Tanggal 31 Desember 2009 pengennya sih ke pasar terapung. Kalau yang di Bangkok, pasar terapungnya kecil namanya Talling Chan, tapi bukanya cuma weekend, sedangkan satu lagi Damnoen Saduak yang buka hari ini jaraknya lumayan jauh dari Bangkok, kurang lebih dua jam. Tapi karena rasanya fisik sudah tidak mengizinkan ditambah keuangan yang mulai menipis, akhirnya rencana lihat pasar terapung di Thailand dibatalkan. Sebagai gantinya mau jalan di sekitar Bangkok sajalah, misalnya ke China Townnya, pengen tau kayak yang di Singapura atau beda. So jam 10 an, kami keluar hotel setelah sarapan di kamar yaitu roti yang semalam beli di 7 Eleven deket hotel, ada sih Mc D dideket hotel, tapi lagi-lagi kayaknya itu jadi pilihan terakhir karena takut tidak halal. Sebenarnya lokasi hotel Majestic sudah sangat ideal bagi kami, dekat money changer, stasiun bts, 7 Eleven, dan kios-kios penjual kaos dan aksesories Thailand.

Balik lagi ke rencana hari ini, pagi-pagi kami sudah keluar untuk melaksanakan rencana kami. Saat jalan kaki menuju stasiun BTS sepanjang jalan sudah banyak cewek dan "cewek" yang menunggu pelanggannya. Gila pagi-pagi mereka sudah semangat banget buat cari duit... tapi yah mungkin mereka menganut paham bangun pagi-pagi supaya rejeki tidak keduluan dipatuk ayam... haha.... Kami ke stasiun BTS Asok untuk ganti MRT ke Hua Lampong, tiket MRT di Bangkok nggak seperti di Singapura, bentuknya bulat kayak koin, terbuat dari bahan seperti plastik dan berwarna hitam, sesampainya di stasiun Hua Lampong bingung lagi dimana arah menuju China Town, nanya juga kali ini tidak membantu karena tetap tidak ketemu-ketemu. Yang ketemu malah satu Wat lagi di dekat stasiun Hua Lampong, lumayan foto-foto disana, tapi akhirnya karena putus asa kami mengurungkan niat mencari China Town karena takut lebih tersesat lagi, maka kami mencari taxi menuju ke MBK untuk makan siang, supir taxi yang kami temui kayaknya baik-baik, pas kami mau masuk setelah penumpang sebelumnya, sang supir ternyata berusaha masih memanggil mereka karena payungnya ketinggalan, tapi sayang mereka nggak denger, kami juga mau bantu teriak manggil tapi nggak tau yang mana orangnya karena rame banget jalan itu, terpaksa tuh payung disimpan si supir taxi. Baru pas pulangnya, setelah ngecek di Google Earth baru tau kayaknya China Town tinggal maju sedikit lagi dari tempat kami nyari taxi tadi.










Di MBK Nyobain mangga dan duren Thailand yang dimakan dengan ketan dan saus seperti susu yang sangat manis, setahuku sih cuma duren yang dimakan sama ketan, tapi ternyata enak juga makan mangga sama ketan, enak banget malah karena rasa mangganya juga beda, duh jadi ngiler lagi nih sekarang. Habis makan siang sempat Ke mall lain seperti Siam Paragon dan Siam Discovery, disana sudah dibangun panggung untuk perayaan tahun baru nanti malam, disanalah rencananya kami akan berkunjung malam ini. Sorenya balik lagi ke hotel ngumpulin tenaga buat malam nanti.



Malam tahun baru, sebelum ke Siam akhirnya makan lagi di kampung arab, tapi kali ini bukan ditempat kemarin, tapi di sebelahnya yang harga makanannya setelah dilihat masih lumayan bagi kami (3oo an Bath), menunya nasi, kangkung sama Tom Yam seafood, minumnya es teh. Kalau di Malaysia nyebut es teh itu tea o ice, kalau nggak dibilang o untuk only itu kita dikasih teh susu.





Balik lagi soal teh di kampung arab tadi, si penjual nanyain kami soal tehnya, "myu?" apaan tuh myu, abjad Yunani?, tapi akhirnya setelah di pikir-pikir maksudnya "milk" kali ya, trus kami bilang "No" daripada nanti salah-salah lagi dikasih apa misalnya. Selesai makan sempet mampir ke 7 eleven beli roti dan susu buat sarapan di hotel besok, sebenarnya sih udah bawa mie cup sama sereal karena dikirain ada pemasak air di kamar, eh ternyata nggak ada. Keluar dari sana kestasiun BTS Nana lagi buat ke Siam.

Kehidupan malam di Bangkok emang terang-terangan di tunjukkan di sepanjang jalan (apalagi tahun baru). Kami berencana sepertinya nggak akan tunggu sampai jam 12 kalau nanti gelagatnya udah nggak bagus disana. Sesampainya di stasiun BTS Siam udah rame, panggung pertunjukkan sudah mulai diisi oleh musisi-musisi Thailand, penjaga keamanan pun sepertinya ditambah untuk malam itu.









Orang-orang Thailand rasanya keluar semua, dengan dandanan hebohnya, salon-salon pasti laku keras malam itu, baunya pun macem-macem. Puas keliling-keliling mall akhirnya kami duduk nonton dari atas, tapi karena cuma berdua dan banyak nggak ngerti lagu-lagunya akhirnya kami memutuskan lihat kembang api dari hotel aja. Pulang naik BTS, sampe di hotel nonton TV lagi-lagi The Dark Night, tepat jam 12 kembang api muncul rame banget jalan-jalan dilihat dari atas jendela hotel.

Jam 5 an bangun tuh kembang api masih ada yang bunyi walau nggak sebanyak pas jam 12, buka TV...  HBO muter The Dark Night lagi. Karena pagi masih lama akhirnya tidur lagi, berhubung hari ini bakalan balik lagi Ke Kuala Lumpur sebelum lusa pulang ke Palembang.

Siangnya setelah beres-beres kami check out dari hotel, kemudian mencari taxi. Emang sih katanya sudah ada MRT ke bandara, tapi belum dibuka untuk umum. Nyari taxi lumayan lama, emang sih taxi yang lewat banyak, tapi semuanya ada isinya, akhirnya dapet taxi menuju ke bandara Suvarnabhumi (kalau nggak salah bacanya suwarnapum gitu), di bandara kami ke counter E untuk air asia, kemudian menunggu sebentar melihat plasma untuk mengetahui gate mana untuk pesawat kami. Tidak lupa tetep poto-poto dan sempet beli mangga lagi (yang ada ketannya).





Makan siangnya akhirnya di pesawat (dengan kode AK), chicken rice yang rasanya seadanya. Saat tiba di Kuala Lumpur aku menghadapi imigrasi lagi, males-males ngeliat muka petugasnya. Pas sampe di depan sang petugas aku kasih form masuk Malaysia+paspor hijau bergambar garuda ku, tidak berapa lama, setelah dapat cap sekali, aku sudah boleh lewat, tumben... apa karena aku masuk dari Thailand kali ya, makanya cepet, ah terserah deh.

Sebelumnya part 1, part 2 dan part 3... dan Lanjut ke part 5...

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...