Keuntunganku punya banyak saudara yang tersebar di mana-mana membuat aku jadi punya banyak kesempatan keliling-keliling kemana-mana dengan transportasi dan akomodasi gratis tentunya. Salah satu kesempatan itu adalah ke Jambi, menengok salah satu my sister disana yang minta di tengokin. Sebagai adik yang baik aku harus mau, begitu dia ngajak ke Jambi.

Kota Palembang memang tidak terlalu besar, tapi lama kelamaaan bisa membuat mumet juga karena semakin hari semakin padat dan sesak. Nah hal yang berbeda kudapatkan saat di Jambi. Walau ibukota propinsi tapi tidak terlalu besar, suasananya nyaman dan tenang. Baru dua hari disana, kemana-mana sudah berani pergi sendiri tanpa di kawal dan tanpa takut tersesat, rute jalannya mudah dihapal, misalnya ketika pergi ke pasar Angsa Dua.

Memang tidak pergi ke suatu tempat khusus untuk rekreasi, tapi disana kujadikan ajang istirahatku dan sekalian ngurusin rumah my sister kalo dia lagi nggak di rumah, masak, nyapu, dan nyuci... (loh jadi pembokat ceritanya... hahaha...). Saat masak menjadi ajang uji cobaku menjajal kemampuan masakku. Percuma punya mak yang pintar masak kalau anaknya nggak nurun. Alasanku selama ini tidak masak di rumah kan karena tidak sempat dan karena sudah ada koki ahli di rumah (mak ku) plus emang malas sebenarnya he he... Seneng deh selama disana, soalnya masakanku dalam bentuk apa saja pasti dimakan orang-orang, karena enak pastinya dan tidak menimbulkan resiko penyakit apa pun...

Disana juga kujadikan ajang untuk menumpahkan ide-ide menulisku ke dalam bentuk novel dan cerpen. Editornya ya my sister pastilah, yang beruntung menjadi orang pertama membaca tulisanku yang masih "fresh from the oven". Rencananya cerpennya bakal di kirim sementara novelnya di pending dulu karena belum selesai, tapi rencana pengiriman itu tidak pernah terlaksana sampai sekarang... hehe...

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...