Hari Sabtu kemarin, aku baru saja dapat 4 film yang belum kutonton, rencananya iseng mau nonton hari ini, mengisi kekosongan hari Minggu yang direncanakan dirumah saja. Malas mau ngapa-ngapain dan bokek kalau mau jalan keluar (pacar nggak ada, teman-teman sibuk acara masing-masing....), maka jadilah hari Ini adalah hari nonton sedunia untukku.

Pagi-pagi nonton film Sherlock Holmes dulu... (please deh ketinggalan banget). Secara aku nggak baca novelnya kayak Harry Potter, maka aku harus siap-siap mengerutkan dahi nantinya kalau banyak nggak nyambung daripada nyambungnya saat nonton. Sudah baca sinopsisnya sedikit dan syukurlah akhirnya lumayan ngerti ceritanya. Yah kayak-kayak Conan lah pokoknya,.... eh salah Conan yang kayak Sherlock Holmes. Tapi yang menariknya adalah karena yang main Robert Downey Junior si Iron Man yang perannya menurutku agak-agak kurang lebih, sama tengilnya sama Tony Stark. Dari sisi romantisnya juga ada, malah romantis abis menurutku, karena belahan jiwa si Sherlock Holmes adalah Irene Adler (baju-bajunya bagus....) yang nota bene adalah penipu dan sering memanfaatkan dia.

Habis nonton yang pertama lanjut yang kedua Sherlock Holmes Games of Shadow. Ekspektasinya tinggi sebelum nonton, karena difilm kedua ini dia bakal ketemu musuh besarnya Profesor Moriarty (orang jaman dulu ternyata kuliah sudah pakai toga). Tapi secara keseluruhan menurutku aku lebih suka yang pertama, apalagi Irene Adler dibuat mati disini, walau masih didukung penampilan dr.Watson sang sahabat yang selalu setia membantu meski banyak kesalnya ngeliat tingkah Holmes daripada tidaknya. Satu yang bisa disimpulkan disini olehku adalah, bahwa Sherlock Holmes adalah seorang penyamar yang buruk. Mau dia nyamar jadi cewek, orang Cina, orang tua, atau siapalah....mudah sekali mengenali bahwa itu adalah dia, kecuali saat dia menyamar menjadi kursi.


Film ketiga ditonton siangnya sambil nyetrika baju untuk seminggu. Kali ini aku mendapat inspirasi dari beberapa blog yang mengulas film Thailand. Kalau dengar film Thailand, aku biasanya pasti langsung ngacir nggak mau nonton, karena film Thailand terkenal dengan film-film seremnya, tapi kali ini beda, aku dapat film- film drama Thailand yang lucu dan sangat menghibur.

Bangkok Traffic Love Story, nih film bener-bener nyindir aku habis-habisan... Ceritanya tentang seorang cewek 30 an yang masih single, sementara teman-temannya yang lain sudah menikah. Aku merasa jadi dekat dan familiar sekali sama nih film. Mulai dari ceritanya, penampilan si cewek (tas dan sepatunya), sampai lokasi pembuatan filmnya di Bangkok, yang adalah kota luar biasa menarik dan mengesankan yang pernah kukunjungi. Nggak mau nulis sinopsisnya secara lengkap, karena sudah terlalu banyak diulas, dan aku juga merasa tidak akan bagus menulisnya secara lengkap dari sisi pandangku. Tapi yang mau kuangkat disini adalah sedikit kemiripan cerita Li dengan aku... #nangisss bombay...

Teman dekat Li baru menikah (Eka teman dekatku juga... nanti 5 Mei...#sambil ngusap mata pake tisu....), Li malah mengacaukan acara temannya (aku janji nanti nggak begitu...) dengan minum sampai mabuk sehingga dia jadinya muntah dan pulang subuh sampai-sampai kecelakaan. Untung ada Loong yang menolongnya, karena Loong adalah mekanik BTS yang bekerja malam (semoga aku juga ketemu pangeran tampan berkuda putih di pernikahan Eka nanti, siapa tau ada teman suaminya yang single....#ngarep....). Ya ya ya balik ke cerita, singkatnya Li naksirrrrr berat sama Loong yang keren dan senyumnya manis banget (dimana bisa nemu cowok yang kayak gini disini....). Karena dia kecelakaan, maka mobilnya disita sang ayah, sehingga terpaksa dia ke kantor dengan berbagai jenis transportasi dari ojek, boat sampai BTS. Saat Li pulang, di stasiun di BTS dia sering ketemu Loong yang baru mau berangkat kerja.... dan disinilah letak kelucuannya melihat cara lugu Li mendekati Loong dan bagaimana tetangga Li, ABG yang cantik dan punya jam terbang lebih banyak soal cowok dari Li, Plern yang semula berniat membantu Li malah jadi ikut naksir.

