Kalau soal makanan, aku kadang-kadang punya kebiasaan jelek "ngidam" tiba-tiba pengen makan apa gitu, tanpa ada angin tanpa ada hujan. Dan biasanya, selama belum kemakan tuh makanan, aku bakal penasaran dan terus-menerus menyebut sang makanan, sampe orang-orang disekitarku pusing ngedengarnya. Diet mah diet, tapi kalo lagi pengen makan, dietnya di pending dulu lanjut besok.

Aku pernah kangen berat pengen makan yong tau fu, makanan spesial yang nggak ada di Palembang, sampe-sampe my sister yang saat itu lagi di Malaysia pusing ngeladenin rengekanku yang pengen yong tau fu yang tentu saja tidak bisa dipaketin ke Palembang. Cerita soal yong tau fu yang kutemui di Jakarta akhirnya menghentikan ambisiku, walau rasanya tidak sesedap yang kuinginkan.

Pernah juga kangen makan mangga+ketan seperti di Bangkok. Nah untuk yang satu ini, aku harus mengeluarkan aksi memasakku. Pagi-pagi hari minggu, bela-belain ke Pasar nyari mangga dan bahan untuk masak ketan dan saus santannya. Trus langsung mengeluarkan keahlian memasakku dengan resep nyari di Internet dan lihat tutorialnya di Youtube siapa tau kan kalau sukses bisa langsung jualan buka warung didepan rumah. Jadi sih jadi, tapi sayang, mangganya ternyata masam, dan sausnya kurang manis.... hahaha... rencana buka warungnya berantakan....

Kue lupis yang berbentuk segitiga dengan saus gula merah pun pernah kukangenin. Nah yang ini makan korban Bu Nina yang sudah bosan ngedenger omonganku "pengen makan kue lupis!", yang akhirnya beliau berhasil mendapatkan kue lupis itu, saat si penjual tak sengaja lewat didepan rumahnya (yang kue lupisnya emang ditakdirkan untukku, lewat perantara Bu Nina), dengan bersemangat Bu Nina langsung beli banyak supaya aku diam dan puas makannya, hehe....

Bu Nina juga yang baik hati nyariin aku tiramisu, saat aku lagi hot-hotnya kepengen makan makanan itu. Sudah nyari di toko kue dimana-mana, saking dimana-mananya juga nyari di apotik sampe toko besi....., juga sampe pasang status di bbm, eh akhirnya suatu hari sang tiramisu datang juga lewat tangan baik Bu Nina, katanya sih nggak sengaja nemu di Hypermart... haha.... Thanks berat Bu Nin, muach....

Baru-baru ini pengen es pisang ijo, ada sih jualannya, tapi jauh. Pernah juga aku nggak sengaja lewat tempatnya tapi kepagian dan belum buka. Pas hari Sabtu kemarin tersiar kabar dari teman-teman kalau ada jualan es pisang ijo dekat pertigaan kampus, pulangnya langsung tancap gas, yang biasanya pulang belok kanan, kali ini belok kiri. Jualannya di mobil, pas aku datang, lagi rame sama anak-anak sekolahan yang berombongan. Terpaksa ikut-ikutan nimbrung ditengah-tengah, pesan untuk dibawa pulang. Banyak juga orang-orang yang kebetulan lewat jadinya mampir, menambah banyak sainganku. Akhirnya tuh es pisang ijo berhasil ku beli, pulang kerumah jalannya muter dan lebih jauh, agak ngebut supaya esnya tidak keburu cair. Kena macet parah yang biasanya merupakan rute yang selalu kuhindari, tapi terpaksa dilewati demi es pisang ijo...



Yang paling anyar kali ini bubur sumsum, ngeliatnya nggak sengaja pas di lampu merah, tapi karena buru-buru jadi tidak bisa mampir. Besoknya lewat lagi di tempat yang sama, mamangnya sudah hilang.... hu hu.... #nangis.... dimana aku bisa nemu si mamang jual bubur sumsum itu....

Sepertinya supaya tidak repot, makanan yang mau kumakan itu jangan makanan yang "langka" supaya tidak susah nyarinya. Gorengan samping kek, atau gado-gado depan misalnya.... atau bubur ayam yang tiap hari pasti mangkal di depan Masjid sebelah.... bukannyo jongkong yang harus buat aku berjuang  ke Pasar Cinde atau lebih parahnya Bakso ITS yang harus buat aku beli tiket ke Surabaya kalau mau makannya.

Gimana dengan makanan khas Palembang? sejauh ini masih aman, karena aku masih tinggal di kota tercintaku Palembang. Mau pempek, tekwan, model, atau martabak HAR, semua mudah didapat, sangat menjamur, dimana-mana ada. Nggak terbayang kalau tidak tinggal di Palembang lagi, pasti ngeces se ngeces-ngecesnya setiap ingat makanan Palembang.

Sekarang sudah Bulan November, banyak hal yang kuingat mengenai bulan ini. Bulan November itu identik dengan yang namanya hujan, pergi pagi kehujanan, pulang malam juga kehujanan, makanya ada lagu yang judulnya November Rain. Selain itu, November juga adalah bulan yudisiumku menjadi sarjana, karena beratnya perjuangan untuk tamat kuliah, sampe tanggal yang tercetak di hardcover skripsiku masih dapat kuingat dengan baik "6 November 2003".

Bulan November untukku juga artinya bahwa pajak motorku harus dibayar, dan satu lagi khusus untuk tahun ini masa berlaku pasporku habis.....#nangis....



Sekarang harusnya aku sudah mengurus paspor baruku, tapi karena belum ada waktu, jadinya belum keurus-urus sampe sekarang. Lagian aku pikir buat apa diperpanjang, soalnya aku tidak ada rencana kemana-mana dalam waktu dekat ini, bukannya perpanjang dan buat baru paspor itu prosesnya sama saja ribetnya. Kalau diurus sekarang dan ternyata tidak dipake-pake, kan sayang dengan masa berlakunya.

Iseng-iseng ngitungin jumlah cap dipasporku, jumlah totalnya ada 24, masih kalah jauh sama Julia Roberts yang jumlah cap di paspornya kalau tidak salah ada 49 katanya saat di film "Eat, Pray and Love".

Sebenarnya pengen lagi jalan-jalan, tapi sepertinya untuk liburan tahun ini aku bakalan menikmati liburanku di rumah saja untuk bertapa, soalnya lagi bokek berat.... he he.... Sekarang sudah agak-agak bijaksana untuk berpikir berhemat.... #sumpah deh, sudah sebulanan ini nggak shopping, semua kartu kredit ditinggalkan dirumah supaya tidak kebablasan dipake.

Pendapatan begitu-begitu doang, sementara pengeluaran super banyak. Jadi pilihannya kalau tidak bisa membuat pendapatan menjadi lebih besar, maka pengeluaranlah yang harus diperkecil. Kurang lebih samalah dengan tujuan diet, karena tidak mau pakai baju yang ukurannya semakin besar, maka artinya badanlah yang harus diperkecil.

"So jadi kemana tahun ini jalan-jalannya?", "....dirumah saja teman-teman....."



Pagi ini ngeliat seorang cewek yang dibonceng di motor dari belakang, dan kata-kata yang tercetus dalam hatiku adalah "She really need diet!".... (halah sombong...baru juga dua menit merasa kurus...).

Kemarin baru baca bahwa jenis-jenis diet itu banyak (sekarang hobinya baca kolom kesehatan gitu...), dan akhirnya aku menyimpulkan bahwa dietku adalah diet karbohidrat, yaitu dengan tidak makan segala macam karbohidrat seperti nasi, roti, dsb. Hasilnya memang instan (turun 12 kilo dalam 7 bulan) tapi efek sampingnya bisa ke kesehatan.... #Langsung komat-kamit, berdoa semoga jangan muncul penyakit aneh-aneh ke diriku gara-gara diet ini....

