Mengerjakan segala sesuatu itu harus dengan niat, itu memang benar. Jika tidak, maka jangan harap apa yang kita inginkan dapat tercapai.

Trus apa hubungannya antara judul pengen kurus sama niat, ya itu tadi kalau mau kurus harus dengan niat,....

Tapi apa daya ku masih tak sanggup melakukannya.. he he. Sedih rasanya tiap beli baju, dulu ukurannya M sekarang naik L, tiap ketemu teman lama dibilang gendut..... (masa sih). Makanya aku harus bisa diet.



Sudah daftar senam, cuma datang dua kali sisanya bolos karena alasan tidak sempat+males. Trus katanya jangan makan malam karena makan malam tidak dipakai aktivitas malah dipakai tidur, sudah sering dicoba, tapi nahan tidak makan malam-malam ternyata malah semakin ditahan semakin pengen makan, akhirnya bukan jadi makan malam, makan super larut malam.... setelah makan... plek langsung tidur.

Beli timbangan badan supaya bisa kontrol berat badan, sekarang timbangannya ngawur... (bikin sugesti sendiri tuh timbangan bohong, masa nambah terus berat tiap hari). Trus Kalau turun sekilo, dirayakan, besok-besok malah naik dua kilo.

Trus gimana dong... nikmati aja kali ya, terserah orang mau bilang apa.... whatever you say lah pokoknya...




Foto diatas diambil saat registrasi daftar ulang mahasiswa baru kemarin, akhirnya aku jadi juga ngambil S2 MTI di UI. Sepertinya inilah memang jalanku. Inilah akhir dari pencarian ku selama ini mau lanjut S2 kemana.

Aku sudah nyoba apply ke Curtin dan sudah dapat offer letter, tapi ujung-ujungnya tidak berhasil di tes CUTE nya. Emang bahasa Inggris ku kacau, harus belajar lagi dengan serius supaya TOEFL bisa meningkat lagi.

Trus lanjut pengen ke UKM, sudah menyiapkan segala surat-surat dan yakin tembus bisa dapat LOA, juga sudah dapat petunjuk-petunjuk dari my sister yang lagi S3 disana, tapi kemudian tidak jadi juga karena suatu sebab. Untunglah juga berkas-berkas UKM tidak jadi ku apply, bisa-bisa setelah dapat, aku jadi cuma pengkoleksi LOA.

Sepertinya jalanku untuk ngambil ilmu komputer memang sulit, yang kudapat sekarang MTI, ya okelah, harus dijalani dengan baik apa yang sudah didapat, dulu S1 di MIPA Matematika UNSRI, sekarang tinggal huruf depan sama belakang jadi UI, dulu jaketnya kuning, sekarang dapet kuning lagi... eh nggak ternyata setelah ku bandingkan kedua jaket kebesaran itu (yang emang besar), warna jaket UNSRI agak orange di banding jaket UI...

Sebenarnya event ini sudah lama, tapi baru ingat sekarang belum di tulis di blog.... hehe... Ini bukan kali pertama aku ikut outbond, dulu sudah pernah ke Pagar Alam... Dibanding yang saat di Pagar Alam, outbond di Lampung ini bukan apa-apa... lebih banyak narsis tidak karuan daripada outbond fisiknya.... tidak seperti dulu saat di Pagar Alam yang cemas saat melakukan flying fox, nekat ikut arung jeram sampe hampir jatuh ke sungai, untung di selamatkan skippernya atau pasrah kecebur di sungai saat ikut game nya....

Outbond di Lampung ini aku lebih santai, karena peserta yang ikut sangat banyak, jadi tidak wajib harus ikut semua acara outbondnya.... so, kebanyakan acara bebas dan tetap ritual foto-foto harus dilakukan, cuma kalau di Pagar Alam pemandangannya adalah Gunung, maka disini tentu saja pemandangannya adalah Pantai, yaitu Kalianda dan Pasir Putih....

Di Pantai lupa namanya




Menginapnya di Resort Kalianda, tapi sempat ke suatu pantai yang entah namanya apa dan langsung narsis-narsisan, kejar-kejaran dengan ombak. Habis itu baru ke Kalianda dapat kamar yang mengelilingi kolam renang yang terletak di tengah. Dari kamar nggak kelihatan pantainya, harus jalan sedikit baru kelihatan. Badan langsung gatal-gatal pengen nyewa sepeda buat keliling, kalo tersesat tidak apa-apa, siapa tahu ketemu cowok cakep yang bisa nunjukin jalan pulang.

