So, di Tahun 2020 yang berbahagia ini 😓, merupakan tahun dimana aku tidak bisa merencanakan traveling ke mana pun (padahal next project pengennya Umroh 😢 ....), tidak bisa nonton bioskop (Black Widow diundur...), tidak bisa ke salon lagi (masih takut soalnya, dan salon langganan tutup, entah pindah ke mana...) tidak bisa nongkrong lagi di mall, tidak bisa.... tidak bisa.... dan tidak bisa lainnya... Aku nulis ini setelah memesan hand cream Saem di Shoppe, gara-gara terlalu sering cuci tangan maka harus sering juga pakai hand cream. Jadi.... maksudnya... mau pamer, hand cream yang dibeli di Myeongdong akhir tahun kemarin dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya gituuu... Sekarang sudah mau habis, so terpaksa beli online karena Incess gak bisa pakai produk lain... 😎 dan sayangnya ini gak bisa dijadikan alasan mau ke Korea lagi karena masih takut corona... *lah tadi katanya mau Umroh dulu...😅*

Menjelang akhir semester, di masa New Normal yang tentu saja keadaan dunia persilatan belum seperti sedia kala, di sela-sela kesibukan.... masih teteup nambah koleksi nonton drakor. Niat sih mau pasang Netflik, tapi nanti sajalah, karena sekarang masih banyak kesibukan lain. Nanti kalau sudah pasang Netflix bisa-bisa kerjaan terbengkalai semua...

Dari tulisan terakhir, aku lanjut nonton 2 dramanya Park Seo Joon dannnn namatin Dinner Mate beberapa hari yang lalu.

She Was Pretty
Nah ini, drama Korea dengan tema semacam Betty La Fea... yang menceritakan transformasi cewek jelek jadi cantik. Tema yang sudah umum, tapi aku suka... Sebenarnya drama ini ceritanya dari pemeran utama cewek yang kecilnya cantik, gedenya jelek terus cantik lagi... Sementara si cowok dulunya gendut eh pas gedenya gantian jadi ganteng. Ceritanya mereka, Sung Joon dan Hye Jin adalah teman kecil yang ketemu lagi kemudian, tapi Hye Jin malu karena merasa jelek, jadi dia nyuruh temannya yang cantik Ha Ri untuk menyamar menjadi dirinya, karena tidak mau merusak kenangan indah cinta pertamanya. Selesai mereka ketemu, Ha Ri membuat cerita seolah-olah dia akan ke Eropa sehingga mereka tidak akan ketemu lagi, eh tahu-tahu Sung Joon nggak sengaja ketemu lagi sama Ha Ri yang disangkanya Hye Jin saat sedang jam kerjanya Ha Ri yang seorang Hotelier di Hotel tempatnya bekerja. Ha Ri ini sebenarnya pengen ngaku, tapi ditunda terus dan lama-lama dia akhirnya juga naksir ke Sung Joon.

Hubungan pertemanan Hye Jin dan Ha Ri sangat dekat dan erat, mereka berteman dengan sangat baik. Ha Ri ini tipe cewek cantik yang pasti banyak ditaksir cowok, sementara Hye Jin penampilannya biasa saja. Kejadian paling menjengkelkan bagi seluruh cewek di dunia ini menurutku yaitu saat Ha Ri jatuh ke kolam renang, Hye Jin panik dan ikut jatuh juga, eh para cowok-cowok sibuk nolongin Ha Ri sementara Hye Jin nggak ada yang peduli... 😈. Balik lagi ke soal Sung Joon, ternyata Sung Joon kemudian menjadi bos Hye Jin yang bekerja di sebuah majalah fashion. Di sana juga ada karakter Siwon sebagai seorang penulis yang sehari-harinya cengengesan habis, dia manggil Hye Jin dengan sebutan Jackson, gara-gara saat pertama mereka bertemu, Hye Jin memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih seperti Michael Jakson. Jadi terus kelanjutan ceritanya menceritakan tarik ulur keseharian Hye Jin bekerja bersama Sung Joon yang tidak tahu kalau Hye Jin yang asli adalah anak buahnya sendiri, sementara Hye Jin juga tidak tahu kalau Sung Joon ketemu lagi sama Ha Ri yang disangkanya dirinya. Karakter Siwon yang bernama Shin Hyuk diceritakan secara tidak sengaja mengetahui kalau Ha Ri menyamar jadi Hye Jin. Sementara Hye Jin diceritakan sering curhat ke Shin Hyuk masalah Sung Joon, dia pernah curhat sambil mabuk kalau dia dulunya cantik, tapi Shin Hyuk bilang kalau sampai sekarang pun Hye Jin masih cantik..... Nah ini, tipe cowok idaman yang tidak mementingkan penampilan, tapi sayang.... dalam catatan sejarah, second lead dalam drama Korea tidak akan pernah menang melawan first lead. Lama kelamaan Sung Joon juga memiliki perasaan terhadap Hye Jin sebelum akhirnya dia tahu bahwa Hye Jin yang di kantornya itulah Hye Jin yang asli yang merupakan cinta pertamanya.

