.

Balik lagi keceritanya setelah OOT berkepanjangan, intinya adalah Li bisa mendapatkan perhatian Loong. Adegan-adegan menarik misalnya adegan lucu para pacar Plern yang berkelahi di rental CD, trus adegan Li menerima barang-barang rusak kenangan yang dikirim Loong ke rumah Li, adegan akal Li supaya bisa kencan dengan Loong dan tidak ikut keluarganya ke China dan satu lagi adegan terakhir saat Loong akhirnya menelpon Li saat BTS berhenti tiba-tiba dan lampunya mati. Walau sebelumnya Li sempat kecewa Loong meninggalkannya ke Jerman, tapi akhirnya film ini masih berakhir happy ending... (berharap sad storyku juga akan happy ending).


Film keempat adalah Crazy Little Thing Called Love. Cerita ABG yang lucu banget, masih film Thailand, ceritanya sederhana soal cinta-cintaan anak SMP. Yang hebat adalah make over pemainnya dari jelek jadi cantik, dan dari SMP sampai 9 tahun kemudian. Pemain cowoknya Shone mirip Irfan Bahdim menurutku, tapi yang ini KW 1, versi kecil dan lebih imut.

Ceritanya Nam naksir Shone, selama 3 tahun. Dia mengalami metamorfosis dari jelek menjadi cantik selama 3 tahun itu. Lucu banget ngeliat 3 teman Nam berusaha mendandani Nam dengan memasang potongan ketimun, tomat sampai semangka di mata Nam dan masker (yang langsung retak dan pecah) begitu Nam teriak saat dikerjain teman-temannya. Nam juga perlahan-lahan berubah dari bukan siapa-siapa menjadi cewek populer saat ditunjuk menjadi mayoret marching band sekolahnya (pada latihan pertama melempar tongkatnya, semua teman-temannya bubar pada lari mencari perlindungan). Inti dari film yang diperankan anak-anak muda ini adalah... apapun yang kamu lakukan untuk menarik perhatian orang yang kamu cintai, langkah paling penting adalah dengan memberi tahunya bahwa kamu mencintainya sebelum terlambat (katanya sih, based on true story of Everyone... but me...).


Acara nontonnya selesai....

Bonus foto Sungai Chao Phraya dan Grand Palace yang kuambil sendiri dari boat....

Sekarang lagi musim apa... duren kah.... rambutan kah... atau duku.... Sepertinya bukan... sekarang adalah musim boyband Korea yang berlangsung sudah sepanjang tahun...dan akan terus berlangsung, dari tahun ke tahun.... #mencak-mencak

Duh Pusinggg deh... ngeliat anak-anak jaman sekarang yang overreacted dalam mengekspresikan kesukaannya terhadap idolanya. Rasanya pengen membuat aku jitakin mereka satu-satu, tapi rasanya juga nggak tega "menghancurkan" masa senang mereka,

Mungkin..... barangkali... jikalau..... umpama... kalau aku juga berada di "angkatan sekarang" dan ngefans berat sama Super Junior dan bintang-bintang Korea lainnya misal Jang Geung Suk, Le Min Ho,...., aku juga bakalan jadi salah satu miss status yang tiap saat update status berbahasa Korea.... "Oppa.....saranghae......" plus segala omongan berbau Korea lainnya.

Trus nggak hanya bintang Korea, kalau misalnya ngefans Justin Bieber dan tau dia bakal datang ke Indonesia, mungkin ikut rela gila-gilaan berjuang supaya bisa nonton konsernya.

Satu lagi yang lagi booming sekarang.... ngefans berat sama Taylor Lautner, sudah nonton semua film Twilight lengkap, dan nggak sabar lagi nunggu Breaking Dawn Part 2 yang seharusnya dilabeli untuk 30 tahun keatas karena banyak adegan yang pastinya tidak layak ditonton untuk anak-anak...

Bagaimana dengan aku,....setelah kuingat-ingat rupanya aku dulu juga kurang lebih pernah begitu.... (jadi malu...)