Kalau soal komentar teman-teman nggak usah ditanya lagi, banyak yang memuji.... dan juga banyak yang iri (kok bisa ya)... hehe.... Yang pengen diet juga jadi nanya, gimana cara dietnya, senamkah? minum obatkah? dan jawaban yang kulontarkan adalah "Tidak makan...." yang bikin mereka jadi mundur lagi mau ngikut berdietnya. Kalau dibilang kuat tahan tidak makannya, yah kadang-kadang masih kebobolan juga sih makannya banyak, tapi selalu berusaha mikir (tiap kali lihat makanan.....), mau pilih makan ini atau baju bakalan tidak muat lagi... Yang ngajak makan siang pasti kecewa dan sebel tiap kali mendengar jawabanku... "Makan yuk..." dan jawabku.... "Sudah kemarin...." hehehe....

Coba deh kita hitung-hitungan kalorinya... satu piring nasi+lauk pauk kira-kira 500 kalori, kalau makan 3 kali sehari tinggal dikalikan. Belum lagi makanan ringannya, olahraga jarang, artinya kalori yang masuk lebih besar dari kebutuhan, maka bertambahlah berat badan. Sedangkan diet, tujuannya menurunkan berat badan, maka otomatis berarti kalori yang masuk, dengan kebutuhannya harus minus dong... #gitu kali ya teorinya.

Sekarang mari kita berhitung dengan lebih rinci. Kalau tinggi 158 maka untuk berat normal = 158-100 = 58 kg. Mau yang ideal, beratku harus = (158-100)-0,1*(158-100) = 52,2 kg. Kalau berdasarkan hitungan BMI, saat ini beratku 55 kg, maka BMI = 55/((158*158)/10000) = 22,03 yang artinya sudah termasuk normal (ukuran normal, BMI nya dari 18,5 sampai dengan 24,9). Sementara kalau mau kurus artinya beratku harus 46 kg..... #Tidakkk..... itu artinya 9 kg lagi...

Benar-benar dibutuhkan motivasi untuk menjalankan diet ini. Kapan ya beratku 46 kg, mungkin jaman SMA kali ya, tapi baju-bajunya sudah tidak ada lagi. Sementara sebagai informasi saudara-saudara, baju jaman kuliah dulu, alhamdulillah sekarang sudah muat lagi... hehehe...

Karena aku adalah seorang narsis sejati, foto-fotoku eksis dimana-mana. Didinding kamar, diatas meja belajar, dicermin pun ada, bahkan screensaverku (yang dirumah, kalau yang dikampus sih lautan gitu...) menggunakan aplikasi PhotoJoy yang isinya semua foto-fotoku dengan slideshow yang menarik. Foto di blog ini dan di facebook itu belum ada seperseribunya mungkin dari total seluruh fotoku.... #gubrak...

Kalau screensavernya lagi muncul aku langsung ingat... "Oh itu aku panas-panasan di Grand Palace", "Oh itu aku waktu makan yong tau fu porsi besar di Mid Valley", "Oh itu aku habis muntah di Batu Caves", "Oh itu aku abis keujanan di Clarke Quay", "Oh itu aku waktu makan dogan mahal di Tanah Lot", "Oh itu aku masih bawa laptop habis pelatihan nekat ke Prambanan", "Oh itu aku abis kecebur di Sungai Lematang", "Oh itu aku belum mandi sudah eksis pagi-pagi di batu Tanjung Pesona", "Oh itu aku nenteng sendal kayak kebanjiran abis naik perahu di Pasir Putih"... dll.... #ceritanya oh itu aku nya banyak.....

Ngomongin lebih lanjut soal foto-foto screensaver, sekarang jadi putus asa sendiri ngeliatnya.... "Oh My God, aku gendut banget ternyata...." Latar belakang fotonya sih oke-oke, tapi objeknya minta ampyun... :p Bener-bener butuh foto baru, kalau begitu ayo liburan lagi sekarang, mumpung sudah lebih kurus...hahaha...

Okey... puasa sudah selesai dan tibalah saatnya lebaran. Setelah dengan cueknya menyikat hidangan lebaran yaitu ketupat, opor ayam, rendang dan kue-kue, lanjut dengan makanan-makanan lainnya yang disantap dalam rangka stop diet mumpung lebaran (Timbangan naik hampir 2 kilo, tapi nggak apa-apa....), nanti beberapa hari lagi baru dietnya lanjut lagi....

Beberapa hari yang lalu sempat mampir ke S*****, setelah capek muter-muter, shopping nyari baju sama Eka (akhirnya dapat satu, setelah kira-kira 7 kali putaran). Disana pesan mie kangkung dan jus melon, sementara Eka pesan Kwetiau. Walaupun sempat mengalami insiden salah pesan dan pesanan yang akhirnya datang terlambat, tapi mie nya seperti biasa tetap enak dan kuahnya kental...



Besoknya nemenin ayukku nyari netbook, trus lanjut ke Rumah Sakit nengokin Darel sayang yang lagi sakit dan pulangnya mampir beli martabak H** (siang harinya sudah ngabisin pempek bawaan temen), orang Palembang perantauan itu belum puas pulang ke Palembang kalau belum makan martabak H** (sayang nggak sempat difoto, sudah keburu habis dimakan soalnya).

Trus beberapa hari kemudian lanjut jalan lagi, ke C******** belanja mau ngabisin jatah voucher yang didapat secara gratis, dan kali ini makannya di Bakso L******* T***** pesan Sapo Tahu dan Esnya. Sapo Tahunya dimakan tanpa nasi soalnya takut terlalu kenyang (sebelum pergi sebenarnya sudah makan mie). Walaupun suasana agak-agak hangat (alias panas banget.....), gara-gara ACnya mati, tapi tidak mengurangi kekhusyukan menyantap makanan sambil menganggap hitung-hitung sekalian sauna disana....



Kemudian semalam rame-rame nonton The Expendables 2 di XXI dan seperti biasa lanjut makan (padahal siangnya sudah makan tekwan dan kue), yaitu di Pizza H** dan pesan seabrek-abrek makanan sampai sempat berniat nggak mau makan lagi kira-kira untuk dua hari kedepan setelah menderita kekenyangan yang amat sangat. Menunya Prawn Bruschetta, Chicken Bleu, Pizza Tuna Melt dan Salad.












Haha... sorry deh tulisannya banyak sensornya, pokoknya tulisan ini tentang makanan.... kalau mau dihitung-hitung kalori yang masuk udah banyak banget... pempek kira-kira100 kalori, mie mungkin 300 kalori, belum tekwannya, pizza, sapo tahu..... aaaaa.... udah deh nggak usah mikirin kalori yang masuk. Pokoknya mulai minggu depan sudah beraktifitas seperti biasa, rumah sudah sepi, sudah mulai menyiapkan diri untuk semester depan, dan dietnya.... lanjut lagi...

Setelah episode bersih-bersih sebelumnya yang baru terlaksana sebagian, hari ini adalah puncak dari semua acara bersih-bersih yang kulakukan akhir-akhir ini.

Aku mengetik postingan ini dalam keadaan hidung yang meler akibat kebanyakan menghirup debu dan dengan badan pegal-pegal yang sangat membutuhkan penyegaran kembali.... #bibi tukang urut dimanakah dirimu...



Acara bersih-bersih ini emang benar-benar sudah kuniatkan, dilaksanakan sore sambil nunggu buka dan kadang-kadang habis sahur, mumpung mau lebaran dan juga mumpung anak-anak sedang tidak kuliah setelah SP usai, jadi bisa pulang sore setiap hari. Untuk kamarku yang super sumpek, memiliki beberapa bagian yang harus dibereskan secara bertahap. Setelah membereskan lemari pakaian dan banyak menemukan harta karun baju lama, lanjut rak buku yang ternyata memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya nostalgia yang kuingat saat membereskan kertas, buku dan majalahku. Karena aku adalah seorang pengkoleksi benda kenangan, maka banyak sekali benda yang seharusnya dibuang malah kusimpan. Aku tidak menyangka ternyata KHS dan KRSku saat kuliah di UNSRI dulu masih lengkap dari semester 1 sampai semester akhir. Buku-buku yang dulu kudapatkan dengan penuh perjuangan ternyata juga masih ada, beserta coretan-coretan tidak pentingku yang galau saat mau wisuda. Aku juga menemukan fotoku saat masih kurus yang mungkin kira-kira beratnya dibawah 50 kg... #Ahhhh bisa nggak yah kurus seperti dulu lagi.... semangat... semangat.... (sambil mikirin makanan yang dimakan saat berbuka tadi,... sop, ayam, pempek... emmm.... sudah berapa kalori tuh yang masuk....)

