Mau masuk bulan ketiga "Stay at Home" dan "Work from Home", sudah mati gaya di rumah, sudah kehabisan ide mau ngapain ngisi waktu, Puasa sudah lewat dan lebaran juga sudah hari ke sekian. Baru tahun ini libur lebaran nggak ada bedanya dengan hari-hari biasa yang tidak libur. Masih di rumah saja, nggak bisa ke mana-mana tapi walau bosan maksimal, Alhamdulillah masih diberi nikmat kesehatan dan baik-baik saja. Tetap menjaga kesehatan, cuci tangan terus sampai tangan jadi kering, untung sudah beli banyak hand cream di Myeongdong.

Jadi tulisan ini menyambung tulisan sebelumnya yang membahas mengenai tontonanku selama masa karantina. Kali ini bukan cuma drama Korea yang kutonton tapi film-filmnya juga sekalian. Kenapa film juga, karena setelah punya pengalaman tersiksa nonton marathon drama sebanyak 51 Episode rasanya agak trauma mau nonton drama dengan durasi yang panjang-panjang lagi. Review ini bersifat sangattttt subjektif dari sisi penilaianku, dan mengandung spoiler yang disarankan tidak dibaca kalau ada yang pengen nonton drama atau filmnya. Reviewnya juga ngasal, bukan cuma soal pemain, dan cerita, tapi berantai ke hal-hal lain. Berikut drama-drama dan film-filmnya:

1. Empress Ki
Masih dalam rangka JCW mania, kali ini aku niat pengen nonton Empress Ki. Sebelum nonton, mempersiapkan mental dulu, karena ini settingnya jaman dulu, penuh intrik, ngebahas juga perang-perangan dan durasinya super panjang. Ada 51 episode dengan satu episode kurang lebih 1 jam. Kalau dibabat habis tanpa tidur dan tanpa diselingi kerjaan lain, bisa lebih dua hari, dan aku menghabiskan waktu menontonnya, start dari Hari Minggu pagi kemudian finish Hari Rabu siang.... Luar biasa ya... rasa lelahnya setelah nonton ini sama seperti saat aku balik dari Korea beberapa bulan lalu. Bawaannya ngantuk mulu, capek pake banget. Hari pertama Minggu, nontonnya setelah sahur, diselingi kerjaan-kerjaan rutin di rumah, malamnya tidur jam setengah 2 sebelum bangun lagi untuk sahur. Senin lanjut lagi sambil juga tetap ngerjain kerjaan-kerjaan harian, malamnya tepar tertidur jam 9. Hari Selasa kembali gila, lebih memilih lanjut nonton daripada tidur karena penasaran, kali ini lebih hebat lagi, tidurnya cuma satu jam sebelum terbangun sahur gara-gara dibantu bocah-bocah pembangun sahur yang lewat di depan rumah. Kata Elsa, mukaku sudah sembab kayak Zombi saat dia lihat aku, di tengah malam masih nonton 😱. Setelah selesai nontonnya rasanya lega luar biasa, tidur jadi nyenyak... tapiiii... walau begitu, effort yang harus dikorbankan sesuai dengan nilai dramanya.... kerennnn... drama dengan isi yang padat, kalau dibanding dengan drama-drama lainnya Empress Ki ini jauh lebih banyak persoalan yang dibahas. Yah karena aku tidak nonton drama yang lebih panjang lagi seperti Dong Yi maka bagiku Empress Ki ini yang terpadat masalahnya. Kalau bukan karena Corona, aku nggak akan punya waktu nonton drama ini, walaupun masih maksa nonton di waktu normal, pasti akan makan waktu berminggu-minggu.

