Dengan adanya LRT baru-baru ini di Palembang, aku jadi pengen merangkum wisata kereta yang telah ku coba sampai hari ini. Kalau mau bahas wisata kuliner rasanya aku tidak sanggup saking banyaknya makanan yang pernah singgah ke perutku, so kereta saja, karena masih sedikit dan bisa ditulis. Tempat-tempat dari kereta yang sudah dicoba yaitu di Singapore, Malaysia, Thailand dan Hong Kong. Sementara saat aku ke Macau beberapa waktu yang lalu selalu naik bis, karena di sana tidak ada kereta angkutan massal.

1. Singapore
Negara Singapura bagiku adalah negara pertama yang memperkenalkan kereta sebagai angkutan transportasi massal. Aku ke sana pertama kali sekitar 11 tahun yang lalu, masih muda, dan culun. Masuk pertama kali dari Johor Bahru, naik MRT yang stasiunnya bisa di atas atau di bawah tanah bagiku sangat keren. Selama naik MRT, aku juga terpaksa menyesuaikan diri dengan warga di sana yang disiplin dan jalannya sangat cepat. Naik eskalator saja harus berdiri satu sisi, dan membiarkan sisi yang kosong untuk dilalui mereka yang masih mau jalan cepat-cepat. Saat itu rasanya pengen banget Indonesia juga punya, syukurlah sekarang di Jakarta sudah dibangun juga MRT.

Gate MRT Singapore


Jika menuju ke Sentosa Island, salah satu caranya adalah dengan menggunakan monorel. Dulu sebelum ada Universal Studio dan Madame Tussaud, aku belum nyobain monorelnya, setelah datang lagi beberapa tahun kemudian, baru menjajal monorelnya. Jaraknya pendek dan hanya 4 stasiun kalau tidak salah.

Monorel di Sentosa Island


2. Malaysia
Malaysia adalah negara yang paling sering kukunjungi dan artinya seharusnya aku sudah sangat sering berwisata menggunakan kereta di sana. Ada LRT yang salah satu stasiunnya bisa langsung muncul di KLCC Petronas. Sama seperti jenis kereta lainnya, naik LRT harus lihat dulu tujuan paling ujung stasiun yang dituju, agar tidak salah mengambil tempat menunggu, kan nggak lucu mau ke selatan eh tau-tau naik yang ke utara. Jadi harus jelas nunggunya di kiri atau kanan. Untuk stasiun yang juga merupakan interchange maka kita harus lebih teliti lagi dalam melihat jalur kereta yang kita tuju

Stasiun LRT di Kuala Lumpur


Kalau untuk yang jarak jauh, sampai ke luar kota, di Kuala Lumpur ada Komuter. Karena dulu aku pernah menginap di wilayah kos kosan UKM, maka Komuter jadi salah satu moda transportasi yang kupakai. Gerbongnya lebih panjang dan tentu saja waktu tempuhnya lebih lama. Aku pernah naik Komuter ditengah hujan lebat sambil mikirin jemuran yang lupa diangkat.... haha...

Salah satu stasiun Komuter


Nah kalau mau lebih pendek dan jalurnya lebih ekstrim dari LRT, pilihan berikutnya adalah monorel. Salah satu stasiun monorel ada di Bukit Bintang, daerah wisatawan yang super rame. Banyak mall juga hotel-hotel di sana. Bisa bolak balik dari hotel ke mall kalau belanjaan kurang banyak... hehe...

Monorel yang lewat di Bukit Bintang


Satu lagi sebenarnya kereta massal di Kuala Lumpur yaitu MRT, cuma sampai saat ini aku belum pernah coba, karena masih dibangun. Gambar maksa di atas, yang modelnya harus difoto bergitu monorelnya lewat, memiliki latar belakang konstruktsi MRT yang masih dalam tahap pengerjaan, jadi area Bukit Bintang agak sedikit crowded.

3. Thailand
Aku sudah dua kali ke Thailand, sekali ke Bangkok, dan satunya lagi ke Phuket. Kereta massal ada di Bangkok, dua jenis yang kucoba adalah BTS dan MRT. Sepertinya kalau dibandingkan, BTS lebih banyak dipilih di sana, karena BTS lebih punya pemandangan dibandingkan MRT yang lebih banyak gelapnya. Aku pernah menginap di hotel dengan pemandangan jendela langsung menghadap ke rel BTS. Jadi kalau lagi bete dan kurang kerjaan, bisa melamun nungguin BTS lewat, ngitung kereta lewatnya berapa kali dalam berapa menit.