Penemuan ajaib lainnya adalah majalah sekolah saat aku SMA dulu..... ya ampyun masih lengkap termasuk edisi yang memuat cerpenku (hehe....). Coba deh aku berani taruhan, mana ada teman SMA ku yang koleksi majalah sekolahnya masih lengkap seperti aku.

Ya sudah akhirnya benda-benda tersebut masih kupertahankan kembali, yang kubuang adalah tumpukan kertas-kertas tidak berguna dan beberapa buku yang sudah dalam keadaan rusak dan tidak mungkin akan kubaca lagi.

Beberapa hari kemudian giliran meja kerjaku di kampus yang harus kubereskan.... pusing deh ngeliat meja dan kolong meja yang penuh kertas fotokopian yang isinya macam-macam bercampur aduk dengan berkas ujian mahasiswa yang tidak diambil.... Pekerjaan ini membutuhkan waktu beberapa hari, karena aku tidak bisa sembarangan membuang dokumen, jadi harus dihancurkan dulu dengan merobek-robeknya. Teman-teman pada baik hati mau minjemin mesin penghancur kertas, tapi aku keukeuh mau pake cara manual supaya lebih cepat, alhasil tanganku jadi pegal sesudahnya.

Dan ternyata saudara-saudara.... dokumen dikolong mejaku itu tidak pernah kubersihkan sejak pertama aku masuk dulu, terbukti saat kulihat dokumen yang kutemukan ada yang tanggalnya ternyata tahun 2005... (hahaha...), debunya tidak usah ditanya, mas office boy nya bolak-balik bantuin aku beresinnya.

Kemudian hari ini kembali beresin kamar yang belum beres-beres, kali ini meja beserta pernak-perniknya. Akhirnya printer dan monitor yang rusak, kusingkirkan juga dari atas meja. Selama ini kalo mau naruh tas bingung mau dimana jadinya asal saja, sekarang mejanya sudah agak lega. Ternyata dibalik monitorku ada bunga dan debunya tebalnya kira-kira satu senti, begitu di dikibas langsung bikin bersin... Segala macam bentuk charger disusun, dan berbagai macam kabel yang simpang siur diluruskan....

Habis berbuka puasa lanjut lagi, kali ini dinding kamar yang penuh dengan foto-fotoku... (penting nggak sih....), tidak puas dengan foto diri yang sudah ada dimana-mana, hardisk, facebook dll... aku ternyata juga mencetak beberapa fotoku dan kubingkai dikamar. Sambil berjuang diantara debu, aku mengganti fotoku yang sudah bosan kulihat dengan yang baru.... (ngerasa masih belum termasuk kategori narsis akut, selama belum membuat album dengan judul "Me, Myself and I...." hehe....).

Akhir-akhir ini lagi benar-benar bete ngeliat isi kamarku yang sudah tidak jelas lagi apa saja isinya. Super berantakan dan sangat perlu ditinjau ulang lagi isinya mau dikemanakan. So pasang niat buat beres-beres dimulai dari lemari pakaian.



Cihui.... banyak dapat harta karun selama beres-beres lemari. Baju-baju lama ada yang bisa dipakai lagi (sudah kurus mode on.... begitchu...), konsekuensinya... baju yang ukurannya agak besar yang selama ini sering dipake, disimpan dulu.... Ketemu juga sama satu celana panjang dan baju kaos yang belum pernah dipakai sama sekali karena ceritanya dulu dibeli tanpa di pas ternyata ukurannya kekecilan.... dan sekarang ternyata sudah muat saudara-saudara.... hahaha....

Tapi sebentar lagi puasa, itu artinya akan berpengaruh sama "diet ekstrim" yang kujalankan. Bagi orang yang makannya 3 kali sehari, puasa jelas akan menurunkan berat badan karena hitungannya makan jadi 2 kali. Bagaimana dengan aku, yang makan hanya 1 kali sehari, itu artinya harus siap-siap berat badan bakal nambah, karena sebagai petugas "pembersih meja makan" saat buka puasa, aku biasanya malah akan menghabiskan seluruh makanan diatas meja dengan alasan "sayang kalau dibuang".... ahhhhh #teriak dari atas genteng.... tapi nggak apa-apalah.... niat menjalankan Ibadah Puasa harus dilakukan dengan baik...

Balik lagi ke soal beres-beres kamar tadi..... Dari dulu sudah punya cita-cita, nanti kalau punya rumah sendiri, pengen menyediakan satu kamar khusus untuk meletakkan buku-buku sekaligus perpustakaan. Kalau sekarang sih baru punya satu rak sederhana untuk tempat buku-buku koleksiku, tapi sekarang sepertinya sudah tidak muat lagi. Selain buku-buku yang isinya ilmiah, penghuni rak yang paling menyita tempat adalah novel-novel dan komik-komik.

7 novel Harry Potter, 4 novel Twilight, Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Novel Marga T, Sidney Sheldon, Novel-novel 5 sekawan, beberapa novel yang kubeli karena iseng, komik Conan (aku pencinta komik detektif ternyata...), Miss Modern, Seven Magic, Natane, Hana Yori Dango, Majalah Tintin, Asterix, Nina dll..... bercampur baur dengan kertas-kertas yang entah apa isinya. Belum lagi kalau ditambah koleksi CD dan DVD yang terpaksa kubuatkan indexnya per judul karena saking banyaknya dan supaya mudah nyarinya. Komputer dan printer rusakku juga sepertinya sudah saatnya di musiumkan.

Okelah kalau begitu, pasang niat nanti Hari Minggu tidak kemana-mana, mau beres-beres kamar, ini juga sebagai antisipasi nanti, kalau pas lebaran para keponakan bakal datang dan ikut berpartisipasi membuat kamarku menjadi lebih berantakan karena dijadikan homebase...

Setelah dulu sempat nulis tentang tempat yang pengen dikunjungi, sekarang jadi pengen nulis lagi lanjutannya, soalnya ternyata obsesiku jalan kemana-mana masih terus berlanjut dan masih banyak lagi angan-angan perjalanan yang belum kesampaian.

Bagaimana kemajuan perjalananku setelah tulisanku terdahulu itu. Ternyata belum satupun tempat-tempat itu berhasil kudatangi (sedih...). Perjalanan ke Macau, Hongkong dan Shenzen nya batal, dan pas seminar ke Jogja kemarin, ternyata Keraton belum buka karena aku datang masih kepagian, maka gagal lah jadinya obsesiku ingin mengunjungi Keraton Jogja.

Aku iri banget kalo ngeliat temen upload foto jalan-jalannya di Facebook, terutama tempat-tempat yang belum kukunjungi. Yang sudah kukunjungi saja aku pengen lagi kalo ngeliat temanku kesana, apalagi yang belum kukunjungi. Iri besar-besaranku ini misalnya terjadi pas temen SMA ku upload foto-fotonya selama di Jepang dan Korea.... #langsung lihat isi tabungan yang ternyata se iprit....

Aku memang iri kalo melihat foto temanku yang lagi jalan, tapi lebih iri lagi kalo ngeliat foto temanku itu jalan sama suaminya.... (kesel ngeliat temen yang hobi pasang pp perjalanan nan mesra di bbm).... #Nah kan balik lagi ketopik sensitifku.... dimana aku bisa nemu suami yang sekaligus hobinya sama denganku...

Okey balik lagi ke masalah obsesiku tadi, obsesi lama belum tercapai, sekarang sudah nambah lagi obsesinya (nggak apa-apa kan, namanya juga obsesi).

Dari dulu aku adalah fans berat tim Sepakbola Jerman, so aku pengen ke Jerman dan nonton bola disana. Pengen nonton Bayern Muenchen atau Bayer Leverkusen,... Bayern Muenchen sebab tim paling besar di Jerman, sedangkan Bayer Leverkusen soalnya ada Michael Ballacknya.