Okeh, sekarang baru bahas isi dramanya. 3 pemain utamanya adalah Ha Ji Won, Joo Jin Mo dan Ji Chang Wook, btw... Joo Jin Mo sang Raja Goryeo ini yang main jadi mas produser ganteng di 200 Pounds Beauty. Ji Chang Wook di sini namanya nomor 3, jadi pertama kali ngeliatnya aku mikirnya dia adalah second lead male, tapi... *siap-siap spoiler* menurutku porsi pemain kedua pemain cowok di sini berimbang, sementara Ha Ji Won sebagai pemain utama cewek tentu saja memiliki porsi yang paling besar. Setelah ngeliat Ji Chang Wook di Healer dan K2 yang tiap beberapa menit gebukin orang, di Empress Ki ini agak kaget ngeliat karakter yang dimainkannya. Tapi itulah hebatnya dia, dengan ubah gaya poni, pasang tampang bloon, ubah gaya pakaian... jadilah dia orang lain lagi. Karakter Kaisar Ta hwan dari Yuan (China) yang dimainkannya pada awalnya adalah Kaisar yang cengeng dan cuma nyusahin orang-orang, tapi seiring waktu berjalan dia menjadi Kaisar yang lebih pintar, berani dan tegas dengan dibantu oleh kehebatan Seung Nyang (karakter Ha Ji Won) yang mulanya adalah penyelamatnya di Goryeo, tawanan di Yuan, pelayan, selir dan akhirnya nanti jadi permaisurinya.

Geser dikit dari bahasan Empress Ki, aku dari dulu memang suka cerita yang diangkat dari sejarah. Jadi ingat jaman dulu ada sandiwara radio yang judulnya Tutur Tinular *saking tuanya aku* yang diangkat dari cerita  jaman masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit, nama tokoh utamanya Arya Kamandanu. Kemudian dari sandiwara radio lanjut diangkat jadi film. Aku suka baca dulu di Pelajaran Sejarah mengenai cerita ini walau saat dengar di radio banyak hal-hal yang diubah dan disesuaikan termasuk beberapa tokoh tambahan. Nah sama seperti Empress Ki ini, *spoiler lagi*... saat Seung Nyang yang waktu itu masih selir dan Kaisar punya anak yang namanya Ayushiridara, otomatis aku langsung buka wikipedia karena penasaran, dibanding Ayushiridara dan Pangeran Maha (anak Kaisar dari Permaisuri) siapa yang bakal jadi Kaisar berikutnya... hahaha... *kepo kumat*

Dibanding dengan drama Korea dengan latar belakang jaman dulu lainnya, Empress Ki ini super banyak persoalan. Satu persoalan selesai, muncul persoalan lainnya. Adegan perang mereka juga dikisahkan dengan detail. Tokoh jahatnya amit-amit banyak bener, sampe-sampe aku mikir kalau memang ada yang seperti ini, kok mereka gak takut ya sama neraka... hahaha... Yang teman bisa jadi lawan, yang lawan bisa jadi teman, tergantung siapa yang akan menguntungkan. Koalisi politik berubah terus, perdana mentri digulingkan, oleh Seung Nyang yang satu tim sama ibu suri, eh habis itu ibu suri ke tim lain lagi untuk gantian musuhin Seung Nyang... Nggak ada tokoh super baik di sini seperti  di sinetron hidayah yang ngomong saja santuy dan pelan, yang disakitin terus tetapi selalu memaafkan... "Iya, saya maafkan... kita semua bersaudara" 😇😪... semua tokoh baik di drama Empress Ki ini harus kudu seterong menghadapi semua masalah. Tapi kalau tokoh jahatnya persis seperti di sinetron hidayah yang jahatnya Nauzubillah.... "Dia tidak tau, kalau minumannya sudah kuberi racun!!" *istri kedua ngomong dalam hati* 😅😎... *aku bukan penggemar sinetron hidayah ya, ini cuma dialog gak sengaja terdengar karena di rumah ada yang suka nonton...* 😁

