Sampai di bangkok Bandara Suvarnabhumi juga kelihatan Thailand sekali he he.... banyak patung-patung dan tulisan-tulisan promosi wisata Thailand. Imigrasi Thailand juga panjang sekali, beberapa pesawat datang pada waktu hampir bersamaan, tapi proses kami disana tidak berlangsung lama, setelah passport+form masuk Thailand yang dibagikan di pesawat diserahkan, kami pun mengambil bagasi dan keluar dari sana.

Berdasarkan info yang kami punya, ada beberapa alternatif jalan untuk ke Bangkok dari bandara, misalnya Taxi, Public Bus, Airport Express dan Shuttle bus, tapi berhubung kami takut nyasar walaupun katanya perhentian Bus ada yang di daerah Nana, maka keputusan kami lebih baik naik Taxi, walaupun agak mahal, tapi bisa diantar ke hotelnya langsung. Tidak sulit mengikuti tulisan penunjuk bandara untuk mencari Taxi di sana, tulisan dalam Bahasa Inggris dan Thailand tertulis dengan jelas, memang banyak Taxi berkeliaran disana, tapi akan lebih aman kalau ikut yang resmi, maka kami ikut antri untuk meminta Taxi pada petugas disana dan tak lama kemudian Taxi yang kami inginkan sudah meluncur membawa kami ke Hotel Majestic Suite di derah Sukhumvit Nana. Dengan bahasa Inggris ku yang berlepotan aku berusaha menjelaskan kemana tujuan kami kepada supir Taxi, my sister Eyik juga ikut membantuku menjelaskan, si supir Taxi memang bisa Bahasa Inggris walaupun sepertinya lebih parah dari aku (aksen orang Thailand dalam menyebutkan kata-kata dalam Bahasa Inggris terdengar aneh), tapi yang penting dia ngerti kami mau kemana (tak lupa aku tunjukkan tulisan hotel dalam tulisan Thai kepadanya). Sempat ngobrol sama sang supir tentang bangkok, walaupun kadang nggak nyambung, lain yang ditanya lain yang dijawab, tapi kami berusaha menanggapi dengan manggut-manggut, dia mengira kami orang Malaysia mulanya sebelum tau kalau kami dari Indonesia.

Kota Bangkok menurutku kurang lebih sama dengan Jakarta, tapi yang beda jelas adalah papan penunjuk jalan yang semuanya bertuliskan Thai, kalau bawa mobil sendiri disini dijamin nyasar. Perjalanan menuju hotel kurang dari se jam, patokannya adalah stasiun BTS Nana, disitulah juga terdapat hotel yang kami tuju, begitu sampai langsung kelihatan dimana kampung arab yang kucari dan hotel-hotel lain yang sempat kupertimbangkan misalnya Hotel Nana, Royal Benja dan Amari Boelevard (Tapi tidak jadi karena mahal bo...)

Setelah bayar taxi 500 Bath (padahal yang kubaca paling 300 Bath tapi gak apalah) dihitung dari biaya tunggu airport+tol+ongkos, kami masuk ke hotel, di hotel juga tidak ada masalah, cukup tunjukkan passport dan print out yang dikirim Agoda, isi form kemudian beres. Selesai proses isi form kami boleh pilih grand prize dengan hadiah macam-macam, pertama dapat bir, tanpa berkata apa-apa kami saling berpandangan, resepsionisnya ngerti kalo kami muslim dan membolehkan pilih grand prizenya sekali lagi, dan kali ini dapat suvenir hiasan dinding bermotif gajah yang bagus banget. Selesai proses check in kami langsung diantar ke kamar yang jendelanya langsung berhadapan dengan rel BTS, jadi kalau tidak ada kerjaan bisa tinggal manyun aja di depan jendela sambil ngitungin BTS yang lewat...



Hari pertama di Bangkok setelah beres-beres dan istirahat sebentar, kami memutuskan hari itu akan menjelajah mall MBK dan sekitarnya dulu baru Ke Suan Lum Night Bazaar, maksudnya beli oleh-oleh dulu sebanyak mungkin, supaya besok-besok bisa jalan-jalan dengan tenang nggak mikirin oleh-oleh lagi. Sebelum jalan makan dulu di kampung arab depan hotel dan langsung kaget karena ternyata muahalll.... (lebih dari 500 Bath) emang enak sih, tapi kalau tiga hari makan dengan budget seperti itu biso tekor.... he he. Menu yang kami pesan Tom Yam sama Ikan entah apa pokoknya dibumbui+nasi namanya pokoknya lupa, nunggunya agak lama berhubung ikannya ditangkap dulu dari akuarium, padahal waktu pesan udah ngomong "Bang ge pe el ye"... he he... setelah orangnya pergi tapi.








Setelah makan, naik eskalator ke stasiun BTS Nana, cari tau gimana pengoperasiannya, ternyata mudah kok baca petanya dan disana sudah ada daftar tarifnya sesuai jarak jauh atau dekat. Stasiun BTS Siam terletak 3 stasiun dari Nana, harga tiketnya 20 Bath, tukar koin di counter dan beli tiket di mesinnya setelah selesai baru kemudian naik keatas untuk menunggu keretanya, pengoperasiannya kurang lebih sama dengan di Malaysia dan Singapura (kapan Indonesia kayak gini ya, nggak usah Palembang, Jakarta aja lah minimal punya.... tapi katanya udah ada rencana pembangunan MRT di Jakarta...). Turun di Siam stasiun mau ke MBKnya jalan lagi, sempat nggak yakin di mana MBK tuh walau sudah bawa peta, akhirnya ngeluarin jurus terakhir yaitu... nanya, dan jawaban penjual makanan di jalan yang kami tanya adalah "deerrrr" sambil menunjuk ke jalan di depan kami, kami pun pergi sambil mikir kenapa sih orang Thailand kalau ngomong setiap ujung kata harus dipangjangin kayak ituuuuu... :D

Akhirnya ketemu juga sama MBK yang terletak didekat jalur BTS lain yaitu stasiun National Stadium, kami nggak niat belanja kok, cuma muter-muter ngukur jalan sambil cari makanan yang katanya halal di food court lantai 5 yang banyak di rekomendasikan blogger Indonesia. Setelah ketemu diingat jalannya baik-baik karena siapa tau besok-besok bakal makan disana.



Keluar dari MBK juga kelihatan mall lain seperti Siam Paragon, tapi kami tidak kesana dulu karena sudah jam 7 jadi kami ke Suan Lum Night Bazaar. Dari BTS National Stadium Kami beli tiket ke Sala Daeng trus ganti MRT Si Lom ke Lumphini. Di Suan Lum Night Bazaar sempat kebingungan karena melihat kios-kios penjual suvenir yang menjamur disana, aksi dimulai tawar menawar dalam bahasa tarzan (ada juga penjual yang sok pake bahasa melayu) dengan senjata kalkulator, abis duit lumayan banyak disana, barangnya emang mahal atau kami yang nggak bisa nawar nggak tau, gantungan kunci isi lima 100 Bath sama dengan 10 Ringgit kalau di Malaysia kalau dipikir-pikir nggak jauh beda kayaknya, tapi kalau di Chatucak mungkin bisa lebih murah (sayang nggak bisa kesana).



Habis berburu oleh-oleh mau pulang udah capek membayangkan naik turun BTS dan MRT, kami coba naik Taxi ke hotel siapa tau lebih murah, pengen sih naik Tuk Tuk, tapi kayaknya lebih aman naik Taxi yang ternyata emang murah.

Sebelumnya part 1... dan Lanjut ke part 3, part 4 dan part 5...

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...