Keisengan googling hari ini membuat aku terlempar kemana-mana dari satu tempat ke tempat lainnya, salah duanya adalah ke blog sulam menyulam dan blog gambar menggambar yang akhirnya mengingatkan aku kepada kenangan-kenanganku dulu (again..) di Sekolah.

SDku sekarang sudah tidak ada lagi,... (hu hu sedih), kalau mau legalisir ijazah pasti susah (seandainya mau legalisir ijazah SD buat masuk SMP lagi misalnya hehe...). Dulu SD ku sekompleks dengan 3 SD lainnya, terus terjadi merger menjadi 2 sekolah dari 4, sekitar tahun 2000an, dan sekarang kembali terjadi merger menjadi satu saja dan berganti nama tentunya. SDku kurang lebih sama seperti SD yang lainnya, ada pelajaran menggambarnya (gunung, sawah, pohon kelapa, awan dan burung beterbangan), trus juga ada membuat prakarya menyulam taplak meja dan hiasan dinding (Yang sekarang keberadaan benda-benda berharga itu entah dimana).

Aku ini dulunya murid yang sangat jago matematika, (tanya sama Bu Ros, kalau tidak percaya...), pelajaran favoritku adalah matematika dan tentu saja guru favoritnya pasti Bu Ros... tapi bukan berarti aku tidak jago dibidang lain, misalnya menggambar. Paling senang kalau pelajaran IPS disuruh menggambar peta. Atlasnya digarisi dulu, trus dihitung skalanya mau diperbesar berapa kali, kertas yang mau digambar juga digarisi, trus digambar deh petanya dan kemudian diwarnai.


Nah pelajaran yang agak lemah untukku adalah olahraga. Disuruh lari keliling lapangan pasti cepat sekali ngos-ngosan, apalagi disuruh push up. Satu-satunya nilai olahragaku yang paling besar adalah tolak peluru, gara-garanya sih sebenarnya lucu, yaitu karena saat pengambilan nilai, teman-temanku dengan lugunya melempar si peluru, bukannya menolak... (catet melempar dan menolak itu definisinya beda).

Trus naik dikit SMP, kenangan yang paling diingat adalah saat praktek biologi. Mau bedah hewan yaitu kodok... (OMG) mana bapaknya killer lagi. Kodoknya harus kodok sawah, dan untungnya di dekat sekolah dulu masih ada sawah. Maka akhirnya aku dan teman-temanku nongkrong di sawah sehabis sekolah demi mencari kodok. Pelajaran berkesan lainnya adalah seni rupa, walau ibunya cerewet abis... tapi asyik, diajari melukis pake cat air dengan mencampur warna (aku baru tau kalau warna hijau bisa didapat dari campuran biru dan kuning waktu itu dengan lugunya...), trus disuruh melukis dan dikumpul, sayang sekali mahakarya buatanku tidak termasuk koleksi sekolah, soalnya dikembalikan setelah dinilai, sementara lukisan temanku tidak dikembalikan setelah dinilai, ya udah lukisannya digantung dikamar saja kalau begitu.

Nah pas SMA, lupakan dulu kenakalan-kenakalan yang lain, yang mau diingat sekarang adalah saat membuat tempe sendiri. Kata Bu Guru kedelainya harus bersih dan higienis, dan seingatku dulu, aku menghabiskan waktu semalaman untuk mengupas kacang kedelai dengan bolak balik mencuci tangan kekamar mandi karena takut kedelainya tidak higienis dan tempenya tidak jadi.... dan ketika akhirnya tempenya jadi, bahagianya tidak terkira, walau bentuknya aneh tapi pokoknya buatan sendiri dan lebih enak pastinya dari tempe-tempe yang lain menurutku... haha...


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...