Berdasarkan pengamatanku, sepertinya sekarang sedang trend twilight. Novel karya Stephenie Meyer yang juga diangkat menjadi layar lebar.

Mulanya sebagai orang yang jarang ikut "perkembangan dunia anak muda" aku benar-benar tidak tahu, tapi karena aku sering buka email dan juga suka browsing, akhirnya mau tak mau, aku jadi ikut tahu.

Ketika membuka email yahoo, news yang paling sering muncul itu, kalau tidak berita mengenai Barrack Obama atau film Twilight ini, dari gambarnya aku tahu yang main si "Cedric Diggory", cuma saja dia lebih cool dibanding di Harry Potter (atau karena sekarang dia pemeran utama, sedangkan di Harry Potter dia bukan pemeran utama).

Lama-lama penasaran juga, kubaca resensinya dan menurut pendapatku cerita yang biasa saja. tapi seiring dengan gemanya yang semakin besar, aku jadi ikut mengikuti perkembangannya dan mencari tahu mengenai twilight ini....... dan ternyata aku sangat ketinggalan.

Bukunya sudah 4, dengan judul-judul yang cukup unik dan saling berkaitan (twilight, new moon, eclipse dan breaking down), bahkan sekarang kabarnya sedang proses buku selanjutnya, mengenai cerita dari sisi Edward (walaupun terjemahan Indonesianya baru sampai buku ketiga). Sementara filmnya di Amerika sudah di putar tanggal 21 November 2008. Bagaimana dengan Indonesia? khususnya Palembang..... belum tau.....

Pemainnya?.... jangan ditanya lagi, keren........ Robert Pattinson dan Kristen Stewart (Pernah jadi anaknya Jodie Poster di Panic Room), dan sepertinya mereka telah menjadi idola baru para remaja (yang jelas aku nggak termasuk remaja), sementara soundtrack film ini juga keren-keren, salah satunya ada Linkin Park.

Kembali ke novelnya, untuk novel pertama, sebenarnya aku kurang puas, mungkin kalau baca versi Inggrisnya bisa lebih puas, tapi karena Inggrisku kacau balau, jadi aku harus menerima baca terjemahannya saja. Hasilnya, ya itu tadi kurang puas, gaya penyajian ceritanya kadang membingungkan, dan banyak narasi maupun dialog yang menurutku tidak penting dan kalau dihilangkan juga tidak apa. Lagipula penggunaan "aku" untuk Bella pada novel ini mempersempit ruang cerita, misalnya saja, saat Bella dihajar James, dia tidak sadar saat Edward menyelamatkannya. Ini membuat alur cerita yang seharusnya seru menjadi tidak seru, karena pemeran utamanya si "aku" pingsan.

Tapi yah kalau harus mengatakan pendapatku secara keseluruhan, novel ini bagus, dan aku sama sekali tidak menyesal telah membacanya. Untuk buku selanjutnya aku belum tahu mau baca juga atau tidak, kalau ada waktu luang aku akan membacanya. Untuk filmya, aku sepertinya cukup bersemangat untuk nonton, kalau sudah diputar.




Walaupun sudah tamat dari UNSRI lama sekali, tapi memang aku tidak akan pernah bisa lepas dari sana. Dulu waktu mau tamat, supaya aku tidak bolak-balik, aku sudah melegalisir Ijazah dan transkrip sebanyak mungkin. Jumlahnya rasanya 30an, heran deh sepertinya niat banget mau masukin lamaran kemana-mana. Tau-tau aku diterima jadi Dosen, Ijazah dan Transkrip cuma dibutuhkan masing-masing satu copy, sisanya.... disimpan jadi koleksi. Tapi sekarang aku harus kembali kesana lagi untuk keperluan tranlate Ijazah dan Transkrip ke Bahasa Inggris untuk suatu keperluan.

UNSRI... aku datang (walaupun Inderalaya itu jauh sekali).

Dan ternyata kemudian aku harus kagum dengan aku yang dulu, karena sekali aku ke UNSRI ini benar-benar capek, padahal dulu aku setiap hari kuliah... biasa saja, yang rambutnya basah sampe disana jadi kering, yang pake bedak sampe disana bedaknya habis... he he. Jam 9 aku sudah siap naik kereta api ke UNSRI (jamanku dulu nggak ada kereta api ini sialnya), lumayan benar-benar nggak seribet kalau naik bis Mahasiswa, ongkosnya pun murah (Rp. 3000,-), yah jadilah aku naik kereta api ke Unsri bareng adik-adik Mahasiswa...

Sesampainya disana, banyak prosedur yang harus ku lewati, pergi kesana, pergi kesini, bolak balik seperti setrikaan, sembari bernostalgia melihat gedung-gedung kuliahku dulu dan juga tidak ketinggalan melihat pohon-pohon tempat dimana aku suka nangkring dibawahnya.

Kembali ke Ijazahku tadi, sepertinya dalam sehari bisa selesai, asal aku mau tunggu. Dan aku rela menunggu, daripada aku harus datang lagi besok-besok. Akhirnya aku menunggu di Perpustakaan Pusat, dari gedung Rektorat ke Perpustakaan itu lumayan jauh, walaupun sebenarnya gedungnya kelihatan, aku jalan kaki kesana, karena kalau naik oplet terlalu dekat.

Sambil menunggu, aku sempat mengobrol dengan beberapa Mahasiswa, untuk mengisi waktu. Kalau dulu mah, jangan ditanya, kalau ada waktu luang pasti ngacir ke kantin atau sekedar kumpul sama teman, ngeceng di depan kelas, nah sekarang kan aku sendirian, rasanya waktu berlalu dengan lambat sekali.

Dua jam kemudian......

Ijazahku selesai, untuk pulang aku harus ke terminal bis UNSRI karena kereta hanya berangkat pukul 2 siang, dan aku sudah ketinggalan. Ke terminal, itu berarti jalan kaki lagi dan panas, yah tidak apa-apa sekali-sekali demi Ijazahku dan sekalian bernostalgia dengan UNSRI ku.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...