Macau time... Haha.. Hari ini kami ke Macau... Jam 3 subuh sudah harus ke bandara artinya Siap-siap jam 2. Karena emang cuma numpang tidur sebentar di KL, barang-barang masih rapi tersimpan di koper, tidak berantakan dan beberesnya cuma sebentar. Semoga perjalanannya lancar dan imigrasi di sana tidak terlalu ramai dan bermasalah sehingga kami bisa mulai jalan sore-sore di sekitar hotel.

Di bandara saat check in kami sudah mulai kelihatan beda... Sepertinya hanya kami berdua yang memakai kerudung... Tapi yah cuek saja ngapain dipikirin... Ini sama kondisinya seperti saat aku ke Bangkok atau ke Phuket... Selesai urusan check in dan imigrasi kami mendapat ruang tunggu L5. Setelah dapat cap keluar Malaysia di paspor, cap berikutnya adalah cap masuk Masuk Malaysia lagi... Karena kabarnya Macau dan Hong Kong tidak ngasih cap di paspor... Hanya kertas kecil sebagai penanda. Jam keberangkatan sangat berdekatan dengan waktu azan Shubuh... Untunglah pas di depan gate L5 adalah Surau... Abis sholat bergegas masuk gate L5 karena sudah waktunya boarding.

Dalam perjalanan ini aku sengaja mengatur perginya lewat Macau... dan pulangnya lewat Hong Kong... Karena aku nggak mau bolak balik naik ferry dan aku mau merasakan sensasi mendarat di Bandara Macau yang dibangun di atas laut.

Dari jendela pesawat pemandangannya dari gelapnya malam kemudian berganti menjadi siang... Alhamdulillah cuacanya bagus sehingga tidak banyak goncangan di pesawat. *Soalnya dedek paling takut sama awan kelabu... Haha*. Saat mau beli nasi lemak dan chicken lasagna... Mbak-mbak pramugari langsung pakai bahasa Melayu pas sudah nanyain kami mau pesan apa... Celingak celinguk... Oke... Memang cuma kami yang bermuka Melayu kesasar mau ke Macau...

Proses pendaratan pesawat sebenarnya kurekam... Tapi karena ngambil gambarnya sembarangan... Hasilnya jelek dan tidak kelihatan uniknya... *gak jadi pamer*... Setelah mendarat kami mendapatkan pemandangan nama bandara di Macau yaitu "Aeroporto Internacional De Macau" *Portugis mode on*... Macau memang ternyata tetap menggunakan ejaan Portugis untuk nama-nama tempat walaupun bahasa mereka tetap bahasa mandarin... (bener gak ya) ... *siap-siap ngeluarin kemampuan Bahasa Inggris dengan modal TOEFL seadanya*

Aeroporto Internacional De Macau


Di Imigrasi dapat pengalaman baru... Yaitu aku di stop dua orang yang ngakunya polisi... Apaaa!!! Cape deh... Masuk aja belum kok sudah dicurigai... Emang sih mereka cuma nanya berapa lama di Macau dan nomor kontakku di Indonesia... Tapi orang lain nggak ada yang ditanya... Cuma akuuu... Cukup tau deh... Kemudian ditambah lagi pas habis ngambil bagasi aku sadar aku ternyata tidak mendapat kertas kecil tanda masuk Macau... Nanti kena masalah lagi... Jadi aku balik lagi nyari Polisi yang tadi mencegat aku dan aku minta kertas itu... Si Bapak Polisi itu ke petugas imigrasi terdekat dengan membawa pasporku dan aku diberi cetakan kertas kecil tanda masuk Macau seperti yang lain... okeh sippp... lupakan kejadian di Imigrasi, sekarang saatnya explore Macau.

Tukar uang dulu pastinya dengan kurs luar biasa yang emang nggak ada pilihan... daripada pakai uang Hong Kong kan rugi... Walau mereka menganggap sama. Sebelum keluar bandara... Aku nyari sim card lokal dan si penjual ngasih tau kalau tuh kartu bisa juga dipakai di Hong Kong... Mahal sih... kalau nggak salah 100 atau 200 lebih Pataca. Kemudian ke tourist information nanya-nanya akses ke Sofitel Hotel. Emang sih kami sudah searching ada banyak bis menuju hotel kami... Tapi kan lebih yakin lagi kalau nanya... Hotel kami 5 Footway Inn letaknya sangat berdekatan dengan Sofitel Hotel yang punya shuttle bus sendiri... Tapi kami lebih memilih bis berbayar supaya cepat dan ongkosnya juga tidak mahal.... Perhentian bisnya namanya Ponte 16 dan kami disarankan naik bis dengan kode MT4 dengan ongkos satu orang 4,2 karena nyebrang pulau. Sekalian nanya aku juga minta tunjukkan yang mana koin yang dipakai karena masih tidak jelas yang mana koin Pattaca yang mana koin sen nya yang sepertinya di sana nyebutnya bukan sen.