Yang kedua pengen ke Korea, sama seperti korban-korban pecinta drama Korea lainnya, aku juga jadi pengen nyicip makanan disana (yang halal tentunya...) dan pengen mengunjungi tempat-tempat wisata disana yang serinngggg banget di promosikan di drama mereka, seperti Jeju Island dan Nami island (yang ada patung Bae Yong Jun seperti difilm Hello Stranger). Aku juga tidak keberatan seandainya selama disana bertemu sama bintang-bintang Korea saat lagi di jalan, misalnya Chae Rim, Song Hye Kyo, Bae Yong Jun, Jang Dong Gun atau para personil Super Junior... hehe. Juga pengen lebih mengenal kebudayaan khas disana yang sangat menarik menurutku.



Selanjutnya pengen ke Las Vegas (bukan mau berjudi pastinya...), pengen ngeliat Bellagio Fountains dengan lagu "Time to Say Goodbye" gara-gara banyak banget film yang syuting di tempat ini (Hotelier dan Hana Yori Dango misalnya), juga pengen ngeliat "padang pasir" nya yang juga sering banget muncul di film-film yang kutonton..... #korban kebanyakan nonton film...



Trus kalau yang lokal ada satu lagi tempat yang sepertinya menarik bagiku untuk dikunjungi, yaitu Pantai Senggigi dan Gunung Rinjani di Lombok. Gara-garanya sih karena dulu pernah baca novel Mira W yang lokasinya menceritakan Lombok, kayaknya seru dan asyik. Tapi sayang karena aku nggak ada bakat pecinta alam dan punya kekuatan fisik yang pas-pasan, aku pasti nggak akan kuat kalo mau mendaki Rinjani, naik tangga yang tinggi aja sudah ngos-ngosan dan minta time out,... pokoknya nyerah kalo mikir mau manjat gunung (Gunung Dempo aja cuma sanggup ngeliat dari bawah...). So kalau punya kesempatan ke Lombok, kayaknya Pantai Senggigi dan sekitarnya aja deh... Rinjaninya dilihat dari jauh saja....



Susah deh emang, mau jadi traveller sejati.... butuh biaya dan waktu yang tidak sedikit. Tapi menurutku, punya hobi jalan-jalan itu bisa membuka pikiran dan wawasan menjadi lebih luas... So... tetep... kalo ada rejeki dan waktu ..... jalan-jalannya akan terus berlanjut...

Akhirnya aku selesai mengikuti Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi SNATI di Jogja beberapa hari yang lalu. Acaranya tanggal 16 Juni 2012 di Hotel Royal Ambarukmo dan aku berangkat tanggal 15 Juni serta pulangnya tanggal 17 Juni, tidak bisa minta extend untuk tiket dan hotel supaya bisa jalan-jalan.... (sedih...). Dan tetep rencanaku ke Jogja ini didukung penuh oleh keponakanku tersayang Elsa, yang rela jauh-jauh dari Malang ke Jogja demi menemani aku.... #peluk Elsa... yang kemudian langsung ditepis....

Hari Jum'at aku berangkat dari Palembang, nanti transit di Jakarta, sementara Elsa juga berangkat dari Malang naik travel. Dibandara ingat sama Bu Nur dan Bu Lisda yang sudah sangat berjasa bagi aku waktu itu, jadi mampir dulu buat beli pempek sebagai oleh-oleh untuk mereka. Jadi ini ceritanya pergi bawaan berat oleh pempek, pulang nanti pasti bakal berat bawa bakpia, ya tapi nggak apa-apalah...

Tiketnya Lion Palembang-Jakarta lanjut Jakarta-Jogjakarta bolak-balik. Sampe di Jakarta pindah dari terminal B ke terminal A, on time tanpa delay. Sambil nunggu bikin slide power point untuk presentasi besok, selesai bikin slide, pas naik pesawat selanjutnya menuju Jogja. Setelah dulu waktu itu sempat cemas gara-gara pesawat belok dengan tajam di atas Candi Prambanan, kali ini cemas lagi gara-gara gunung. Ceritanya Mas Kapten kasih tau kita pas sudah masuk Jogja kalau Bandara Adi Sucipto saat ini sangat padat trafficnya, maka kita harus putar-putar dulu disini selama 10 menit. Ya oke sih nggak apa-apa kalo muter-muter, tapi di sebelah kanan jendela pemandangannya dua gunung yang dengan sangat yakin aku tebak adalah Gunung Merapi dan Merbabu. Jadi teringat cerita Sukhoi, agak-agak ngeri sih, mana pesawatnya belok sana belok sini muterin dua gunung itu (pemandangan gunungnya nggak hilang-hilang), kalau bahasa Palembangnya hari itu adalah "Tekola anak mudo...." hehe.... Pokoknya perasaan saat itu sangat tidak nyaman supaya cepat sampe, dan penyakitku kalau cemas pasti bawaannya kebelet pengen ke wc mau buang air, tapi terpaksa ditahan karena saat itu lampu seat belt dalam keadaan on. Alhamdulilah akhirnya nyampe Jogja juga, begitu turun bukannya ngambil bagasi, yang dicari duluan adalah wc sambil rebutan sama penumpang-penumpang lain.



Habis ngambil bagasi, langsung tancap nyari taxi menuju Wisma Persada di Malioboro. Sengaja nyari yang di Malioboro supaya enak kalo mau jalan-jalannya. Sampe di kamar lanjut belajar sedikit dan persiapan presentasi sambil nunggu Elsa yang belum nyampe. Selesai belajarnya bosan buka laptop, nonton TV, acaranya spongebob (daripada aku nonton acara tidak jelas lainnya)... Dapet teh dan makanan kecil dari pihak wisma, tapi belum bisa tenang selama Elsa belum nyampe. Cape deh.... ternyata travelnya nyampe jam 9 malam, kasihan sama Elsa karena dia sempat muntah ternyata. Setelah istirahat sebentar lanjut nyari makan malam di lesehan Malioboro, berjalan kaki dari wisma. Dietku ku pending dulu selama di Jogja, aku makan 3 kali sehari, demi pertimbangan kesehatan dan keselamatan perjalananku, kan nggak lucu nanti kalau Elsa nelpon ke Palembang bilang kalau aku pingsan disana gara-gara tidak makan... Habis makan malam balik ke hotel mau nonton Piala Eropa, Perancis lawan Ukraina.



Besoknya rencana mau ke keraton dulu sebelum ikut Seminarnya, dengan harapan bisa lihat Keraton dalam perjalanan kali ini. Sebelum narsis di Keraton, narsis-narsisan dulu di kamar yang super berantakan. Jam 8 kami keluar naik beca ke Keraton. Tapi ternyata Keraton belum buka, padahal aku sudah harus registrasi jam 9, ya sudah apa boleh buat, cuma sempat lihat depannya saja, tidak masuk. Terus selanjutnya Elsa balik lagi ke Hotel naik beca dan aku nyari taxi menuju ke Royal Ambarukmo.



Acaranya berjalan ontime juga, dengan Keynote Speaker dari UKM pada acara pembukaan, pempeknya juga telah dengan selamat berpindah tangan ke Bu Nur dan Bu Lisda, Senang deh rasanya melihat mereka juga senang dikasih pempek. "Ini buatan sendiri ya?" tanya Bu Lisda, yang dengan berat hati harus kujawab dengan jujur kalau pempeknya hasil dibeli..... hehe...

Disana ketemu dengan beberapa pengarang buku, yang bukunya sering kupake kalau ngajar. Aku kenal mereka, tapi mereka tidak kenal aku sayangnya..... hehe... Presentasi paperku sebenarnya ada di sesi kedua, tapi karena peserta sesi pertama banyak belum datang, maka aku jadi maju ke sesi pertama dan juga karena alasan ladies first. Bener-bener deh cowok-cowok Jogja gentlemen, mau dong kalau tiba-tiba aku dapat disini... hehe.... Sebenarnya ada sih satu yang manis, baik dan juga ramah, tapi aku langsung ngomong ke diri sendiri.... "Sudahlah Annie, jangan-jangan dia sudah punya istri, lagian besok sudah balik ke Palembang.... nggak usah macam-macam..." #aku yang seumur hidup di Palembang tidak dapat-dapat, sekarang pengen dapat yang disini padahal cuma tiga hari.