Properti di film ini juga familiar sekali (merasa dekat... bukan punya sama persis) bagiku, mulai dari bb nya Li, sepatu, sampe tas Gucci dan Louis Vuittonnya yang berganti-ganti lebih dari 3 kali (pengamat kurang kerjaan...).

Satu lagi yang membuat aku merasa familiar adalah kota Bangkoknya (orang udik yang baru sekali menginjakkan kaki di Bangkok). Aku kenalllll sekali dengan BTS nya (nih film sponsornya BTS dalam rangka anniversary BTS yang ke 10....), malah beberapa stasiunnya pernah kukunjungi.... Asok (yang juga stasiun transit kalau mau naik MRT) dan Saphan Taksin, stasiun di tepi sungai Chao Phraya, tempat boat kalau mau ke Grand Palace, dan kalau aku nonton film ini sebelum ke Bangkok kemarin, bisa-bisa di stasiun itu aku cari tempat sampah dimana Loong membuang tasnya dan kufoto (jauh-jauh ke Bangkok nyari tempat sampah...). Rumah Loong di tepi sungai, dan aku pernah naik boat melewati sungai itu (jangan-jangan lewat rumah itu kali ya....). Taxi dan bandaranya juga masih dapat kuingat dengan baik, Suvarnabhumi.... aku nanti bakal datang lagi suatu saat.

Balik lagi keceritanya setelah OOT berkepanjangan, intinya adalah Li bisa mendapatkan perhatian Loong. Adegan-adegan menarik misalnya adegan lucu para pacar Plern yang berkelahi di rental CD, trus adegan Li menerima barang-barang rusak kenangan yang dikirim Loong ke rumah Li, adegan akal Li supaya bisa kencan dengan Loong dan tidak ikut keluarganya ke China dan satu lagi adegan terakhir saat Loong akhirnya menelpon Li saat BTS berhenti tiba-tiba dan lampunya mati. Walau sebelumnya Li sempat kecewa Loong meninggalkannya ke Jerman, tapi akhirnya film ini masih berakhir happy ending... (berharap sad storyku juga akan happy ending).


Film keempat adalah Crazy Little Thing Called Love. Cerita ABG yang lucu banget, masih film Thailand, ceritanya sederhana soal cinta-cintaan anak SMP. Yang hebat adalah make over pemainnya dari jelek jadi cantik, dan dari SMP sampai 9 tahun kemudian. Pemain cowoknya Shone mirip Irfan Bahdim menurutku, tapi yang ini KW 1, versi kecil dan lebih imut.

Ceritanya Nam naksir Shone, selama 3 tahun. Dia mengalami metamorfosis dari jelek menjadi cantik selama 3 tahun itu. Lucu banget ngeliat 3 teman Nam berusaha mendandani Nam dengan memasang potongan ketimun, tomat sampai semangka di mata Nam dan masker (yang langsung retak dan pecah) begitu Nam teriak saat dikerjain teman-temannya. Nam juga perlahan-lahan berubah dari bukan siapa-siapa menjadi cewek populer saat ditunjuk menjadi mayoret marching band sekolahnya (pada latihan pertama melempar tongkatnya, semua teman-temannya bubar pada lari mencari perlindungan). Inti dari film yang diperankan anak-anak muda ini adalah... apapun yang kamu lakukan untuk menarik perhatian orang yang kamu cintai, langkah paling penting adalah dengan memberi tahunya bahwa kamu mencintainya sebelum terlambat (katanya sih, based on true story of Everyone... but me...).


Acara nontonnya selesai....

Bonus foto Sungai Chao Phraya dan Grand Palace yang kuambil sendiri dari boat....

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...