Tapi sebelumnya harus mandi dulu, sekamar bertiga, mandinya gantian, dan ternyata saudara-saudara, air yang keluar dari shower super sedikittt dan air panasnya terlalu puanasss. Jadi pengen nyebur ke laut atau mandi di kolam asal nggak malu jadi tontonan, orang ndeso yang belum pernah ngeliat kolam renang... he he...

Di Resort Kalianda




Acara outboundnya banyak permainan, yang agak main fisik paling flying fox. Tapi karena aku sudah nyoba di Pagar Alam terbang menyeberangi sungai Lematang, aku tidak tertarik mau nyoba lagi.

Selesai acara di Kalianda, kemudian ke Pasir Putih. Rame banget, di sana banyak nyewain perahu-perahu kecil dan bisa naik speed boat/perahu ke pulau kecil tak jauh dari pantai. Pulaunya tidak berpenghuni, tapi pemandangannya bagus, ada karang bolong yang besar, bisa ngeliat terumbu karang, bulu babi yang kayak landak dan bintang laut. Balik ke Pasir Putih lagi dari perahu jadinya "ngoyok" sendalnya dilepas daripada dipake jalan tapi banyak nyangkutnya.

Di Pasir Putih juga beli dogan rame-rame, trus ketemu ikan badut yang banyak di jual disana, di kantongi kecil-kecil. Jadi teringat film Finding Nemo, duh kasihan si Nemo-nemo, para bapaknya pasti pusing nyariin mereka. Kasihan, pengen beli tapi takut nggak bisa pelihara dengan baik nanti malah jadinya mati.

Di Pantai Pasir Putih, pasirnya putih dong


Pulangnya mampir di Bandar Lampung, makan malam di restoran lupa namanya juga, pokoknya rame dan enak, mungkin sejenis Sri Melayu kali kalau di Palembang, tapi menunya kebanyakan seafood. Katanya pemandangannya laut kalau siang, tapi berhubung malam, jadi tidak kelihatan lautnya.

Tanggal 1 Januari 2009 aku ke Singapura lagi, kali ini ke Pulau Sentosa, liat Si Merlion yang nggak ada semburan air dari mulutnya, dan berukuran jauh lebih besar dari Merlion di dekat Esplanade.

Pulau Sentosa pemandangannya indah, ada monorel dan cable car, pantainya juga bersih, pokoknya keren deh, tapi sayang karena lumayan jauh dari Johor, kami nggak bisa lama-lama disana. Sempat ke Palawan Beach (bukan Pahlawan...) trus nyebrang ke pulau kecil yang ada tulisan "Sentosa". Sempat rebutan mau foto sama orang-orang disana, tapi karena bisa side A, side B (kayak kaset) jadinya kalau nggak bisa foto dari depan, bisa foto dari belakang. Lagi asyik-asyik foto, tiba-tiba hujan turun,.... hahaha... pestanya bubar...pada cari tempat berteduh, tapi nggak apa-apa, aku jadi tercicip hujan juga di Singapura ternyata (penting nggak sih!!!).

Di Sentosa








Merlion di Sentosa




Trem Gratis di Sentosa


Ornamen ikan


Setelah ke Sentosa, selanjutnya masih sempat belanja di Bugis dan Mustafa. Di sana lagi-lagi aku ketemu cowok, yang kayaknya keturunan India (heran deh aku laku banget liburan kali ini.... hehe). Saat aku lagi milih-milih barang, pertama dia nanya aku "Where you come from", pas aku jawab Indonesia, dia langsung lanjut nanya pake Bahasa Melayu yang kurang lebih begini setelah di Indonesia kan, "Sedang jalan-jalan ya, berapa orang jalan-jalan kesini" aku jawab aja "Bertiga", trus dia nanya lagi "Habis ini kemana, mau tidak jalan sama-sama?", tidakkk......., aku langsung cemas, sementara satpamku (my sister) muncul didepan kami dengan wajah seremnya, pertanda pembicaraan harus diakhiri dan aku harus pulang sekarang. Akhirnya aku langsung jawab ke cowok itu "Sorry, kita sudah mau pulang sekarang", dia tanya lagi "Jadi tidak boleh ya?" aku menggeleng dan langsung ngacir ngikutin my sister. He he he.... cape deh, satu lagi hati yang patah ku tingalkan di sini. Rupanya aku masih suka cowok Indonesia walau pada kenyataannya belum ketemu yang cocok sampai sekarang... :p.... Tapi sebenarnya ada dua alternatif penyebab untuk ajakan jalan bareng itu... yaitu emang pesonaku yang lagi memancar kuat (versi ge er), atau emang tuh cowok benar-benar bokek berat sehingga niat nebeng+patungan kali ya.... (versi curiga)...