Jadi, drama Empress Ki ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian awal sekitar episode 1 sampai 10 rasanya, menceritakan Karakter Ji Chang Wook yang ke Goryeo (Korea) untuk diasingkan oleh Perdana Mentri Yuan yang super jahat dan berkuasa. Sang perdana mentri punya 3 anak, 2 laki-laki 1 perempuan, semuanya jahat... mungkin kalau perdana mentri punya anak keempat, bisa dipastikan masih jahat juga, saking jahatnya keluarga ini.... sementara Kaisar saat ini, adiknya Ta Hwan sakit-sakitan di Yuan. Ta Hwan sengaja dikirim ke Goryeo untuk dibunuh, jadi maksudnya si Perdana mentri, kalau Kaisar meninggal karena sakit, sementara kakaknya terbunuh kan jadi dia berkuasa penuh. Raja Goryeo Wang Yoo dan tim, termasuk Seung Nyang yang menyamar jadi cowok, mati-matian melindungi Ta Hwan agar tidak dibunuh, karena bisa gawat kalau kakak kaisar meninggal di tanah Goryeo, mereka bisa disalahkan. Goryeo saat ini adalah kerajaan kecil dibawah dinasti Yuan. Singkat cerita, Kaisar meninggal dan Ta Hwan berhasil dilindungi dan jadi Kaisar, tapiiii Raja Goryeo dan tim tetap salah dan dinilai mau mencelakakan Ta Hwan dan diangkut semua ke Yuan tanpa sepengetahuan Ta Hwan. Karena Ta Hwan takut sama perdana mentri, dia tidak membela tim Wang Yoo, makanya Seung Nyang benci banget sama dia.

Terus beberapa episode kemudian, di Yuan, Seung Nyang jadi musuri, pelayan yang paling rendah di istana. Sementara para cowok dari Goryeo ikut tim Jendral Bayan ikut perang di daerah lain. Kaisar Ta Hwan punya permaisuri yang merupakan anak Perdana Mentri, dan satu selir dari Goryeo. Seung Nyang dari musuri naik pangkat jadi pelayan istana karena berhasil bantu selir Kaisar. Tokoh jahat lain di istana adalah ibu suri, tapi karena Seung Nyang belum terasa mengancam, jadi ibu suri mulanya musuhin permaisuri dulu. Terus nanti ibu suri menjatuhkan permaisuri dibantu Seung Nyang yang sudah jadi selir, eh kemudian karena dianggap Seung Nyang terlalu dominan, dia nyari permaisuri lain untuk koalisi melawan Seung Nyang.... ah cape deh.... rempong pokoknya... masalah para wanita di lingkungan istana. Kalau masalah lainnya, sementara Raja Goryeo Wang Yoo yang digulingkan, sibuk disuruh perang dan kerja keras mengatur strategi, Kaisar sibuk caper dengan Seung Nyang...😕. Salah satu adegan awal pertemuan kembali di Istana Yuan antara Kaisar dan Seung Nyang adalah saat Seung Nyang sedang menjemur kain-kain putih. Adegan ini menarik bagiku, karena aku selalu nggak paham kenapa yang dijemur selalu kain-kain polos di drama Saeguk. Di drama lain, kain-kainnya malah berwarna-warni. Aku sendiri menyaksikan secara langsung properti untuk turis berupa jemuran kain-kain warna-warni seperti di Drama Saeguk saat mengunjungi Namsangol Hanok Village. Tapi emang sih secara visual, adegan dengan slow motion tatap-tatapan dengan latar belakang kain yang bergerak-gerak diterbangkan angin, manis banget kali ya, mungkin fungsi jemurannya untuk itu... *sok tau*