Nunggu bis tidak lama... Sudah tau kalau naik dari depan dan turun lewat belakang serta sopir bis nggak mau kasih kembalian... Maka aku sudah siapkan 9 Pataca untuk kami berdua... Pas kami masuk dan koinnya sudah kumasukkan ke wadahnya si sopir teriak kenapa MS naik nggak bayar... Trus aku jawab kalau aku sudah masukkan 9 tadi... Arghh.. Kenapa sih masalah lagi... Apakah karena kami beda... *nggak mau mikiri tapi kepikiran terus* jadi sepertinya lain kali kalau kami naik bis kami bayar sendiri-sendiri atau tegaskan di awal bahwa bayarnya "for two people"...

Perjalanan sangat tidak menyenangkan karena aku berdiri dan menahan koper yang berat diantara ramenya orang-orang di bis. Macau menurutku tidak terlalu luas... Saat menuju pulau satunya yang namanya Macau kami sudah ngelewati City of dream... The Venetian juga menara Eiffel kw 1 dekat situ... yang letaknya di pulau yang namanya Taipa, Coloane dan Cotai... Hotel di sini mahal mahal... Jadi kami nginap di Macau dekat dengan Senado Square...

Google Maps sudah sangat jelas menunjukkan perjalanan kami. Saat menyeberang... Kalau tidak salah hitung jumlah jembatannya ada 3. Saat menyeberang juga sudah kelihatan Macau Tower serta Hotel Grand Lisboa yang seperti obor. Tak lama kami sampai di Ponte 16 pas di depan Sofitel Hotel dan seperti biasa walau merasa sudah tau dari peta saat nyari hotelnya teteuppp... Tersesat.

Sinyal GPS kadang ada kadang hilang... Kami kadang jalannya sudah benar jadinya salah lagi... Yo wes... Terpaksa tetap butuh orang buat nanya... Dari anak anak muda yang langsung menolak kalau mereka foreign juga... Bapak bapak yang nggak bisa Bahasa Inggris sampai warga yang bisa bahasa Inggris tapi tetap tidak tau dimana hotel kami... Aduh.. Coba kalau ada gojek... Nggak susah kayak gini... Dan aku sadar kami harus cari pegawai seperti satpam atau polisi yang sepertinya lebih tau tempat... Kami akhirnya ketemu sebuah gedung yang entah apa seperti bank atau museum karena dijaga penjaga berseragam dan Alhamdulillah dia tau... Haha... Hotel kami ternyata ada di lorong satu lagi di depan Sofitel Hotel tempat kami turun tadi dan jaraknya memang sangat dekat... *banting koper*

Check in hotel tidak lama... Petugasnya ramah dan Bahasa Inggrisnya bagus... Kami dapat kamar di lantai 2. Tidak ada sarapan... Tapi ada dapur dan ruang makan yang bisa digunakan. Selesai memasukkan barang dan istirahat sebentar kami berencana makan siang di Lou Lang Islam Restaurant kemudian lanjut ke Senado Square dan Ruins of St. Paul Church yang semuanya bisa dicapai dengan jalan kaki dari hotel.

Kemudian seperti biasa... Nyari tempat makan pun tidak langsung ketemu walau sudah jelas di peta... Peta nya tidak sama persis dengan aslinya, jadi muter muter lagi nambahin jejak kaki di Macau. Sampai di restorannya sudah langsung lain suasananya.... Pegawainya ada orang Indonesia dan beberapa pengunjungnya juga orang Indonesia. Tuh kan baru jauh dikit dari tanah air serasa kangen sudah nggak pulang bertahun-tahun... Langsung ngobrol darimana mau kemana sama orang-orang di sana... Trus nanya udah lama kerja di sana sama pegawainya... Senenglah pokoknya... Makanannya enak walau rasanya agak jauh dari lidahku yang masih nyari sambal dan kecap.. Soal harga... Yaaa agak sedikit lebih tinggi dari dugaanku satu orang sekitar 100 MOP... Tapi ini kan makan pertama di Macau... mungkin emang segitu kisaran harganya...

Makan pertama di Macau



Ini penampakan makanannya...


