Badan saat ini masih pegel linu akibat baru balik dari Lampung dalam rangka liburan bersama rekan-rekan sekantor, tapi cerita liburannya pengen cepet-cepet ditulis di blog, karena takut kelupaan dan juga karena masih melekat euforianya...

Tempat liburannya sama seperti beberapa tahun yang lalu, yaitu di Kalianda Provinsi Lampung. Tapi tentu saja kali ini kondisi tempatnya sudah lebih bagus dari yang dulu karena sudah direnovasi. Liburan kali ini pastinya, aku dapat pengalaman berbeda dibanding yang dulu dan tentu saja perginya dengan orang-orang yang berbeda juga.

Perginya ke sana malam hari, naik bis. Sepanjang perjalanan aku berdoa, semoga sampai di Lampung dengan selamat dan kembali ke Palembang juga dengan selamat. Soalnya si bapak yang bawa bis kayak lagi nyetir roller coaster... *gimana coba nyetir roller coaster*... Beberapa jam sekali, bis berhenti untuk istirahat, dan aku akhirnya tahu standar tarif kalau mau ke toilet saat ini adalah Rp 2.000,- hahaha... Di bis ada sih toilet, tapi sebisa mungkin aku nggak mau pake, daripada aku pake popok kayak bayi, tentu saja aku harus manfaatkan toilet tiap kali bis berhenti untuk urusan hajat yang satu itu... *ngumpulin 2000an banyak-banyak*...

Acara outbondnya seru, tapi dalam kelompokku aku hanya ikut main permainan yang tidak pakai fisik dan tidak pakai susah, serta nggak mau basah *saingan malasnya sama kucing*, ini artinya tarik tambang dan nyebur ke kolam tidak akan masuk dalam hitunganku. Tapi kalau yang geraknya sedikit dan tantangan yang agak mikir, baru aku ikut.... soalnya dedek takut capek....

Disela waktu senggang... tentu saja ritual wajib harus dilakukan yaitu foto-foto.... Tapi tenang saudara-saudara, kalau dihitung dari jumlah foto, aku pasti kalah kalau ada lomba narsis... karena masih banyak rekan-rekan lainnya yang lebih parah penyakit narsis akutnya dan keliatan sekali kurang piknik (termasuk yang nulis tentunya).... yah maklum soalnya di Palembang nggak ada pantai.... yang ada cuma tepian Sungai Musi...

Gaya putri duyung terdampar...


Topi pinjaman


Malamnya, setelah acara makan malam dan nyanyi serta joget yang tak berkesudahan, beberapa dari kami masih sempat main werewolf sebelum tidur. Kami akan terus main, kalau tidak ingat besoknya masih harus beraktifitas. Permainan baru berakhir setelah jam setengah 1 malam.... ngalah-ngalahin batas waktunya Cinderella balik dari pesta dansa Pangeran.... hahaha...

Oh ya, satu hal yang tidak kusukai dari tempat yang ada pantainya, yaitu karena makanannya pasti seafood.... Susah sekali menghindari udang, cumi, ikan laut dan sebangsanya, sementara aku lafarrr.... Tiap kali makan pasti aku nyari ayam, suatu saat pernah kemakan burung gara-gara kukira itu ayam. Pernah juga terpaksa cuma makan nasi putih, kerupuk dan kuah soto, gara-gara datang makannya telat dan lauk yang ada seafood semua. Tapi sisi positifnya adalah..... saat pulang berat badanku turun sekilo.... penting!!!....

Selesai acara di Kalianda, kami berencana pulang ke Palembang lewat Bandar Lampung. Saat perjalanan pulang itulah, aku baru sadar,... sepanjang jalan, banyak sekali gedung-gedung yang memasang lambang mahkota adat khas Lampung di depannya, serta di ruku-ruko, pintu besinya memiliki pola di tengahnya... Kesimpulanku, mungkin ini sudah standarnya di Lampung...

Contohnya...


Makan malam  sebelum pulang di Bandar Lampung, dan entah kenapa mataku tiba-tiba bengkak. Setelah diusut lewat wawancara ke beberapa orang, sepertinya sayur yang kumakan saat makan sebelumnya ada udangnya, tapi aku tidak tahu karena ngambilnya sayurnya sedikit dan tidak ngeliat ada udangnya. Ya udah, jadinya semalaman merasa tidak nyaman dan terpaksa pake kacamata untuk menutupi kondisi mata yang sangat tidak enak dilihat. Jadi akhirnya aku pulang ke Palembang bawa oleh-oleh mata yang bengkak selain baju kotor... hahaha...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...