Stasiun MRT


Dari Mustafa lanjut ke Orchard, iseng nyari objek foto, mengistirahatkan kaki sebelum naik MRT balik lagi ke Johor, satu kata saja untuk hari itu, yaitu capek,... Ini sebenarnya yang bikin aku agak menyesal dan bertekat suatu hari nanti aku akan ke Singapura lagi, benar-benar menginap di sana dan bukannya menginap di Johor. Besoknya kembali ke Kuala Lumpur, dan kemudian lusa balik ke Palembang dari Kuala Lumpur.

Stasiun MRT Orchard


Orchad lagi






Yah itulah sekilas cerita mengenai liburan akhir tahun 2008 ku.... Tahun depan kalau masih gila, akan dilanjutkan petualangan lainnya....

Sebelumnya part 1...




Alhamdulillah, sekarang aku sudah nyampe Palembang lagi, siap menjalani 2009 yang semoga akan lebih baik dari tahun kemarin. Akhir tahun tadi, punya kesempatan liburan lagi, dan lagi-lagi aku ke Malaysia “menengok” my sister Eyik yang sedang S3 di sana (Kalau di Indonesia aku ogah nengokin dia), judulnya nengok tapi aslinya jalan-jalan. Tahun 2007 kemarin aku sudah melihat Petronas, Bukit Bintang serta keliling Kuala Lumpur plus Johor, kemudian ke Singapura, ke China Town dan Orchard. Now...... aku mau jalan-jalan lagi tapi rutenya tidak sama kayak tahun kemarin.

Kehilangan Pempek.
Pengalaman pertamaku liburan kembali menyebalkan, aku bawa pempek sebagai passwordku dirumah my sister, tapi sampe di Bandara KL aku sudah bete banget. Ketika masih di Palembang aku sudah tau bahwa pempek harus masuk bagasi, karena berdasarkan pengalaman tahun kemarin, cuko pempek termasuk cairan yang dilarang dibawa ke atas. Jadi pempek yang ukuran kotaknya kecil itu kumasukin bagasi dan aku ke atas hanya bawa tas tanganku. Aku sempat mencibir ketika ibu-ibu didepanku ngomel-ngomel saat pempeknya dicegat tidak boleh masuk jika dengan cukonya, dalam hati aku sudah membatin dengan sombongnya ”dasar tidak cerdas”. Eh tau-tau pas sampe di Kuala Lumpur aku kualat sama si ibu tadi, pempekku hilang...... hu hu hu, yang ada hanya koperku sementara kotak pempekku ”gone with the wind”. Gara-garanya juga sih di Imigrasi macet panjang gara-gara banyak pesawat yang mendarat berbarengan dan petugasnya banyak pertanyaan, seperti biasa minta tunjukin tiket balik, alhasil aku menjadi salah satu penumpang terakhir dari Palembang yang ngambil bagasi, mana petugasnya nggak mau tau lagi, bete......... Emang sih untung yang hilang pempek, bukan koperku, tapi kan kasihan my sister yang udah pengen banget makan pempek. Yah pengalaman untuk lain kali, kayaknya tuh pempek juga harus masuk koper deh, nggak aman dibiarin sendirian diluar, dan aku juga dalam hati minta maaf sama ibu-ibu yang hilang cukonya di Bandara Palembang tadi. Ibu itu masih beruntung punya pempek tanpa cuko, sedangkan aku lebih sial lagi, bukan hanya cuko yang hilang, tapi komplit plus pempeknya. #Siapa sih yang tidak cerdas sekarang....