Aku yang dulu, adalah seorang penggemar berat Westlife.... Hahahaha... kalau diingat sekarang rasanya tidak percaya. Tiap hari dengerin lagu Westlife, hapal lirik lagu-lagunya dari mulai lagu pertama mereka swear it again dan punya banyak posternya. Fans berat Bryan dan semangat sekali ikut kuis di radio supaya bisa ke Jakarta buat nonton konsernya.... (walaupun masih tidak menang juga ujung-ujungnya...)


Sebenarnya sih sebelum Westlife aku sukanya dengan Boyzone, terutama dengan Ronan Keating, trus si Ronan jadi manajer Westlife... so senanglah aku dengan Westlife, sampe-sampe cita-citanya dulu pengen ke Irlandia. Ngomongin soal Boyzone.... rasanya nggak ada matinya... lagu-lagunya bagussss..... mau lagu recycle atau bukan, pokoknya suka. Picture of You, Father and Son, I Love the Way You Love Me, Baby Can I Hold You sampai Isn't it a Wonder. Pas Ronan solo karir pun masih ngefans dan suka banget sama lagunya When You Say Nothing at All.


Selain cowok-cowok boyband yang manis abis, aku juga pernah suka sama cowok sangar (berotot kawat, bertulang besi...) dengan betis kesebelasan yaitu Michael Ballack, sejak tahun 2002 saat world cup Korea Jepang. Dia main di klub Bayer Muenchen, maka senanglah aku sama Bayer Muenchen dan hobi nonton bundesliga di RCTI. Trus dia pindah ke Chelsea habis world cup 2006 di Jerman, so aku pindah ke lain hati jadi fans the blues. Sekarang sudah jarang ngikutin perkembangannya sejak dia jarang terekspos semenjak gagal ikut world cup Afrika 2010 dan kehilangan ban kapten yang akibatnya aku juga jadi malas untuk nonton bola. Michael Ballack adalah pemain bola yang "hanya" bisa mencapai runner up untuk semua turnamen internasional. Runner up liga champion bersama Leverkusen dan Chelsea, runner up piala eropa 2008 dan runner up piala dunia 2002. Foto dibawah adalah moment "menyesakkan" sang kapten Jerman saat kalah oleh Italia disemifinal world cup 2006.


Okey... kalau Korea aku ngaku,.... aku juga ada bintang idola, yaitu Jang Dong Gun dan Bae Yong Jun. Tapi setelah kupikir-pikir dan kuanalisis, sepertinya yang membuat aku "jatuh cinta" sama mereka adalah peran-peran yang mereka mainkan, yaitu saat mereka bermain di All About Eve dan Hotelier, karena selain dua film itu, aku nggak terlalu tertarik melihat penampilan mereka lagi di film lain.

Jang Dong Gun berperan sebagai Direktur Yon didrama All About Eve. Kisahnya dia adalah anak orang kaya yang tidak cocok sama bokapnya karena ternyata bokapnya tidak cinta sama nyokapnya dan hanya menikah demi uang. Maka melihat penderitaan nyokapnya, dia sepertinya berjanji dengan dirinya sendiri harus menemukan seseorang yang benar-benar dicintainya (aku banget...) dan tidak akan dikecewakannya. Wanita yang beruntung itu adalah Sun Mi, cewek manis yang baru saja patah hati dan selalu bersaing dengan Yong Mi yang ingin merebut semua miliknya, termasuk sang direktur ganteng....


Satu-satunya penampilan Bae Yong Jun yang bikin aku langsung kesemsem berat adalah penampilannya dengan rambut pendek dan ekspresi cool setiap saat (mau cari yang dia ketawa ngakak, nggak bakalan ketemu disini...). Dia romantis, pinter, kaya (matre mode on...), tapi kesepian karena latar belakang keluarganya. Tipe cowok macam ini nggak bakalan ada didunia ini, berani mengorbankan segalanya demi seorang wanita yang ditaksirnya sejak pandangan pertama.


Kalau dibuat catatannya ternyata idolaku jaman dulu banyak ya.... ya udah kalo begitu... adik-adik... silahkan yang suka sama idolanya, di ekspresikan... mumpung masih muda.... halah....