Selesai acara SNATI sorenya balik lagi ke Wisma, Elsa sudah sempat jalan-jalan sendiri, tapi nanti kami mau lanjut lagi muter-muter Malioboro nyari batik pesanan dan tentu saja bakpia. Karena malam itu adalah malam Minggu maka jalanan superrrr ramai, kalau jalan harus minggir-minggir kalo nggak mau disenggol mobil atau lebih parah dicium kuda yang lewat. Setelah selesai acara nyari batik dan bakpia sorenya, balik lagi ke wisma naruh barang, sholat Magrib dan keluar lagi buat nyari makan malam. Makannya kali ini di mall sambil dengerin live music dengan salah satu lagunya Adele yaitu "Someone Like You". Dan kami berdua sepakat tidak sependapat dengan Adele, karena kami lebih suka kalau lirik lagunya diganti jadi "Someone Better Than You".... hehehe....



Oke.... selesai makan balik ke hotel, pengen nonton bola tapi ketiduran, sementara Elsa masih betah nonton Indonesian Idol. Besoknya nggak punya waktu jalan-jalan lagi, soalnya travel Elsa jemput jam 8 dan pesawatku berangkat jam 11. Pulang ke habitat masing-masing setelah menjalani perjalanan super singkat ke Jogja....

Aku ini adalah seseorang yang sangat menghargai barang. Kalau barang yang kupunya itu masih bisa dipakai pasti kurawat, dan kalau tidak bisa dipakai lagi, juga tidak dalam keadaan yang rusak parah, kadang-kadang masih kusimpan. Barang yang kubuang adalah barang yang memang sudah sangat rusak, tidak bisa dipakai lagi dan tidak menyimpan kenangan sama sekali. Ngomong soal kenangan, memang aku suka sekali mengoleksi benda-benda yang kuanggap punya kenangan.

Kenang-kenangan dari perjalananku kemana-mana kudokumentasikan dengan baik. Sisa mata uang Ringgit, Dolar Singapura dan Bath, baik kertas maupun logam masih ada sampai sekarang. Saking semangatnya aku mengoleksi aku pernah menukar uang recehan Dolar di Singapura di penjaga toilet, gara-gara koleksi logam dolarku belum lengkap sementara kulihat disana si penjaga memajang uang recehnya di meja pintu masuk untuk kembalian. Kartu-kartu untuk masuk kereta pun aku masih punya, MRT, Monorel, LRT, Komuter sampai BTS, juga tiket masuk tempat-tempat wisata sepeti Genting Highland, Grand Palace, Tanah Lot, dan Uluwatu. Suvenir-suvenir yang kubeli untuk diriku sendiri juga sangat banyak, berbagai gantungan kunci, pajangan dan aksesoris membuat kamarku bertambah sesak.








Aku juga masih menyimpan tiket Perebutan tempat ketiga Piala Asia antara Korea melawan Jepang yang berlangsung di stadion Jakabaring. Tiket-tiket nonton di 21 beberapa juga masih ada, seperti Harry Potter dan Twilight. Malah yang paling gila ternyata aku masih menyimpan nomor ujianku semasa SMP dan SMA beserta kartu pelajarnya.

Surat-surat dari sahabat penaku jaman dulu juga tersimpan dengan rapi, coba deh dari dulu bisa SMSan dan BBMan, maka nggak akan ada yang namanya koleksi surat... (btw koleksi suratku juga termasuk surat dari secret admirerku saat sekolah dulu... hehe...).

Aku dulu pernah dapat pujian (sekaligus sindiran....) sama teman SMA ku yang ketemu saat kuliah, saat dia ngeliat saputanganku yang masih sama dengan yang dulu (andai dia tau, baju corat-coret SMA ku pun masih ada sampai sekarang).

Kebiasaanku ini sebenarnya kadang-kadang menyiksaku dan menimbulkan dampak ke orang lain. Misalnya ke keponakanku tersayang yang hobi ngikut aku kemana-mana (Aku adalah Si Bungsu manja yang kesepian, nggak ada adik yang bisa di tindas). Kalo kami beli barang sama, pasti barang dia dengan cepat duluan rusak (atau hilang) dan ujung-ujungnya pake atau minta barangku, yang bikin aku jadi keluar "tante cerewetnya".... dengan memberikan ceramah panjang lebar mengenai "Bagaimana cara menjaga barang yang baik dan benar....".

Siksaan lainnya misalnya kalau aku sudah senang sama satu barang dan barang tersebut hilang atau rusak, maka aku akan sangat sedih dan berusaha untuk membeli lagi dengan model yang sama, yang biasanya sudah tidak ada lagi di toko dan membuatku menyesal kenapa dulu tidak beli dua. Ini misalnya terjadi sama Sendal hijau cantik kesayanganku yang sekarang sudah rusak, cuma tinggal fotonya dan masih kuingat sampai sekarang.

Tapi kalau dipandang dari sisi positifnya ada juga, misalnya aku berusaha selalu menghargai pemberian orang... Barang-barang yang pernah di berikan kepadaku oleh semua orang, masih kusimpan..... berbagai suvenir, boneka, tas, baju, dan banyak lainnya... (bingung deh membayangkan nanti kalau kemungkinan suatu saat aku bakal pindah.... gimana ngangkutnya...).

Masih ngomongin soal benda kesayangan, sekarang si laptop Acer ku mulai bertingkah, penyakitnya macam-macam, padahal dia banyak menyimpan kenangan terutama saat aku S2 kemarin. Tapi apa daya, aku butuh laptop baru, apalagi untuk ke Jogja nanti, maka terpaksalah aku beli lagi, kali ini netbook (supaya gampang bawanya) dan sebagai akibat termakan bujuk rayu, akhirnya dibelilah Lenovo dengan casing bunga-bunga....OMG....



Ya jadinya sekarang punya dua laptop, satu untuk serius, satu untuk main-main.... hehe.... Yang serius isinya kebanyakan ya semua file yang sifatnya ilmiah dan penting, yang satu lagi isinya kebanyakan tidak penting yaitu foto-foto, lagu-lagu sama film-film.... Dan aku yakin yang bakal buat aku nangis adalah kalau aku kehilangan file-file tidak pentingku itu....

Belum bosan-bosannya nulis tentang d i e t...


Diet itu tidak memerlukan apapun sebenarnya, tidak perlu galau, tidak perlu resah, tidak perlu gelisah dan yang paling penting adalah... tidak perlu makan....

Progressnya sejauh ini adalah sudah turun 8 kilo menurut timbangan dirumah. Tapi timbangan dirumah sekarang sudah dicurigai tidak pas lagi ukurannya dan mungkin perlu dikalibrasi kali ya.... masa nimbang pagi dan sore bedanya jauh amat, trus nimbang di kamar bakal beda kalau timbangannya ditaruh di luar kamar, ya soalnya timbangan murah yang dibeli dengan harga 30 ribu rasanya.

Nimbang di tempat senam juga nggak beres, kata mbaknya timbangannya kurang 2 kilo... (sudah bahagia dan sumringah melihat turunnya banyak, ternyata timbangannya ngawur)...

Akhirnya kemudian nimbang lagi saat ke dokter, dan alhamdulillah timbangannya benar, beratku sudah ** kilo (haha... angka sebenarnya disembunyikan). Jadi tidak sia-sia makan siang dan makan malam yang kulewatkan, serta pengorbanan mamang gorengan, ayam penyet, dan pecel lele yang kecewa sudah lama tidak melihatku.



Indikatornya sebenarnya mudah saja, yaitu dari baju-baju koleksi lama. Sejauh ini baju kebaya kuningku 4 tahun lalu sudah muat lagi (yesss... berarti aku kembali kebentukku 4 tahun lalu kan...). Sebenarnya masih banyak baju-baju lama dilemari yang selama ini cuma tergantung menganggur. Harus dipilih-pilih dulu, mana yang masih bisa dipakai, mana yang ternyata bisa dipakai lagi dan yang mana yang sepertinya tidak akan terpakai lagi. Semuanya tergantung diet ini, sejauh mana berhasil dan tahannya....