Saat Wang Yoo selesai perang dan ke istana Yuan, Kaisar gantian sibuk baper ngeliat Wang Yoo dan Seung Nyang. Wang Yoo ini diidolakan para cewek-cewek di istana Yuan, mulai dari pelayan sampai permaisuri pun ada suka sama dia. Kaisar super cemburu sama Wang Yoo, katanya Wang Yoo sok keren dengan gayanya yang menaruh tangan di belakang badan, dan dia juga hitam *udah body shaming ni Kaisar 😅*. Satu kutipan dialog Wang Yoo yang kusuka adalah dia pernah bilang "Laki-laki tidak menangis karena dirinya, tapi karena orang lain". Saking cemburunya Kaisar sama Wang Yoo, dia sampai menantang bikin pertandingan bola yang dianggapnya sebagai pertandingan Yuan melawan Goryeo dengan Seung Nyang sebagai pialanya. Kaisar mengancam timnya harus menang 💪, kalau tidak dia akan memenjarakan istri dan anak-anak mereka, untung Gol Ta pelayan pribadinya mengingatkan kalau mereka tidak punya istri dan anak-anak.😅. Ngomong soal pelayan, para pelayan di istana harus tunduk sama Kaisar, numpahin air sedikit atau bicara terlalu keras mereka langsung sujud dan bilang "Hamba pantas mati Yang Mulia" padahal belum tentu juga Kaisar marah atas kesalahan mereka. Trus kalau Kaisar baik sedikit sama mereka atau ada hal yang menyenangkan, ucapan mereka ke Kaisar adalah "Anugrah Yang Mulia sungguh berlimpah" sambil menunduk.

Memang sih tokoh jahatnya satu demi satu akhirnya pada mati, ada yang digantung, diracun, ditusuk pedang, tapi minta ampun sampai mau habis, masih ada tokoh jahat yang muncul. Untuk drama 51 episode, nonton 4 hari 3 malam, tidak akan cukup diceritakan dalam satu tulisan di blog. Sebenarnya sih aku nggak peduli kalau perdana mentri, permaisuri, ibu suri, jendralnya jahat semua. Cuma aku menyayangkan penulis di episode akhir membuat... *spoiler lagi* pelayan terdekat Kaisar yaitu Gol Ta ternyata juga jahat. Apa ini udah kehabisan ide ya, siapa lagi yang mau dibuat jadi jahat kalau semua udah pada mati,... Kenapa aku menyayangkan hal ini, walau sebenarnya karakter Kaisar juga tidak sepenuhnya orang baik, karena aku sudah suka melihat loyalitas para pelayan pribadi terdekat raja setia sampai akhir, ... seperti pelayannya Raja Lee Hwon di drama The Moon that Embraces the Sun. Lagian yang main sebagai Gol Ta ini aktor yang nyebelin main di Descendant of the Sun, yang sibuk nyari permata di reruntuhan gempa bumi. Aku udah kepalang mengganti mindset kalau si aktor nih ternyata bisa juga jadi tokoh baik pada 40an episode sebelumnya... super baik dan setia serta lucu meladeni segala tingkah laku tidak masuk akal sang Kaisar. Tapi udahlah ya, terserah writter nim...