Setiap hari selalu sama, diawali pagi yang rutin, bangun, mandi dan sarapan, lanjut berangkat. Walau kepanasan,... kehujanan, tetap beraktifitas. Belajar sebelum mengajar, tiap hari didepan komputer, stress... galau... berat badan nggak turun-turun, masalah cinta gagal terus, pengen teriak... "Aaaaaaa". Pengen ngumpul sama teman-teman, pengen pergi ke tempat yang jauh, tempat yang tenang dan indah.... pengen nyantai... dan pengen segera ketemu seseorang nun jauh disana yang memang ditakdirkan untukku...


"Pelangi di Jembatan Ampera".... Kek judul novel jadinya... hehe...

Ampera adalah Jembatan kebanggaan wong Palembang. Jembatan yang berada di tengah Kota Palembang yang menghubungkan dua daerah yaitu daerah ulu dan ilir. Icon of Palembang yang muncul paling duluan kalau dicari di Google dan bagiku, selalu kucari-cari posisinya tiap kali naik pesawat pulang ke Palembang.

Nggak mau ngebahas soal sejarahnya, sebab sudah banyak dimana-mana dibahas dan aku merasa bukan ahlinya untuk menceritakannya kembali. Yang jelas Jembatan Ampera sangat diperlukan oleh orang-orang Palembang, khususnya untuk aku yang hampir tiap hari lewat, minimal dua kali sehari.

Tidak bisa ada kejadian apapun di Jembatan Ampera (walaupun kadang terjadi), karena akan mengakibatkan macet yang luar biasa, meskipun sudah ada alternatif Jembatan Musi II, misalnya saat ada Sea Games yang lalu.

Aku pernah mengalami nyangkut berjam-jam diatas Jembatan Ampera saat ada acara KDI di BKB, juga dulu pernah pulang kuliah macet tersasar di Musi II akibat Jembatan Ampera ditutup karena suatu sebab dan semua kendaraan pindah lewat sana...

Sekarang musim hujan, dan otomatis ini menambah satu lagi alasan macet di Ampera. Tapi ada satu hal yang berbeda terjadi kemarin sore, saat aku akan melintasi Ampera. Sebuah pelangi yang indah seolah terlukis di langit sebagai latar belakang Jembatan Ampera. Seandainya aku bisa berhenti dulu, dan seandainya aku membawa kamera yang bagus, pasti aku abadikan moment cantik itu. Sayang akhirnya aku nggak bisa mengambil gambar "Pelangi di Jembatan Ampera" dan aku kehilangan moment tersebut beberapa saat setelah aku lewat Jembatan Ampera.

Ya sudah sebagai gantinya aku upload gambar Jembatan Ampera dibawah ini, yang aku ambil saat perjalanan ke Pulau Bangka beberapa waktu yang lalu... masih cantik kan momentnya...


Dan karena sudah kepalang ada "pelangi" di judulnya... maka ini pelanginya...

Sudah bosan bicara soal masa lalu, sekarang mau membahas soal masa depan, atau lebih tepatnya cita-cita,.. harapan.... atau keinginan... yang semoga bisa terkabul. Isi blog ini setengahnya berisi perjalananku ke beberapa tempat. So... karena hobi nomor 1 ku adalah travelling, maka artinya kisah-kisahnya... (Insya Allah) akan terus bertambah, dan label perjalananku disebelah kanan ini akan bertambah panjang (Macau. Hongkong,dll...) dan nomor angkanya terus naik (Singapore(3), Kuala Lumpur (5), dst....). Jadi... intinya postinganku kali ini adalah mengenai tempat-tempat yang ingin kudatangi, setelah aku puas mengorek 'aib' ku sendiri dimasa lalu, pada postingan sebelumnya.

Tempat yang ingin kudatangi paling atas dari daftarku adalah tanah suci Mekah. Aku akan merasa berdosa sekali kalau Mekah tidak kumasukkan kedalam tempat-tempat yang ingin kukunjungi. Walaupun belum tau kapan, tapi Insya Allah bisa terlaksana, pengennya umroh dulu, nanti kalau sudah semakin mantap baru naik haji.... aminnn....


