Sambil menunggu boarding sudah tentu yang bisa dilakukan adalah tidur, tepatnya tidur ayam. Tidak bisa nyenyak, dan tidak pewe sama sekali. Kursi di bandara ada lengan jadi tidak bisa kalau mau tidur melintang di kursi. Pinggang rasanya sudah sakit, tapi harus bertahan malam ini. Siang bisa juga tidur di pesawat, tidur yang agak benar besok di hotel sesampainya di Jakarta. Tidur yang benar, nyenyak dan puas tentu saja nanti di Palembang setelah sampai di rumah. 😴

Bandara King Abdul Aziz


Pesawat kami ke Jakarta lagi parkir

Penumpang ramenya minta ampun, sepertinya ada lebih dari 3 tur umroh. Selain jemaah umroh juga ada beberapa bule yang juga akan ke Jakarta. Kalau kata Ustad Pak Haji, selain Mekah dan Madinah yang ada tanah haramnya, tempat lain semua orang boleh datang seperti di Jeddah ini. Bawaan jemaah umroh jangan ditanya, pokoknya super heboh. Memang koper khusus tur sudah masuk bagasi semua, tapi kan masih ada tas-tas lain dan lebih kecil yang isinya entah apa saja, kalau tidak salah, saya sempat terlihat ada goodie bag jemaah lain yang isinya ceret minum... 😁 ini bukan saya yang kepo ya, tapi tidak sengaja terlihat.

Desi sama adiknya ada ide mau beli starbucks, tapi saya ngantuk berat dan sudah malas mau ngopi. Saya pengennya malah tidur, kalau ngopi nanti malah tidak bisa tidur. Sebagai info untuk yang mau cari tumbler yang ada tulisan negara Arab Saudi, di bandara cuma ada yang di luar dekat konter check in, kalau sudah di dalam starbucksnya tidak ada tumbler nama negara lagi. Kemudian kalau di Mekah dekat Masjidil Haram ada tumbler negaranya, sementara di Madinah Masjid Nabawi tidak ada tumbler negaranya. Saya tidak jadi beli tadi di dekat konter check in, karena sudah keburu rombongan ngajak masuk imigrasi dan pamitan ke Ustad Muthawif tadi.

Menjelang subuh pesawat berangkat. Saya duduk di dekat jendela, melihat tanah suci yang saya tinggalkan saya nangis lagi, 😅 Lagi-lagi ingat orang tua, dan pengen bisa ke sana lagi suatu saat, kalau bisa sudah dengan pendamping dan saya berjanji akan gantian mengumrohkan ibu saya... aminnn

Oh ya apa kabar obat periodik saya, setelah selesai dari Madinah, obatnya tidak saya makan lagi karena rangkaian ibadahnya sudah selesai. Kemudian mengenai obat, untunglah kami bersiap obat-obatan dan vitamin. Sebagian anggota tur kami pada batuk-batuk dan ada yang demam. Saya rajin minum vitamin selama di tanah suci ketika merasa badan tidak fit. Obat sakit tenggorakan saya minum ketika merasa tenggorokan sudah kering, Desi malah lebih parah batuknya. Tapi secara umum, Alhamdulillah tidak ada yang sampai sakit berat. 

Di Pesawat Saudi Airlines, jika rute perginya menunya nasi dulu baru kemudian roti, maka di perjalanan pulang menunya di balik. Rotinya duluan sebagai sarapan, sementara nasinya baru dikasih siang hari sebagai makan siang. Solat subuh di pesawat dengan tayamum, solat Zuhur dan Ashar jamak juga di pesawat dengan perkiraan jam solat sesuai lokasi yang dilewati oleh pesawat. Jadi kalau dikira-kira mungkin saya solat Zuhur dan Asharnya di atas negara India... *sok tau*... display layar di depan kursi awalnya tidak bisa melihat peta yang dilewati pesawat, mendekati Indonesia baru kemudian bisa dilihat.

Sarapan roti dan snack


Makan siang


Karena sudah terlalu capek, walau siang tapi sepanjang jalan saya tidur. Semua jendela pesawat ditutup, karena semua juga tidur. Mau nonton tidak banyak pilihan film, saya cuma sempat buka satu film Jurrasic Park Dominion, tapi tidak habis juga ditonton. 