Okey selesai ceritanya... dietnya lanjut lagi...

Hari ini sudah Hari Sabtu lagi, sudah weekend lagi. Rasanya waktu berlalu tanpa terasa dan semakin cepat. Untuk weekend kali ini sebenarnya aku tidak mau lagi menghabiskan waktu di rumah. Tapi Mr. X yang ditunggu-tunggu tidak muncul-muncul dan tidak ada kabarnya sama sekali. Si BB sih emang bunyi terus, tapi nggak ada yang penting, isinya kalau nggak spam email, sms tawaran kartu kredit, broadcast message, atau notifikasi facebook. Pe de ka te macam apa ini,.... masa harus aku yang menghubungi duluan, huh.. (buang muka).... siapa juga sih yang butuh.... #Harga diri tinggi... tidak mau menghubungi duluan...

Setelah era Mr.Y yang sudah berakhir tapi tetap menyisakan duka yang mendalam, aku sebenarnya sudah berusaha membuka hatiku untuk orang lain, tapi sampai sekarang belum muncul juga sang pengganti yang benar-benar mengisi hatiku.... #eaaa... Si Mr.Y benar-benar kayak virus sebenarnya, kalo aku lagi kangen, kadang-kadang serasa banyak banget orang yang mirip dia....

Kalau dibikin kisahnya, pasti sudah jadi novel, dan judulnya adalah "Kisah yang Selesai Sebelum dimulai", dengan sampulnya yang suram bergambar gadis galau, di bagian belakang sampul diatas resensi terdapat cuplikan tulisan kalimat, format font cantik semacam Monotype Corsiva kecil-kecil ukuran 6 "Terlalu banyak yang telah kukatakan padamu, tapi lebih banyak lagi yang belum sempat kukatakan padamu".... #khayalan penulis amatir....

Kalau di film-film tuh kan sering kejadian dua orang yang awalnya belum ditakdirkan bersama, tapi terus ada tulisan 2 tahun kemudian, 10 tahun kemudian, sekian tahun kemudian.... eh akhirnya cerita menjadi happy ending. Nah aku juga pengennya juga seperti itu.... tapi akhirnya aku harus sadar, tidak usah terlalu berharap banyak, cerita-cerita itu cuma ada di film....

Ya udahlah aku nyanyi saja.... tidak untuk Mr.X maupun Mr.Y, tapi nyanyi untuk diriku sendiri...


Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow

One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this

One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

One step closer
One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

Sebagai pecinta berat film-film drama, sungguh tersika sekali rasanya, kalau baru dapat film drama seri yang episodenya banyak. Karena itu artinya harus ditonton, tapi butuh waktu yang lama mau nontonnya, sementara untuk orang sibuk seperti aku (halah...), waktu senggangku cuma Sabtu Siang dan Hari Minggu, Karena jadwal mengajarku full dari Senin sampai Jum'at semester ini.

Jadi ingat omongan Bena beberapa waktu yang lalu waktu kuajak liburan, soal dia yang tidak punya duit dan aku yang tidak punya waktu (Ben... aku sekarang tidak punya waktu sekaligus duit...). Waktu liburku cuma Lebaran dan akhir tahun, saat lebaran pasti jadi anak manis dirumah nungguin para perantau (brothers and sisters) balik kampung, akhir tahunlah saatnya aku bebas. Pernah libur tahun berapa waktu itu, Bena nelpon ke rumah hari pertama aku libur, aku tidak dirumah, besoknya dia nelpon lagi, aku keluar lagi (dia tidak nelpon ke HP sih...), hari ketiga kembali dia nelpon, aku yang angkat dan kata-kata pertamanya tanpa halo adalah "Seneng ye.... libur, jalan terus....."

Balik lagi ke film drama tadi, aku sudah pernah menulis mengenai kegilaanku dan teman-teman tidak tidur demi nonton Meteor Garden. Terus pernah juga baru dapat Winter Sonata dan dicicil nonton tiap malam habis mengajar selama seminggu penuh. Pernah juga jadi korban keisengan mahasiswaku yang cerita soal You Are Beautiful dan minjemin DVDnya yang "terpaksa" jadi ditonton. Dari mahasiswaku yang lain lagi, kali ini ngasih pinjam drama Secret Garden, yang sukses bikin aku bergadang demi menontonnya. Hari Minggu tadi, seharian nonton drama lama My Girl yang baru ketemu sekarang. Yang terakhir semalam, tidur jam 2 karena penasaran nonton Oh My Lady, yang akhirnya membuat aku mengakui kalau Siwon Suju itu emang keren.... Cape deh.... seharusnya aku bergadang buat revisi paperku ke Jogja nanti (hore paperku lolos....) bukannya malah nonton drama... Tapi ada daya, mataku tahan melek kalo diajak nonton drama keren dan pasti langsung nyerah minta istirahat kalau kuajak serius melototin angka dan ngetik paperku....


Ahhh..... kalau mau ditulis semuanya rasanya sudah tidak terhitung lagi waktu yang kusediakan demi nonton film-film drama berseri.... Tapi untunglah aku ini penggemar film-film drama (Korea, etc...), bukan ibu-ibu Sinetron, jika tidak,.... pasti bakal lebih tersiksa lagi nungguin TV tiap malam, nonton sinetron berseri yang serinya bisa sampai ratusan.... Semenjak era Lulu Tobing dan Ari Wibowo berakhir dan terlalu banyaknya sinetron jiplakan tidak jelas dan tidak bermutu, aku nggak pernah lagi nonton sinetron....

Kalau jaman dulu ada telenovela.... Kangen juga sebenarnya nonton telenovela Meksiko dan Amerika Selatan lainnya yang super panjang waktu jaman sekolah. Maria Mercedes, Rosalinda, Kassandra, Corazon Salvaje dan terakhir Betty La Fea. Hapal jadwal penayangannya dan cepat-cepat ngerjain semua tugas di rumah supaya tenang nontonnya. Sekarang nggak ada lagi,... tapi kalo dipikir bagus juga sih sekarang telenovela sudah nggak ada lagi karena aku nggak punya waktu jadi nggak akan sempat mantengin TV nungguinnya.... #derita wanita karir yang hobi nonton drama...



Eka my best friend, mau nikah tanggal 5 ini.... so aku jadinya pusing mikirin baju. Awalnya mau pakai kebaya lama saja, berhubung tanggal tua dan penghematan. Lagiankan berat badanku sudah turun (sedikit), jadi kebaya lama ada yang muat lagi (hore....). Tapi Eka dua hari yang lalu nelpon dan seperti biasa nelponnya lama, dan salah satu pembicaraan kami, dia memastikan kalau aku bikin kebaya...

Oh My God, plan A tidak jadi.... sekarang pindah ke plan B. Nyari kain dirumah sama my mother dan dapat satu kain warisan serta sudah direstui buat di jahit. Hari Sabtu siang, habis seminar, langsung kabur mau nyari bahan kebaya dan sekaligus menjahitnya. Berhubung jam setengah 3 niat mau senam, jadi nyari bahannya buru-buru. Tidak sempat mau milih-milih di toko bahan kebaya, langsung menuju penjahit langgananku dan pilih bahannya juga disana.

Yah karena hari H nya tinggal seminggu lagi, biaya jahitnya jadi agak mahal. Trus karena aku banyak permintaan mengenai modenya, jadi nambah lagi biayanya. Ya okelah, nggak apa-apa mahal asal bagus, awas kalo nggak bagus, kupecat mereka dari langganan jahitku. Tapi semoga bagus hasilnya, soalnya selama aku menjahit disana hasilnya tidak pernah mengecewakan.

Habis selesai urusan kebaya, sempat mampir ke toko sepatu, beli sepatu buat senam karena terjadi trouble dengan sepatu yang lama, dalam waktu kurang dari 10 menit transaksi selesai.