Kemudian.... next destination adalah Macau, Hongkong dan Shenzen China. Perjalanan ke tiga negara berdekatan ini malah sudah kusurvey dan kubuat detil rinciannya, mulai dari tiket pesawat, hotel dan lain-lain. Tapi semuanya baru rencana, belum mulai direalisasikan, karena masih mempertimbangkan jadi pergi atau tidak. Tapi ketidakpastian pergi kesana tidak menghentikan aku hampir tiap hari browsing mencari informasi mengenai ketiga tempat itu.

Macau, rencananya pengen ke Senado Square, Ruins of St. Paul's Cathedral, City of Dream, Tower Macau dan naik gondola The Venetian. Gara-gara nonton Boys Before Flower jadi pengen ke sana, kayaknya tempatnya unik dan menarik.


Dari Macau lanjut ke Hongkong. Pengen ke Disneyland pastinya, trus The Peak, Madame Tussaud, Avenue of Star... Victoria Harbour, ngeliat Symphoni of Lights, Big Buddha dan Victoria Park tempat syutingnya film Lola Amaria.


Geser dikit dari Hongkong, lanjut ke China, tepatnya Shenzhen. Kalau berhasil mendapatkan VOA, maka pengen ke Windows of The World yang berisi miniatur bangunan dunia dan Splendid China yang berisi miniatur bangunan di China serta belanja nyari barang di Lou Market.


Nah kalau tempat-tempat diatas memang diniatkan, sisanya tempat-tempat dibawah ini untuk iseng saja. Kalau tercapai syukur, tidak juga tidak apa-apa.

Tempat pertama adalah Phuket. Saingan Bali yang dulu pernah pengen kukunjungi saat ke Thailand, cuma tidak jadi dan akhirnya memilih Bangkok. Cita-citanya suatu hari pengen mengunjungi lokasi syuting The Beach, Phi Phi Island dan pengen foto di Batu Unik James Bond.


Khayalannya lanjut lagi, kali ini balik ke Indonesia, yaitu Pulau Wayag, Raja Ampat. Kalau ini sih rasanya tidak akan pernah terjadi, mengingat jaraknya yang super jauh, biaya yang super mahal, waktu jelajah yang lama dan emang aku tidak bisa berenang, jadi nggak akan bisa diving, maka sia-sia lah kesana.... halah..


Kalau gambar dibawah adalah hasil browsingku di Google dengan kata kunci Curtin Perth Australia. Pengennnnn..... banget kuliah disana, dan btw... ngomong-ngomong toganya bagus... Satu lagi mimpiku yang sepertinya tidak akan tercapai...


Oke, selanjutnya tempat-tempat yang sebenarnya sudah kudatangi, tapi menyisakan beberapa objek yang belum sempat kukunjungi.

Petronas, Malaysia.... 3 kali kesana (seharusnya sudah dapat piring cantik), selalu gagal naik skybridgenya karena kehabisan tiket. Apakah emang mau nyuruh aku kesana sekali lagi, okelah kalau begitu... nanti kapan-kapan kalau punya kesempatan kesana, mau nyoba lagi...


Kalau di Singapura aku pengen ke Universal Studio. Teman-teman yang baru dari Singapura pasti kesana.... bikin iri. Kenapa aku belum pernah kesana, soalnya saat aku ke Singapura tahun 2007 dan 2008, Universal Studio belum dibuka...


Wat Arun adalah satu tempat lagi yang nyaris kudatangi, gara-garanya sih sudah kesorean dan takut ketinggalan boat, maka setelah dari Grand Palace dan Wat Pho langsung ngacir pulang. Semoga saja suatu hari, aku bisa konferensi di Bangkok dan kemudian ke Wat Arun.


Bedugul yang merupakan ikonnya Bali dan ada di cetakan uang 50000 rupiah juga terlewatkan olehku, gara-gara moment tahun baru yang buat macet dimana-mana. Karena takut tidak bisa balik lagi ke hotel di Kuta, jadi dari tanah lot langsung pulang....


Keraton Jogja juga salah satu tempat yang pengen kudatangi, 2 kali ke Jogja tidak pernah punya kesempatan mengunjungi Keraton. Jika jadi ikut seminar Bulan Juni, pengennya nyempetin ke sana nanti...