Genting Highland
My sister nyusun jadwalnya lagi di kampusnya, untuk bisa ngajak aku jalan-jalan, hari pertama tanggal 28 Desember 2008, hari Minggu, kami ke Genting rame-rame sama Uut dan Ayi. Satu paket bis bolak-balik, skyway plus game indoor outdoor biayanya 51 Ringgit, per orang, asyik sih, tapi penuh perjuangan, bisnya agak lambat karena jalannya mendaki, kemudian turun dari bis menuju lokasi naik skyway, belum apa-apa aku sudah harus mengalami uji nyali, antrian naik skyway supeeeeeeeeer panjang, hampir sejam antrian baru bisa naik skyway keatas bukit ”Oh My God” aku takut ketinggian, mana rutenya lebih dari 3 kilometer lagi, tapi aku berusaha berani, malu sama yang lain. Pas mau nyampe kira-kira 500 meter lagi, pemandangan di luar sudah nggak jelas, pokoknya semuanya kabut. Begitu sampe langsung ngucap Alhamdulillah, walaupun cuaca lebih dingin lagi disana, saking dinginnya air kerannya saja kayak air es....





Petualangan dimulai, semua semangat untuk main termasuk aku. Tapi pas mereka mau naik space shot aku menolak ikut, aku nggak siap kalau aku ditarik keatas dan tiba-tiba dihempaskan lagi kebumi, nanti rohku ketinggalan diatas. Tapi karena dibujuk-bujuk akhirnya aku luluh (tepatnya diseret Ayi) dan ikut antri untuk naik space shot, aku ikut walau dalam hati ngomel-ngomel takut pulang ke Palembang tinggal nama doang. Saat lagi antri, cewek-cewek didepan kami dapat giliran duluan, mereka orang-orang Indonesia, dan dari gayanya bicara kayaknya manja, ini terbukti saat naik space shot, salah satu dari mereka teriak kenceng banget "Mamaaaaaa".... hahaha.... aku akhirnya lega bukan cuma aku yang penakut ternyata, okey aku siap untuk naik dan juga sudah siap-siap teriak "Makkkk" kalo diatas nanti...



Kemudian tibalah saatnya giliran kami, ketika aku benar-benar sudah naik space shot, aku syok setengah mati, teriakan-teriakan tidak karuan keluar dari mulutku, tapi nggak ada yang peduli. Sialan... nggak ada yang ngasih tau aku gimana rasanya, saat aku dihempas lagi ke bumi dengan sangat cepat, aku serasa terbang terlepas dari tempat dudukku yang tiba-tiba hilang, ya iyalah kan ada gaya gravitasi, tapi aku benar-benar nggak kepikir sebelumnya. Setelah selesai aku tobat, nggak mau main yang lain lagi, alhasil aku selebihnya kemudian menjadi penjaga tas, sementara yang lain naik roller coaster.













Nonton Twilight
Salah satu tujuanku ke Malaysia, ya ini, nonton twilight soalnya sampai sekarang nih film nggak main-main di Palembang, so karena kepalang aku sudah di KL, aku mau nonton dan maksa my sister untuk ikut. Aku cari informasi jam tayang di internet dan ternyata nggak ada yang main sore, semuanya paling siang diputar jam 1, ya wajarlah soalnya twilight sudah lama malang melintang di sono. Saat my sister pulang, aku lapor kalau nggak ada jadwal sore, tapi ternyata dia bilang masih ada bioskop lain yang belum kulihat jadwalnya, kalau di Indonesia cuma ada 21 doang, disana ternyata ada dua macam perusahaan lah kayaknya. My sister cari di Internet dan ternyata di Bioskop yang di KLCC Petronas (lupa namanya apa) ada yang jam 7 malam jadwal tayang twilightnya, akhirnya aku kesampaian juga nonton twilight di Bioskop walau teksnya Malaysia.