Selain Empress Ki, drama Korea kolosal yang pernah aku tonton dan agak mirip dari segi line story adalah The Moon that Embraces the Sun serta Queen, Love and War. Tiga-tiganya temanya kerajaan, persaingan kandidat permaisuri/selir, perebutan tahta, selalu memiliki banyak pelayan dan pengawal yang mengiringi keluarga kerajaan, dan pasti mertua si raja/kaisar adalah orang jahat. Trus pada umumnya drama Korea menentukan pendamping raja berdasarkan klan. Biasanya yang terkuat adalah klan ibu suri, selain menteri A,B dan lainnya. Keluarga permaisuri lama, akan berusaha agar calon dari keluarga mereka akan kembali menjadi permaisuri, agar klan mereka semakin kuat di istana. Nah ini yang lucu, mereka tidak merasa sekeluarga dengan raja. Bukannya kalau misalnya keponakan ibu suri yang jadi calon istri, artinya kan dia sepupu raja. Raja seolah-olah dianggap berdiri sendiri sementara orang-orang disekelilingnya berebut mencari tempat terbaik.😕  Kalau Raja di The Moon that Embraces the Sun terkesan susah dibunuh karena punya pelayan setia dan pengawal yang jago pedang, nah si Kaisar di Empress Ki ini lemah banget, orang-orang disekelilingnya nggak ada yang benar-benar bisa diandalkan selain Seung Nyang, eh sebenarnya ada satu sih tokoh idola cewek cewek yaitu Tal Tal lupa dibahas... Tapi dibanding 2 drama tadi, Empress Ki jauh lebih berbobot dari soal cerita, pasti biaya pembuatannya sangat mahal. Pemainnya banyak, yang cuma muncul dikit-dikit saja bisa aku kenali main di drama lain. Dan yang bikin aku betah nontonnya adalah karena pakaian mereka bagus-bagus. Kalau Kerajaan Goryeo kan pakaiannya sudah bisa dikenali, kalau raja pasti jubah merah, putra mahkota jubah biru, kasim pakai baju hijau, pengawal pakai topi ada bulu burungnya, bangsawan pakai topi lebar, dan permaisuri bajunya lebih ribet dibanding hanbok biasa. Nah di Empress Ki ini baju Kaisar dan permaisurinya ganti-ganti terus. Kelihatan khas dan keren menurutku. Pakaian raja, permaisuri dan ibu suri selalu berwarna cerah, ungu, orange, kuning, hijau, dan merah. Sementara baju pelayannya ada warna-warnanya sebagai pembeda, sesuai level dan tingkatannya. Kalau dilihat dari Istana juga interiornya, Drama Empress Ki di Yuan ini terlihat lebih luas dibanding drama dengan setting di Goryeo.

Kesimpulan dari cerita 3 tokoh utama di Empress Ki adalah persaingan antara Wang Yoo dan Kaisar Ta Hwan mendapatkan cinta Seung Nyang. Kalau Wang Yoo karakternya kuat, karismatik dan pekerja keras, Kaisar Ta Hwan justru sebaliknya sangat kekanakan dan lemah walau akhirnya mengalami peningkatan karakter di akhir cerita. Btw karakter Kaisar Ta Hwan ini menurutku agak-agak mirip Tao Ming Tse karena  kebucinannya ke Seung Nyang. Tapi tema besarnya dari drama ini tentu saja sesuai judulnya, mengenai kehebatan Seung Nyang yang perjalanan hidupnya dari yang bukan siapa-siapa sampai bisa menjadi Permaisuri di Yuan walaupun dia berasal dari Goryeo.

Aduh udah ya, capek nulisnya, berhubung judulnya bukan Empress Ki, masih mau lanjut bahas cerita yang lain...



2. Secret Mother
Saking lelahnya nonton Empress Ki, butuh waktu bagiku untuk bisa nonton drama lain. Masih di Bulan Puasa, aku lanjut nonton Secret Mother 16 episode. Ini masih normal ya, bisa dihabiskan 2 hari tanpa terburu-buru dengan jam tidur juga normal. Ini bukan drama dengan fokus cinta-cintaan... fokusnya ke keluarga dan juga sedikit thriller. Aku nonton ini karena dapat jaminan akting dari pemain-pemainnya ada Song Yoon Ah dan Kim So Yeon yang main jadi cewek jahat di All About Eve.