Oke.... saatnya bangun dari tidur, mimpi-mimpi yang tadi disimpan dulu. Nanti kalau ada rejeki dan kesempatan baru diingat lagi...

Keisengan googling hari ini membuat aku terlempar kemana-mana dari satu tempat ke tempat lainnya, salah duanya adalah ke blog sulam menyulam dan blog gambar menggambar yang akhirnya mengingatkan aku kepada kenangan-kenanganku dulu (again..) di Sekolah.

SDku sekarang sudah tidak ada lagi,... (hu hu sedih), kalau mau legalisir ijazah pasti susah (seandainya mau legalisir ijazah SD buat masuk SMP lagi misalnya hehe...). Dulu SD ku sekompleks dengan 3 SD lainnya, terus terjadi merger menjadi 2 sekolah dari 4, sekitar tahun 2000an, dan sekarang kembali terjadi merger menjadi satu saja dan berganti nama tentunya. SDku kurang lebih sama seperti SD yang lainnya, ada pelajaran menggambarnya (gunung, sawah, pohon kelapa, awan dan burung beterbangan), trus juga ada membuat prakarya menyulam taplak meja dan hiasan dinding (Yang sekarang keberadaan benda-benda berharga itu entah dimana).

Aku ini dulunya murid yang sangat jago matematika, (tanya sama Bu Ros, kalau tidak percaya...), pelajaran favoritku adalah matematika dan tentu saja guru favoritnya pasti Bu Ros... tapi bukan berarti aku tidak jago dibidang lain, misalnya menggambar. Paling senang kalau pelajaran IPS disuruh menggambar peta. Atlasnya digarisi dulu, trus dihitung skalanya mau diperbesar berapa kali, kertas yang mau digambar juga digarisi, trus digambar deh petanya dan kemudian diwarnai.


Nah pelajaran yang agak lemah untukku adalah olahraga. Disuruh lari keliling lapangan pasti cepat sekali ngos-ngosan, apalagi disuruh push up. Satu-satunya nilai olahragaku yang paling besar adalah tolak peluru, gara-garanya sih sebenarnya lucu, yaitu karena saat pengambilan nilai, teman-temanku dengan lugunya melempar si peluru, bukannya menolak... (catet melempar dan menolak itu definisinya beda).

Trus naik dikit SMP, kenangan yang paling diingat adalah saat praktek biologi. Mau bedah hewan yaitu kodok... (OMG) mana bapaknya killer lagi. Kodoknya harus kodok sawah, dan untungnya di dekat sekolah dulu masih ada sawah. Maka akhirnya aku dan teman-temanku nongkrong di sawah sehabis sekolah demi mencari kodok. Pelajaran berkesan lainnya adalah seni rupa, walau ibunya cerewet abis... tapi asyik, diajari melukis pake cat air dengan mencampur warna (aku baru tau kalau warna hijau bisa didapat dari campuran biru dan kuning waktu itu dengan lugunya...), trus disuruh melukis dan dikumpul, sayang sekali mahakarya buatanku tidak termasuk koleksi sekolah, soalnya dikembalikan setelah dinilai, sementara lukisan temanku tidak dikembalikan setelah dinilai, ya udah lukisannya digantung dikamar saja kalau begitu.

Nah pas SMA, lupakan dulu kenakalan-kenakalan yang lain, yang mau diingat sekarang adalah saat membuat tempe sendiri. Kata Bu Guru kedelainya harus bersih dan higienis, dan seingatku dulu, aku menghabiskan waktu semalaman untuk mengupas kacang kedelai dengan bolak balik mencuci tangan kekamar mandi karena takut kedelainya tidak higienis dan tempenya tidak jadi.... dan ketika akhirnya tempenya jadi, bahagianya tidak terkira, walau bentuknya aneh tapi pokoknya buatan sendiri dan lebih enak pastinya dari tempe-tempe yang lain menurutku... haha...