Menuju KLCC kami naik LRT dan sampai di stasiun tepat di bawah tanah di mall tengah-tengah Petronas. Niatnya ke bioskop dulu di atas, beli tiket baru keliling-keliling sambil nunggu filmnya di putar. Ditangga escalator ada cowok kulit hitam bilang ke aku ”you are so cute” yang bikin aku jadi agak bingung, akukah yang diajak ngomong. Tapi aku tetap senyum walau bagaimanapun, aku ingat rasanya ngeliat dia pas di LRT tadi, mukanya mungkin gabungan Will Smith, Chris Tucker sama Kayamba Gumbs kali ya... Kemudian dia nanya lagi ”what is your name” butuh dua kali dia ngulang pertanyaan itu karena awalnya aku nggak ngeh dia ngomong apa, akhirnya aku jawab singkat ”Annie” sambil melirik my sister diatas kami yang udah ngelotot ngeliat adeknya bermanis-manis dengan cowok asing. Aku sadar aku nggak boleh lama-lama ngomong sama tuh orang, akhirnya sesampainya diatas aku pamit dan ngikutin my sister yang sudah manggil aku, tapi si "Kayamba Gumbs" masih sempat nanya film apa yang mau kutonton saat dia lihat kami mau masuk ke ruang bioskop (salah juga sih kenapa kami langsung menuju kesana) aku yang udah cemas buru-buru bilang ”i don’t know” dan buru-buru ngacir, ge er takut diikutin, Sambil antri tiket aku masih was-was, tapi untunglah, dia nggak berminat lagi ngikut. Sementara my sister ngomel bilang ke aku kalau ini bukan Palembang, jadi hati-hati. Payah nih padahal aku hampir aja kenalan dengan salah satu pemain ”Sriwijaya FC”.

Setelah dapat tiket, kami jalan dulu di mallnya, lihat sepatu dan lain-lain disana. Lagi-lagi ke Vincci dan aku beli sendal di sana buat nambah berat bagasiku dan nambah sesak kamarku. Seperti biasa kalau aku beli sendal atau sepatu, kotaknya tidak kubuang dan sendal atau sepatunya ku foto dan ku tempel di kotaknya, supaya mudah kalau nyarinya (cerdas kan, tips ini kudapat dari Nova). Di Vincci juga ketemu salah satu mahasiswa ku, ah cape deh.... jauh-jauh dari Palembang ke Kuala Lumpur ketemu orang Palembang juga.

Selesai nonton aku maksa mau ngajak keluar, ngeliat gedung Petronas kalau malam (tahun kemarin aku lihatnya siang) dan sebagai salah satu pendatang, aku juga ikut norak foto sana-sini didepan gedung Petronas. Baru ingat belum naik keatas menaranya, tapi lagi-lagi sudah nggak mungkin lagi, karena sudah kemalaman dan besok sudah tidak di KL lagi.



Pulangnya harus beres-beres, soalnya besok mau ke Johor untuk kemudian selanjutnya ke Singapura, tapi sebelumnya sempat kumpul-kumpul dulu dan cerita-cerita sama anak-anak kos UKM yang lain, salah satunya yang paling kuingat adalah Faruk cowok manis dan lucu asal Myanmar yang hobi menggambar dan nunjukin hasil karyanya ke kami, dia juga pengen ke Indonesia, Faruk juga yang bilang kalau aku beautiful dan mau minta nomor teleponku.... hahaha.... thanks yah Faruk.... nggak dianggap serius sih, tapi lumayan lah hiburan untuk malam itu.

Tahun Baruan di Johor
Kota Johor Bahru tidak sebesar Kuala Lumpur, tapi aku kesana juga, karena lebih dekat ke Singapura, kami menginap di UTM ditempat Kak Isal. Tanggal 31 desember, aku tahun baruan di Danga Bay, lumayan meriah walau akhirnya aku pulang lebih dulu tanpa sempat lihat kembang api. Tapi sempat makan malam di traktir Kak Isal, menunya enak banget. Baru kali ini aku memuji makanan selama di sana, padahal biasanya aku protes terus, asin lah, aneh lah, dan lan-lain. Tahun baruan ku di Johor sama teman-teman my sister, dan yang harus di catat yaitu semuanya calon Doktor... (OMG).... Kak Isal dari Medan dan Mas Farid dari Bandung.... tinggal aku yang banyak nggak nyambung kalo ngomong... secara S2 aja belom.... (juga yang S1 nya dulu, tamatnya sengsara.... hahaha...).



Lanjut part 2...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...