Intinya ada ibu rumah tangga mantan psikiater yang mengalami trauma kehilangan putrinya, dia berteman dengan 3 ibu-ibu komplek rempong dan seperti umumnya ibu-ibu lainnya juga hobi ngegibah dan bersaing soal prestasi anak. Mereka berusaha mendapatkan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Yang luar biasa, 3 dari 4 suami ibu-ibu ini, mereka pernah selingkuh, hanya satu yang tidak selingkuh, tapi yang tidak selingkuh ini hutangnya banyak...😅. Song Yoon Ah karena dinilai oleh suaminya terlalu kelelahan mengasuh putra mereka akhirnya mempekerjakan seorang guru privat yang jadi bahan gibah ibu-ibu lainnya. Di sinilah letak sedikit misterinya, si guru privat Kim So Yeon sengaja memilih Song Yoon Ah, karena kakaknya menghilang setelah dulu konsultasi pada seorang psikiater yaitu Song Yoon Ah ini. Sementara Song Yoon Ah masih penasaran dengan putrinya yang meninggal karena kecelakaaan. Peristiwa kecelakaan itu, memiliki hubungan dengan kakak si guru privat ternyata. Adegan pertama sudah disuguhi adegan flash back sang guru privat terlempar dari atap ke kolam renang sebuah hotel. Sisanya yah... seperti drama sejenis, penonton sibuk mikir siapa nih yang ngelempar,... ibu 1, ibu 2, ibu 3, ibu 4, si suamik atau siapa sih... juga siapa yang sebenarnya membunuh putrinya Song Yoon Ah, cuma sayang... karena aku terlalu kepo, nyari informasi sinopsis kebaca spoiler, siapa yang ngebunuh putri ibu psikiater ternyata adalah.... *banting tv*😈 gak seru lagi,... tapi udahlah ya, teteup bertahan nonton sampai habis juga...

3. Confidential Assignment
Kalau yang ini film durasi 2 jam, yang main Hyun Bin. Aku baru tahu selain Crash Landing on You, ternyata Hyun Bin sudah pernah bermain sebagai tentara Korea Utara sebelumnya. Ceritanya kurang lebih seperti Rush Hour, Hyun Bin diawasi oleh seorang polisi Korea Selatan supaya tidak mengganggu penyelidikan. Hyun Bin nya adalah Jackie Chan, sementara sang polisi Korea Selatannya Chris Tucker, kira-kira begitulah...

4. Rampant
Nah kalau rampant ini film Train to Busan tapi di jaman Joseon. Jadi ceritanya Hyun Bin adalah seorang pangeran, menghadapi kerajaannya yang diserang zombi akibat ulah Jang Dong Gun yang pengen mengambil alih kekuasaan. Gak banyak yang bisa dibahas, intinya film ini bahas zombi di jaman dulu.

5. Fabricated City
Ini sih gara-gara aku ngeliat bakal ditayangin di TV nasional pas lebaran. Ada Train to Busan dan 200 Pounds Beauty juga, kelihatannya bagus nih film. Yang main Ji Chang Wook yang jadi seorang pengangguran tapi lihai main game. Dia dituduh melakukan kejahatan yang akhirnya berusaha membela diri dibantu oleh teman-teman sesama hobi main game. Adegan kehidupan di penjara selalu serem bagiku, walau di film ini tidak sekompleks masalah seperti adegan di Film Shawshank Redemption. Aku juga pernah baca buku Shidney Sheldon "If Tommorow Comes" yang juga ada membahas kehidupan penjara wanita. Kerasnya kehidupan di penjara lebih berat dibanding kehidupan di luar penjara. mereka harus bisa bertahan sampai masa hukuman berakhir atau akhirnya melarikan diri. Tapi fokus film ini bukan di adegan penjaranya, fokusnya lebih ke usahanya tokoh Ji Chang Wook membuktikan dia tidak bersalah.



Next Project aku seharusnya nonton The World of the Merried. Tapi karena sudah terlalu heboh dan terlalu banyak dapat spoiler jadinya malas. Nanti-nantilah nontonnya kalau sudah ada minat. Itaewon Class juga nanti saja nontonnya, belum pengen lanjut nonton nih drama. Sudah mencoba nonton 2 episode ternyata masih juga belum dapat feelnya.

Okeh, ngegabut di rumah entah sampai kapan selesainya, nonton drakornya juga sepertinya akan lanjut terus...


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...