Film Titanic sekarang diputar lagi di bioskop dengan format 3D. Jadi ingat akan pengalaman nonton film ini jaman bahula dulu. Ceritanya bersetting tahun 1998, saat aku masih kelas 3 SMA, dan rasanya titanic di putar di Palembang saat-saat puasa sampe lebaran, soalnya kebetulan aku nontonnya bertiga sama ayuk-ayukku yang lagi kumpul di rumah.


Pada jaman itu bioskop 21 di Palembang ada 3, yaitu IP, Cineplex di Cinde dan Hero. Gema titanic yang luar biasa saat itu awal sebenarnya tidak membuat aku terlalu ingin menontonnya (VCD dan DVD belum menjamur jaman itu apalagi mo download di internet), tapi karena sudah banyak yang nonton dan aku dikompori terus serta filmnya yang tidak juga di stop penayangannya lama-lama membuat aku jadi penasaran dan panas juga (masa sih film fenomenal tidak nonton), maka akhirnya saat beberapa hari setelah lebaran (saat lagi rame-ramenya orang di jalan) niat nonton bertiga di IP. Harapannya sih sudah tidak terlalu ramai lagi antrian tiketnya dan dapat nonton jadwal yang sore supaya pulang tidak kemalaman.

Ternyata.... setelah sampai di lantai 5..... OMG antriannya super panjangggg, rasanya pengen pulang, tapi sudah kepalang kesana dan penasaran pengen nonton, terpaksa ikut antri paling belakang. Karena disana berlaku budaya nitip, maka 21 menerapkan aturan maksimal beli 5 tiket. Emang dasar lugu waktu itu, kami tidak berhasil menemukan siapa saja yang antri di depan untuk di titipi, malah kami ketiban dititipin orang buat beli tiket mereka dua lagi.

Kemudian ternyata, saat tinggal beberapa orang lagi didepan kami (kira-kira dua jam kemudian).... loketnya ditutup dan muncul tulisan... "Maaf tiket habis"... hu hu hu... (nangis...!!!), tapi ayukku tidak patah semangat, langsung ngajak ngacir pindah ke Hero siapa tau masih ada tiket disana. Akhirnya semangat lagi, keluar dari IP menuju Hero, kepalang basah hari itu harus nonton Titanic, rencananya kalau plan B kali ini tidak berhasil lanjut ke plan C yaitu 21 yang di Cinde, dan kalau masih tidak berhasil tidak ada plan D, pulang kerumah dan kalau masih belum kapok nonton hari lain.

Sesampainya di Hero antrian juga panjang, tapi yang bikin lega adalah loketnya belum buka, maka artinya harapan untuk dapat tiket masih ada. Jadi ceritanya capek ngantri hari itu, karena aku yang bungsu terpaksa aku yang ngalah antri tiket, tapi lama-lama aku pegal dan merengek juga sama ayuk-ayukku minta gantian. Kemudian saat loket dibuka, antrian semakin lama semakin maju, sementara orang-orang terus berdatangan, beberapa wajah kuingat orang-orang yang juga korban antri di IP tadi.

Akhirnya berhasil dapat tiketnya, tapi jadwal yang malam dan kira-kira masih sejam lagi. Ya sudah akhirnya jadi turun dulu belanja di supermarket beli makanan dan minuman dan terpaksa kembali antri yang cukup panjang saat mau bayar di kasir.

Saat mau naik, baru ingat mau nelpon mak di rumah kalau kami bakal pulang kemalaman (jaman itu juga belum ada HP... ), nyari telepon umum dan terpaksa harus antri lagi karena yang mau make tuh telepon bukan hanya kami...

Setelah izin mak beres, akhirnya bisa nonton dengan tenang. Perjuangan berat hari itu antri dimana-mana akhirnya terpuaskan saat nonton Titanic 3 jam penuh....

Saking semangatnya dengan film ini jadi akhirnya nonton berkali-kali, beberapa hari kemudian, saat diajak nonton sama teman-temanku yang lain,... aku ikut... trus pas kemudian ada lagi yang belum nonton dan minta ditemani nonton, aku temani... hahaha... (tapi dengan syarat ditraktir dan tidak mau ngantri)...

Sekarang.... mo nonton lagi.... nggak deh,.... silahkan generasi muda saja yang belum pernah, untuk menonton film James Cameron yang keren ini....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...