Habis makan cusss... Langsung ke Senado Square... Di Macau aku nggak dapat info pasarnya di mana kalau mau beli oleh-oleh... Tapi kabarnya banyak toko sepanjang Senado Square. Sampai di Senado Square rame luar biasa... Ini semacam alun-alun yang ditengah-tengahnya kalau dari gambar yang ku browsing ada air mancur, tapi sekarang air mancur itu tidak ada... diganti dengan Pohon Natal. Penunjuk jalan menuju ke Ruins of St. Paul Church sangat jelas, ikuti saja seperti kebanyakan orang-orang di sana maka sampailah kita di sana.

Rame juga di sini... Karena suasana natal.. Dekorasi dibuat semakin menarik di area reruntuhan Gereja... Ini adalah salah satu ikon Macau... Yang utama malah... Jadi kalau ke Macau harus ke sini. Puas foto foto kami kembali ke Senado Square... dalam perjalanan pulang ketemu satu toko oleh-oleh yang nyempil di salah satu persimpangan... Masuklah kami ke sana mendapatkan ucapan "Selamat datang" yang memang diucapkan dalam bahasa Melayu.... Ternyata si pegawai sengaja direkrut pemilik toko karena kemampuan bahasanya... Dia orang Filipina yang bisa berbahasa melayu juga... Baru hari pertama di Macau langsung bokek... Nggak sadar kalau ternyata harga merchandise di sana lumayan mahal... Walau dapat diskon karena aku beli banyak... tapi masih mahal... Karena takut uang Pataca kurang jadilah bayarnya pakai Hong Kong Dollar... Rugiiii.... Tapi mau bagaimana lagi... Nggak ngeliat toko lain... Semuanya jual makanan yang sudah pasti tidak bisa kami beli... Ada juga egg tart tapi dipikirin dulu mau dibeli atau tidak....

Di Ruins of St.Paul Church


Yang ini di depannya


Habis belanja jalan lagi menuju Senado Square untuk pulang ke hotel.... Lagi asyik asyik foto... Dihampiri Adik adik cewek yang kalau kuduga masih SMA. Salah satunya nanya apakah aku punya waktu... Serta bersedia diwawancara untuk tugas sekolah mereka... Temanya adalah racism... yah kok aku yang di pilih mereka... Ada apa dengan mukaku... Tapi nggak apa apa... Ini menarik. Aku bersedia diwawancara tapi tidak mau direkam dari depan... Jadi salah satu dari mereka merekam dari belakang... Sementara yang kasih pertanyaan merekam suara dari depan... Aku sudah bilang Bahasa Inggrisku tidak bagus tapi mereka bilang oke oke saja... Jadi bukan salahku ya kalau nanti tugas mereka jadinya jelek gara-gara si nara sumber....

Pertanyaan pertama adalah apakah aku pernah kena sebagai korban rasis... Aku mikir... Ini bukan saatnya curhat hal hal yang tidak penting... Tapi ini saatnya ngasih tau pendapat dan pengetahuanku tentang tema yang sensitif ini... Aku serasa wawancara miss apa gitu... Aku menjawab... Bahwa aku di Indonesia tidak pernah kena rasisme karena kenapa.... Karena Indonesia terdiri dari beragam etnis dan suku yang saling menghormati... serta kami sejak kecil sudah mendapat pelajaran khusus yaitu Pancasila... Tuh kan... Bagus jawabanku menurut penilaianku... Haha... Wawancaranya memakan waktu beberapa menit... Semoga hasilnya baik dan aku tidak mempermalukan diri sendiri karenanya... Selesai wawancara mereka kuajak foto sama-sama untuk dokumentasi... Loh... Kok jadi aku yang mendokumentasikan foto... Haha...

Saia dan para anak-anak Macau...


Selesai semua urusan kami kembali ke hotel nggak pake acara tersesat karena jalannya cuma lurus begitu ketemu lampu merah belok kanan dan sampailah di hotel kami... Tapi sebelum ke hotel nyari makanan dulu untuk sarapan besok... Toko toko semacam sevel jarang banget di sana... Nemu cuma satu di samping Sofitel hotel... Walau cuma satu itulah, untung menyediakan roti dan semacam mi samyang halal yang bisa kami makan. Mulai deh acara makan yang memprihatinkan... Sarapan seadanya... Makan siang kadang dirapel sama makan malam... ya mau bagaimana lagi... Itung itung diet... Tapi sebenarnya diet apanya... Walau jarang makan... Sekali makan langsung ngembat... Makan sedikit nggak berlaku bagiku kalau lagi di jalan... Daripada aku sakit kepala dan pingsan kurang energi... Malamnya insomniaku kambuh lagi... Ada apa ini, kemarin sudah tidak bisa tidur... Sekarang juga berulang lagi... Setelah berjuang ngitung sapi akhirnya aku terlelap juga...

video youtube

Lanjut Part 3, kembali Part 1

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...