Pas sudah mau pergi dari sana lewat depan toko jilbab, mbaknya manggil-mangil, karena kasihan akhirnya mampir, tapi nggak lama karena buru-buru dan juga karena ternyata mbaknya pelit, nawarnya nggak bisa murah-murah. Keluar dari sana langsung cabut, nggak sempat beli kado lagi, rencana beli kadonya minggu depan saja pas ngambil jahitan.

Habis shopping singkat, lanjut senam sampe capek berat. Pulang, mandi dan kemudian istirahat. Malmingnya kelabu, jadi lanjutin nonton drama Korea yang belum selesai ditonton. Lapar, tapi tidak boleh makan, mengingat kebaya yang bakal kupakai nanti (diet ini menyiksaku....).

Eka adalah teman SD, SMP dan kuliahku di UNSRI. Teman-teman Eka juga adalah temanku, dan yang namanya teman-teman sekolahku itu terkenal bawel dan hobi mengkritik. Sudah terbayang komentar-komentar mereka nanti kalau melihat aku, komentar yang tanpa sensor dan tanpa hormat sama sekali (seperti kalau mahasiswaku lagi ngomong sama aku).

So.... jadi sekarang prepare buat ngadepin komentar mereka nanti, mulai dari jurus senyum manis, diam tanpa kata atau tangkisan maut..... Piuh...(menghembuskan nafas), semua ini bakal lebih mudah kalau tiba-tiba misalnya tanggal 5 nanti aku ditugaskan untuk keluar kota.

Hari Sabtu kemarin, aku baru saja dapat 4 film yang belum kutonton, rencananya iseng mau nonton hari ini, mengisi kekosongan hari Minggu yang direncanakan dirumah saja. Malas mau ngapa-ngapain dan bokek kalau mau jalan keluar (pacar nggak ada, teman-teman sibuk acara masing-masing....), maka jadilah hari Ini adalah hari nonton sedunia untukku.

Pagi-pagi nonton film Sherlock Holmes dulu... (please deh ketinggalan banget). Secara aku nggak baca novelnya kayak Harry Potter, maka aku harus siap-siap mengerutkan dahi nantinya kalau banyak nggak nyambung daripada nyambungnya saat nonton. Sudah baca sinopsisnya sedikit dan syukurlah akhirnya lumayan ngerti ceritanya. Yah kayak-kayak Conan lah pokoknya,.... eh salah Conan yang kayak Sherlock Holmes. Tapi yang menariknya adalah karena yang main Robert Downey Junior si Iron Man yang perannya menurutku agak-agak kurang lebih, sama tengilnya sama Tony Stark. Dari sisi romantisnya juga ada, malah romantis abis menurutku, karena belahan jiwa si Sherlock Holmes adalah Irene Adler (baju-bajunya bagus....) yang nota bene adalah penipu dan sering memanfaatkan dia.

Habis nonton yang pertama lanjut yang kedua Sherlock Holmes Games of Shadow. Ekspektasinya tinggi sebelum nonton, karena difilm kedua ini dia bakal ketemu musuh besarnya Profesor Moriarty (orang jaman dulu ternyata kuliah sudah pakai toga). Tapi secara keseluruhan menurutku aku lebih suka yang pertama, apalagi Irene Adler dibuat mati disini, walau masih didukung penampilan dr.Watson sang sahabat yang selalu setia membantu meski banyak kesalnya ngeliat tingkah Holmes daripada tidaknya. Satu yang bisa disimpulkan disini olehku adalah, bahwa Sherlock Holmes adalah seorang penyamar yang buruk. Mau dia nyamar jadi cewek, orang Cina, orang tua, atau siapalah....mudah sekali mengenali bahwa itu adalah dia, kecuali saat dia menyamar menjadi kursi.


Film ketiga ditonton siangnya sambil nyetrika baju untuk seminggu. Kali ini aku mendapat inspirasi dari beberapa blog yang mengulas film Thailand. Kalau dengar film Thailand, aku biasanya pasti langsung ngacir nggak mau nonton, karena film Thailand terkenal dengan film-film seremnya, tapi kali ini beda, aku dapat film- film drama Thailand yang lucu dan sangat menghibur.

Bangkok Traffic Love Story, nih film bener-bener nyindir aku habis-habisan... Ceritanya tentang seorang cewek 30 an yang masih single, sementara teman-temannya yang lain sudah menikah. Aku merasa jadi dekat dan familiar sekali sama nih film. Mulai dari ceritanya, penampilan si cewek (tas dan sepatunya), sampai lokasi pembuatan filmnya di Bangkok, yang adalah kota luar biasa menarik dan mengesankan yang pernah kukunjungi. Nggak mau nulis sinopsisnya secara lengkap, karena sudah terlalu banyak diulas, dan aku juga merasa tidak akan bagus menulisnya secara lengkap dari sisi pandangku. Tapi yang mau kuangkat disini adalah sedikit kemiripan cerita Li dengan aku... #nangisss bombay...

Teman dekat Li baru menikah (Eka teman dekatku juga... nanti 5 Mei...#sambil ngusap mata pake tisu....), Li malah mengacaukan acara temannya (aku janji nanti nggak begitu...) dengan minum sampai mabuk sehingga dia jadinya muntah dan pulang subuh sampai-sampai kecelakaan. Untung ada Loong yang menolongnya, karena Loong adalah mekanik BTS yang bekerja malam (semoga aku juga ketemu pangeran tampan berkuda putih di pernikahan Eka nanti, siapa tau ada teman suaminya yang single....#ngarep....). Ya ya ya balik ke cerita, singkatnya Li naksirrrrr berat sama Loong yang keren dan senyumnya manis banget (dimana bisa nemu cowok yang kayak gini disini....). Karena dia kecelakaan, maka mobilnya disita sang ayah, sehingga terpaksa dia ke kantor dengan berbagai jenis transportasi dari ojek, boat sampai BTS. Saat Li pulang, di stasiun di BTS dia sering ketemu Loong yang baru mau berangkat kerja.... dan disinilah letak kelucuannya melihat cara lugu Li mendekati Loong dan bagaimana tetangga Li, ABG yang cantik dan punya jam terbang lebih banyak soal cowok dari Li, Plern yang semula berniat membantu Li malah jadi ikut naksir.

Properti di film ini juga familiar sekali (merasa dekat... bukan punya sama persis) bagiku, mulai dari bb nya Li, sepatu, sampe tas Gucci dan Louis Vuittonnya yang berganti-ganti lebih dari 3 kali (pengamat kurang kerjaan...).

Satu lagi yang membuat aku merasa familiar adalah kota Bangkoknya (orang udik yang baru sekali menginjakkan kaki di Bangkok). Aku kenalllll sekali dengan BTS nya (nih film sponsornya BTS dalam rangka anniversary BTS yang ke 10....), malah beberapa stasiunnya pernah kukunjungi.... Asok (yang juga stasiun transit kalau mau naik MRT) dan Saphan Taksin, stasiun di tepi sungai Chao Phraya, tempat boat kalau mau ke Grand Palace, dan kalau aku nonton film ini sebelum ke Bangkok kemarin, bisa-bisa di stasiun itu aku cari tempat sampah dimana Loong membuang tasnya dan kufoto (jauh-jauh ke Bangkok nyari tempat sampah...). Rumah Loong di tepi sungai, dan aku pernah naik boat melewati sungai itu (jangan-jangan lewat rumah itu kali ya....). Taxi dan bandaranya juga masih dapat kuingat dengan baik, Suvarnabhumi.... aku nanti bakal datang lagi suatu saat.

Balik lagi keceritanya setelah OOT berkepanjangan, intinya adalah Li bisa mendapatkan perhatian Loong. Adegan-adegan menarik misalnya adegan lucu para pacar Plern yang berkelahi di rental CD, trus adegan Li menerima barang-barang rusak kenangan yang dikirim Loong ke rumah Li, adegan akal Li supaya bisa kencan dengan Loong dan tidak ikut keluarganya ke China dan satu lagi adegan terakhir saat Loong akhirnya menelpon Li saat BTS berhenti tiba-tiba dan lampunya mati. Walau sebelumnya Li sempat kecewa Loong meninggalkannya ke Jerman, tapi akhirnya film ini masih berakhir happy ending... (berharap sad storyku juga akan happy ending).


