Tanggal 31 Desember 2019, H-1 sebelum kami pulang, seharusnya kami ke Korean Folk Village, tapi karena jauh dan kami sudah puas berkunjung ke rumah tradisional di Seoul, jadinya dibatalkan. Gantinya adalah Changdeokgung Palace dan Namdaemun. Sengaja tidak banyak-banyak, karena malam ini tahun baru, dan akan menyimpan tenaga sebelum besok pulang, eh salah pindah negara...


Trus kalau ada yang nanya berapa suhu di Seoul saat 31 Desember 2019, maka jawabannya adalah -9 derajat... Oh My God, walau tidak bersalju, tapi semakin dingin saja cuaca yang harus kami hadapi. Keluar hari ini, dandangan jadi lebih heboh karena tambah penutup telinga dan kupluk. Kurang satu benda lagi seharusnya, yaitu masker, karena anginnya membuat hidung jadi tambah tersiksa menahan dingin. Ngomong sudah lebih lagi dari berasap, kalau mau bikin es krim bisa dilakukan di luar ruangan....

Suhu -9 derajat di Seoul


Untuk ke Changdeokgung Palace, kami naik metro menuju stasiun Jongno 3(sam)-ga exit 6, atau bisa juga ke stasiun Anguk exit 3. Tiketnya 3.000 KRW berhubung kami tidak memakai hanbok. Istananya super luas, dan kalau mau masuk sampai ke secret gardennya bayar lagi. Dan tau gak sih, berkat suhu -9 derajat tadi, di Changdeokgung Palace ini tidak ada yang namanya genangan air, trus yang ada apa.... ya itu.... es di lantai... Matahari memang menyinari, tapi sama sekali tidak menghangatkan...

Suasana Changdeokgung Palace


Pintunya rendah


Ini sudah kehabisan gaya


Di jembatan tanpa air


Keren ya kompleks istananya


Another shoot on Changdeokgung Palace


Biasanya turis tidak boleh masuk ke ruangannya. Tapi di sini, ada satu ruangan yang boleh kita masuki, tentu saja dengan melepaskan sepatu pastinya. Interior dalamnya persis seperti di drama-drama. Di dalamnya ada ruangan tempat menyimpan peralatan pengobatan jaman dulu. Oennie penjaganya sangat baik, dia jadi guide menjelaskan mengenai sejarah isi ruangan yang kami kunjungi. Selain itu, ada hal lain yang bikin aku betah di sana, yaitu karena ada penghangat ruangannya... hehe... Selesai tur singkat, kami mengucapkan kamsahamnida kepada oennie baik, eh tidak disangka dia balas dengan ucapan terima kasih.... 😁

Interior Changdeokgung Palace


Setelah itu kami keluar lagi, kali ini aku tidak bisa bertahan lagi untuk foto-foto. Rasanya sudah menyerah, jadi untuk pertama kalinya, aku kehilangan nafsu foto dikarenakan udara dingin yang sangat ekstrim. Untung selanjutnya kami menemukan toko merchandise yang di dalamnya hangat sekali, di sana juga menjual kopi dan kami menghangatkan badan sambil melihat-lihat dan membeli merchandise. Saat ke toiletnya, aku dapat kejutan... toiletnya ada tombol bidetnya... seperti di Hotel Mizo, seperti toilet-toilet kebanyakan di Jepang... Alhamdulillah ya, bersih-bersihnya jadi bisa maksimal...

Lanjut kemudian ke Namdaemun, tapi sebelumnya kami membeli egg bun di samping istana dekat parkir bus tur. Harganya hanya 2.000 KRW dan enak sekali dimakan panas-panas. Menuju ke Namdaemun kami naik metro tentu saja ke stasiun Namdaemun exit 6. Tak jauh dari pintu exitnya sudah banyak terlihat jualan di sepanjang jalan. Di sana juga ada kebab turki yang halal. Untuk nasi ayam harganya 7.000 KRW.  Karena nasinya kehabisan dan masih dimasak, kami diminta menunggu di musholla tak jauh dari sana, sambil sholat juga, sekalian menghangatkan badan lagi, karena mushollanya pun memakai penghangat ruangan. Saat akan mengambil pesanan kami, ketemu dengan serombongan turis dari Malaysia, si Bapak bertanya berapa rombongan kami, aku jawab 3... trus aku tanya balik berapa jumlah rombongan mereka, dan si Bapak jawab 3 juga, tapi.... 3 bus.... *gubrak* aku langsung terbayang alangkah capeknya menjadi tour guide mereka. Salah satu ibu-ibu nanya di mana beli oleh-oleh murah, kami jawablah di Insadong dekat Anguk, tapi mereka sama sekali tidak tahu di mana itu... yah itulah ya kekurangan kalau ikut tur, kita ikut saja sesuai arahan orang lain, lain kalau kita pergi sendiri, kita sangat paham akan ke mana saja tujuan kita.

Kebab beli di Namdaemun


Sedih ya besok sudah mau meninggalkan Korea, seperti setahun lalu, aku juga sedih akan meninggalkan Jepang. Bagiku Jepang memang masih tetap favoritku nomor satu negara yang pernah kukunjungi, tapi sekarang sudah hampir ada saingannya. Korea Selatan adalah negara favoritku nomor dua, yang beda tipis sekali poinnya.... hehehe..

Lanjut part 9


video youtube

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...