Pesawat sampai di Jakarta sekitar jam 7 malam. Memang koper semua sudah di bagasi, tapi bawaan saya tetap berat karena ada tas oleh-oleh, sepertinya sesampainya di hotel Jakarta, saya harus ganti isinya dengan yang enteng saja, yang berat biar masuk koper. Yang saya suka kalau masuk imigrasi hanyalah masuk imigrasi negara sendiri, aman dan tentram. Jemaah umroh di Jakarta juga tidak repot harus ngurus bea cukai dan lain-lain karena ada line khusus tanpa pemeriksaan. Koper-koper juga sudah diurus pihak tur, jadi kami tinggal duduk manis menunggu bis datang menjemput ke hotel. Di bis saya tetap duduk dengan Bu India, tapi kamar hotel tetap berempat dengan Desi, Ibunya dan Bu Ida. 

Selesai makan malam, akhirnya bisa tidur. Pesawat saya dan Desi besok ke Palembang dan adik Desi ke Batam pagi jam 10 an jadi kami harus duluan untuk berangkat pagi-pagi, sementara rombongan ke Pangkal Pinang berangkatnya siang. Untuk ke Palembang saya dan Desi sudah menambah bagasi 10 kg super air jet untuk jaga-jaga kelebihan bagasi. 

Besoknya kami pamit, saya pamit ke semua anggota tur yang saya temui di ruang makan saat sarapan, khususnya ke Ibu dan Bapak Desi, serta Bu Ida dan Bu India yang sempat dekat dengan saya selama umroh, semoga kami semua selamat sampai di rumah masing-masing. Tidak lupa juga kami pamit ke Ustad Pak Haji dan Tour Leader yang telah banyak mendampingi dan membimbing kami. 

Kami diantar ke bandara pakai mobil hotel. Bawaan bertambah jadi 4 dengan dikasihnya kami kotak air zamzam 5 liter. Memang dari Saudi Arabian Airlines tidak ada cas untuk air zamzam, tapi info dari tour leader kami, sepertinya kalau pesawat lokal akan ada casnya. Ternyata benar saudara-saudara, 10 kg yang kami tambah masing-masing ternyata masih kurang. Kemudian petugasnya melihat kotak air zamzam dan sepertinya dia sudah biasa, dia bilang kotak air zamzam harus masuk bagasi dan artinya kena lagi kelebihan bagasi. Ya okelah, demi oleh-oleh dan air zamzam kami bayar dengan ikhlas kelebihan bagasi ini. Sebenarnya adik Desi bekerja di bagian mesin Lion Grup di Batam, dia punya ide akan pakai kartunya untuk seolah-olah dinas luar supaya tidak kena cas kelebihan bagasi, tapi Desi jawab dengan enteng "Dinas luar dari Hongkong, itu air zamzam dari mana!" 😅 Fix jadi kami bertiga harus bayar kelebihan bagasi masing-masing.

Air Zamzam 5 liter setelah kotaknya dibuka

Sampai di rumah saya tidur? tidak... saya tidak bisa tidur kalau koper masih berantakan, jadi setelah mandi, beres-beres dan memisahkan pakaian kotor untuk dicuci nanti, baru saya bisa tidur. Oleh-olehnya sudah direncanakan oleh saya dan Desi akan di pack dulu. Jadi kami membeli kotak-kotak plus botol kecil untuk tempat oleh-oleh, agar nanti kami kasih oleh-olehnya lebih rapi dan enak membaginya.

Sekarang Bulan Desember, dan biasanya saya sudah beli tiket untuk libur akhir tahun. Tapi karena sudah umroh bulan November, sepertinya saya harus berbesar hati di rumah saja tahun ini. Masa cuma bisa berdoa supaya S3 bisa tamat tapi tidak dikerjain juga. Jadi semoga libur ini saya ada progress disertasinya... aminnn. 

Dari sekian banyak pengalaman traveling saya, tentu saya umroh saya ini bukan traveling biasa, ini paling istimewa, ibadah dan sangat indah apa yang saya alami selama di tanah suci, dimana semua orang berebut untuk berbuat baik... Walau capek, walau kurang tidur, tapi saya rela dan ternyata bisa melewatinya... Saya ini punya penyakit narsis akut dan banci foto kalau lagi jalan ke suatu tempat, tapi percayalah, koleksi foto umroh saya setelah saya hitung dan lihat, dibandingkan dengan perjalanan Korea atau Jepang, ini tidak sampai sepertiganya.... sedikit sekali, padahal waktu perjalanannya kurang lebih sama... Luar Biasa ya... Alhamdulillah 😎 *bangga*

Perubahan setelah saya pulang umroh tentu saja ada, dan semoga ibadah saya akan terus diperbaiki dan ditingkatkan. Sekarang saya suka membuka youtube siaran langsung Mekah untuk melihat solat berjamaah di Masjidil Haram dan mendengar bacaan imam Masjidil Haram yang merdu saat solat Subuh, Magrib dan Isya. Ini karena saya rindu, saya ingin kembali lagi ke sana suatu hari nanti... Insya Allah... 

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...