Film keempat adalah Crazy Little Thing Called Love. Cerita ABG yang lucu banget, masih film Thailand, ceritanya sederhana soal cinta-cintaan anak SMP. Yang hebat adalah make over pemainnya dari jelek jadi cantik, dan dari SMP sampai 9 tahun kemudian. Pemain cowoknya Shone mirip Irfan Bahdim menurutku, tapi yang ini KW 1, versi kecil dan lebih imut.

Ceritanya Nam naksir Shone, selama 3 tahun. Dia mengalami metamorfosis dari jelek menjadi cantik selama 3 tahun itu. Lucu banget ngeliat 3 teman Nam berusaha mendandani Nam dengan memasang potongan ketimun, tomat sampai semangka di mata Nam dan masker (yang langsung retak dan pecah) begitu Nam teriak saat dikerjain teman-temannya. Nam juga perlahan-lahan berubah dari bukan siapa-siapa menjadi cewek populer saat ditunjuk menjadi mayoret marching band sekolahnya (pada latihan pertama melempar tongkatnya, semua teman-temannya bubar pada lari mencari perlindungan). Inti dari film yang diperankan anak-anak muda ini adalah... apapun yang kamu lakukan untuk menarik perhatian orang yang kamu cintai, langkah paling penting adalah dengan memberi tahunya bahwa kamu mencintainya sebelum terlambat (katanya sih, based on true story of Everyone... but me...).


Acara nontonnya selesai....

Bonus foto Sungai Chao Phraya dan Grand Palace yang kuambil sendiri dari boat....

Sekarang lagi musim apa... duren kah.... rambutan kah... atau duku.... Sepertinya bukan... sekarang adalah musim boyband Korea yang berlangsung sudah sepanjang tahun...dan akan terus berlangsung, dari tahun ke tahun.... #mencak-mencak

Duh Pusinggg deh... ngeliat anak-anak jaman sekarang yang overreacted dalam mengekspresikan kesukaannya terhadap idolanya. Rasanya pengen membuat aku jitakin mereka satu-satu, tapi rasanya juga nggak tega "menghancurkan" masa senang mereka,

Mungkin..... barangkali... jikalau..... umpama... kalau aku juga berada di "angkatan sekarang" dan ngefans berat sama Super Junior dan bintang-bintang Korea lainnya misal Jang Geung Suk, Le Min Ho,...., aku juga bakalan jadi salah satu miss status yang tiap saat update status berbahasa Korea.... "Oppa.....saranghae......" plus segala omongan berbau Korea lainnya.

Trus nggak hanya bintang Korea, kalau misalnya ngefans Justin Bieber dan tau dia bakal datang ke Indonesia, mungkin ikut rela gila-gilaan berjuang supaya bisa nonton konsernya.

Satu lagi yang lagi booming sekarang.... ngefans berat sama Taylor Lautner, sudah nonton semua film Twilight lengkap, dan nggak sabar lagi nunggu Breaking Dawn Part 2 yang seharusnya dilabeli untuk 30 tahun keatas karena banyak adegan yang pastinya tidak layak ditonton untuk anak-anak...

Bagaimana dengan aku,....setelah kuingat-ingat rupanya aku dulu juga kurang lebih pernah begitu.... (jadi malu...)

Aku yang dulu, adalah seorang penggemar berat Westlife.... Hahahaha... kalau diingat sekarang rasanya tidak percaya. Tiap hari dengerin lagu Westlife, hapal lirik lagu-lagunya dari mulai lagu pertama mereka swear it again dan punya banyak posternya. Fans berat Bryan dan semangat sekali ikut kuis di radio supaya bisa ke Jakarta buat nonton konsernya.... (walaupun masih tidak menang juga ujung-ujungnya...)


Sebenarnya sih sebelum Westlife aku sukanya dengan Boyzone, terutama dengan Ronan Keating, trus si Ronan jadi manajer Westlife... so senanglah aku dengan Westlife, sampe-sampe cita-citanya dulu pengen ke Irlandia. Ngomongin soal Boyzone.... rasanya nggak ada matinya... lagu-lagunya bagussss..... mau lagu recycle atau bukan, pokoknya suka. Picture of You, Father and Son, I Love the Way You Love Me, Baby Can I Hold You sampai Isn't it a Wonder. Pas Ronan solo karir pun masih ngefans dan suka banget sama lagunya When You Say Nothing at All.


Selain cowok-cowok boyband yang manis abis, aku juga pernah suka sama cowok sangar (berotot kawat, bertulang besi...) dengan betis kesebelasan yaitu Michael Ballack, sejak tahun 2002 saat world cup Korea Jepang. Dia main di klub Bayer Muenchen, maka senanglah aku sama Bayer Muenchen dan hobi nonton bundesliga di RCTI. Trus dia pindah ke Chelsea habis world cup 2006 di Jerman, so aku pindah ke lain hati jadi fans the blues. Sekarang sudah jarang ngikutin perkembangannya sejak dia jarang terekspos semenjak gagal ikut world cup Afrika 2010 dan kehilangan ban kapten yang akibatnya aku juga jadi malas untuk nonton bola. Michael Ballack adalah pemain bola yang "hanya" bisa mencapai runner up untuk semua turnamen internasional. Runner up liga champion bersama Leverkusen dan Chelsea, runner up piala eropa 2008 dan runner up piala dunia 2002. Foto dibawah adalah moment "menyesakkan" sang kapten Jerman saat kalah oleh Italia disemifinal world cup 2006.


Okey... kalau Korea aku ngaku,.... aku juga ada bintang idola, yaitu Jang Dong Gun dan Bae Yong Jun. Tapi setelah kupikir-pikir dan kuanalisis, sepertinya yang membuat aku "jatuh cinta" sama mereka adalah peran-peran yang mereka mainkan, yaitu saat mereka bermain di All About Eve dan Hotelier, karena selain dua film itu, aku nggak terlalu tertarik melihat penampilan mereka lagi di film lain.

Jang Dong Gun berperan sebagai Direktur Yon didrama All About Eve. Kisahnya dia adalah anak orang kaya yang tidak cocok sama bokapnya karena ternyata bokapnya tidak cinta sama nyokapnya dan hanya menikah demi uang. Maka melihat penderitaan nyokapnya, dia sepertinya berjanji dengan dirinya sendiri harus menemukan seseorang yang benar-benar dicintainya (aku banget...) dan tidak akan dikecewakannya. Wanita yang beruntung itu adalah Sun Mi, cewek manis yang baru saja patah hati dan selalu bersaing dengan Yong Mi yang ingin merebut semua miliknya, termasuk sang direktur ganteng....


Satu-satunya penampilan Bae Yong Jun yang bikin aku langsung kesemsem berat adalah penampilannya dengan rambut pendek dan ekspresi cool setiap saat (mau cari yang dia ketawa ngakak, nggak bakalan ketemu disini...). Dia romantis, pinter, kaya (matre mode on...), tapi kesepian karena latar belakang keluarganya. Tipe cowok macam ini nggak bakalan ada didunia ini, berani mengorbankan segalanya demi seorang wanita yang ditaksirnya sejak pandangan pertama.


Kalau dibuat catatannya ternyata idolaku jaman dulu banyak ya.... ya udah kalo begitu... adik-adik... silahkan yang suka sama idolanya, di ekspresikan... mumpung masih muda.... halah....

Setiap hari selalu sama, diawali pagi yang rutin, bangun, mandi dan sarapan, lanjut berangkat. Walau kepanasan,... kehujanan, tetap beraktifitas. Belajar sebelum mengajar, tiap hari didepan komputer, stress... galau... berat badan nggak turun-turun, masalah cinta gagal terus, pengen teriak... "Aaaaaaa". Pengen ngumpul sama teman-teman, pengen pergi ke tempat yang jauh, tempat yang tenang dan indah.... pengen nyantai... dan pengen segera ketemu seseorang nun jauh disana yang memang ditakdirkan untukku...


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...