Ajang promosi memang harus dilaksanakan bagi Perguruan Tinggi Swasta seperti kami. Selama seminggu saat akhir Januari waktu senggan, dapat tugas mulia bersama beberapa teman yang lain, keluar kota untuk promosi serta memberikan informasi yang selengkap mungkin bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah. Rutenya Prabu Mulih, Lubuk Linggau dan Curup.

Ketika dalam perjalanan perginya, selayaknya jalan dimana-mana, pemandangan sepanjang jalan rame oleh penjual buah-buahan, dan tentu saja kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan memborong duku untuk makan dijalan di sebuah warung kecil yang beruntung telah kami pilih. Boleh cicip dong, soalnya kalau tidak manis tidak mau beli, setelah yakin manis (Jadi inget omongan Obet, "Makanannya manis tergantung yang makan, manis atau tidak..."), langsung deal harga, setelah deal harga, sambil ngantongi duku, tetep sambil cicip-cicip tidak mau berhenti. Selesai borong duku, cabut jalan lagi. Oh ya perjalanan ke Lubuk Linggau searah kalau mau ke Lahat, jadi masih kelihatan bukit Jempol yang ada di Lahat saat dalam perjalanan menuju Lubuk linggau.

Jalannya bisa melihat Bukit Jempol di Lahat


Sampe di Lubuk Linggau sudah malam, istirahat sebentar di Hotel (lupa namanya), trus lanjut nyari makan malam, yaitu pecel lele. Besoknya agenda mengunjungi sekolah-sekolah padat, seharian promosi keliling-keliling ke sekolah-sekolah yang sudah di hubungi dan dibuat janji untuk di kunjungi. Macam-macam kelakuan anak-anak SMA jaman sekarang, tapi lucu-lucu pastinya, seperti di sebuah sekolah yang saat hujan, buru-buru main bola di lapangannya.

Promosi in action...


pdkt sama anak-anak SMA...


Anak-anak lagi main bola di tengah hujan



Selain agenda promosi ke sekolah-sekolah, tidak ada agenda lain karena Lubuk Linggau kota yang kecil, jadi tidak kemana-mana, paling yang agak muter-muter itu kalo nyari makan malam (hampir tiap malam, makannya pecel lele). Selesai yang berlokasi di Lubuk Linggau, lanjut ke Curup, di Curup malah kotanya lebih kecil lagi, nggak ada hotel yang bagus, jadi nginapnya di Wisma.

Di Curup kembali agendanya promosi ke sekolah-sekolah. Jumlah sekolahnya tidak sebanyak yang di Lubuk Linggau, sehari sudah selesai. Dari Curup balik lagi ke Lubuk Linggau untuk menyelesaikan mengunjungi sekolah-sekolah selanjutnya. Dari Curup bawa alpukat banyak banget, sampe mobil penuh. Soalnya alpukatnya di kasih sama pemilik Wisma yang kami tumpangi karena ternyata masih kenal dengan salah satu temanku. Kita yang emang dari sononya nggak pernah nolak rejeki dengan sumringah menerima pemberian ini. So pulang ke Palembang dari promosi bawa alpukat... asyikkk....








Tidak disangka dalam waktu kurang dari sebulan, aku menjalani wisata air lagi, kali ini Sungai Musi, sungai kebanggaan wong Palembang. Kesempatan ini terjadi dalam rangka bagian dari acara KNSI 2010, acaranya adalah mengarungi sungai musi menuju pulau kemaro, nih sedikit photo-photo narsisnya :)

Jadi dalam acara KNSI kali ini yang diadakan di Palembang, agendanya adalah ke Pulau Kemarau, atau Kemaro orang Palembang suka bilang. Yang belum tau cerita Pulau Kemaro aku ceritain deh...

Pada jaman dahulu kala (ambil bantal dan selimut, soalnya ini dongeng sebelum tidur). Hiduplah dua anak manusia yaitu Putri Fatimah dan anak Raja China Tan Bun An. Mereka berdua saling jatuh cinta, tapi karena perbedaan, maka cinta mereka tidak berjalan mulus. Walau akhirnya mereka dapat restu menikah tapi ujung-ujungnya kisah mereka berakhir tragis juga (dari berbagai sumber #red)... sisa ceritanya atau versi lengkapnya cari sendiri ya... tidak jadi tidur karena dongengnya tidak jelas diceritakan... hehe...

Pada kawasan Pulau Kemaro terdapat bangunan Pagoda dan Kelenteng agama Buddha. Puncak kunjungan ke Pulau ini biasanya adalah pada saat perayaan Cap Go Meh yang dihadiri warga keturunan Tionghoa dari berbagai daerah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...