Rel BTS dari Hotel


Pernah juga nyobain MRT, samalah seperti MRT di tempat lain. di bawah tanah, kita nunggu di pintunya yang nanti kebuka sendiri kalau keretanya datang. Yang beda adalah cara masuknya, tidak pakai kartu, tapi seperti koin yang berwarna hitam, cemplungin aja ke tempatnya buat masuknya.

MRT Bangkok tidak pakai kartu


4. Hong Kong
Nah ini yang seru, selama di Hong Kong, aku tidak pernah naik mobil.... selalu MTR karena sudah sangat bagus, terintegrasi ke mana-mana, jalurnya banyak dan bisa dipilih sesuai keinginan.

Petunjuk Stasiun MTR Hong Kong


Kalau mau ke Disneyland, jalurnya khusus, keretanya juga khusus. Super unyu-unyu dengan jendela dan pegangan tangan berbentuk kepala Mickey Mouse.

MTR khusus ke Disneyland


Ke airport pun jalur dan keretanya khusus, banyak tempat buat taruh koper, kursinya juga lebih eksklusif, tapi tentu saja lebih muahal dibanding tujuan lainnya.

MTR khusus airport Hong Kong


Sesampainya di bandara, di dalam bandara pun saking luasnya harus naik kereta khusus menuju gate masing-masing. Kalau tidak salah, tidak ada kursinya, semuanya berdiri, sayang aku nggak punya foto yang bagus karena jaraknya pendek.

Penutup...
5. Indonesia
Entar deh, kalau moda transportasi di Jakarta jadi, aku akan ke sana dan nyobain. Sementara kalau yang lebih konvensional, sebenarnya aku sudah pernah naik kereta dari Palembang ke Lampung, serta Surabaya menuju Jogja. Sementara yang lagi kekinian sekarang adalah LRT di Palembang. Serasa piknik ngajak keluarga buat nyobain naiknya, super rame dan seru.

Stasiun LRT


Akhirnya Palembang nggak kalah, selama naik LRT aku serasa tidak mengenal Palembang... serasa di mana gitu... Ngeliat Palembang dari atas rasanya nggak biasa, soalnya aku kenal sekali tempat-tempat yang dilalui. Beberapa Mall yang selalu dikunjungi, Masjid Agung, stadion dan tentu saja Jembatan Ampera. Kalau naik pesawat ngeliat Palembang dari atas kan kejauhan,  dengan LRT ngeliat dari atasnya lebih dekat. Informasi barunya adalah aku baru tahu kalau banyak masjid bagus-bagus di Palembang...  He he he....  Selama naiknya juga, aku beradu eksis dengan penumpang lainnya, siapa yang eksis dan yang lebih eksis. Snapgram sampai selfi dengan penumpang lainnya... (kami yang diajak selfi, bukan kami yang ngajak)...Yah nggak apa-apa lah ya. Namanya juga masih baru...

Saat kami mencoba LRT tersebut, pada suatu kesempatan dari Bandara, kami menunggu kereta yang akan berangkat beberapa menit lagi. Sudah duduk manis di sana, sudah sempat nolongin ngambil foto untuk keluarga yang duduk di depanku, pas hampir mau berangkat tiba-tiba ramai orang-orang berjalan menuju gerbong paling depan, ada apa nih.... *kepo kumat* oh ternyata ada salah satu menteri yang sedang melakukan kunjungan. Hikmah dari persiapan Asian Games di Palembang, aku sudah ketemu dua menteri dalam beberapa hari terakhir, karena beberapa hari yang lalu aku sempat ikut sosialisasi LRT dengan nara sumber salah satu menteri juga. Kembali ke cerita tadi, kami berencana mau berhenti di Picon, karena si oren diparkir di sana.  So saat sampai di Picon kami turun, kami jadi orang aneh karena cuma kami yang berhenti di sana. Niatnya mau lanjut turun dari tangga yang ada di depan, eh dihadang nggak boleh lewat, disuruh lewat tangga satunya yang agak jauh, untung ada mbak-mbak salah satu rombongan di gerbong depan, manggil-manggil ngajak naik ke gerbong mereka. Duh sayang sekali kami mau turun bukan baru mau naik, jadi ajakan tersebut terpaksa tidak bisa kami terima, dan kami turun dari tangga di depan, hehe...

So kesimpulannya apakah nantinya masih akan nambah pengalamanku naik kereta ini, doakan saja saudara-saudara, perjalanan selanjutnya ke Jepang..... paspor selesai, tiket dapat dan visa dikabulkan.... sehingga aku bisa nyoba kereta-kereta di sana terutama Shinkansen... *kencangin dompet*...

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...