Secara umum, oke sih menurutku... cerita yang ringan, drama yang tidak punya tokoh jahatnya, dan konflik yang bikin emosi penonton turun naik. Sama seperti di beberapa drama, aku lagi-lagi salfok dengan beberapa lokasi yang sudah pernah aku datangi. Ada adegan saat Sung Joon dan Hye Jin masih kecil, pulang sekolah naik bis dalam keadaan hujan. Sung Joon punya trauma saat naik mobil ketika hujan, karena ibunya kecelakaan mobil saat hujan. Jadi dia panik dan maksa mau turun dari bis. Hye Jin ikut turun untuk menenangkannya, dan tahu nggak sih, lokasi mereka turun itu di Ihwa Mural Village, di satu jalan sempit yang belok tajam 270 derajat dan menanjak setajam tanjakan ke Pagaralam. Kalau baru belajar nyetir mobil jangan coba-coba ngelewati jalan ini, dan pastinya kalau mau lewat harus pakai transmisi gigi 1 kalau mobil manual. Dulu kami lewat jalan ini jalan kaki, beloknya ke kanan ke Ihwa Mural Village naik pakai tangga, screen shot dramanya ada di gambar di bawah.

Ihwa Mural Village


Tidak hanya satu lokasi di drama ini yang pernah kudatangi. Lokasi kedua adalah di Bukchon Hanok Village untuk adegan Hye Jin dan Shin Hyuk. Dan kebetulan lagi, aku pernah tidak sengaja berfoto di depan rumah yang sama. Ini fotonya dan screen shot dramanya

Bukchon Hanok Village


Rumah no 48


Lokasi ketiga adalah di dekat DDP untuk adegan Sung Joon dan Ha Ri, dan ini pengambilan gambarnya malam hari. Lampu-lampu DDP terang berwarna kebiruan ternyata kalau saat malam hari. Sayang saat kami ke sana pada siang hari. Aku kasih tebakan ke Dilla, nanya ketiga gambar di She Was Pretty ini lokasinya di mana saja, dan tebakan Dilla jawabannya semua benar, hahaha...

Dongdaemun Design Plaza


Fight for My Way
Drama berikutnya, masih dramanya Park Seo Joon yaitu Fight for My Way lawan mainnya Kim Ji Won. Biasanya kan cerita drama itu salah satu kalau nggak cowoknya ya ceweknya yang miskin atau bukan siapa-siapa, tapi di drama ini pemain utamanya dua-duanya manusia gagal.... 😓 Yang satu gagal jadi reporter dan yang satu lagi gagal jadi atlet taekwondo. Cerita dramanya mengenai usaha mereka untuk bangkit dan menggapai cita-cita mereka masing-masing. Masih mengisahkan pertemanan semasa kecil, kemudian berlanjut sampai mereka dewasa. Tapi, jika dibandingkan dengan She was Pretty, aku lebih suka drama She was Pretty.

Dinner Mate
Drama Dinner Mate baru saja finish beberapa hari yang lalu, dan euforianya masih terasa sampai sekarang. Nggak bisa move on dari couple Song Seung Heon dan Seo Ji Hye. Jadi walau sudah dibahas di tulisan sebelumnya, aku masih mau bahas lagi sekarang. Drama yang ringan, romantis dan lucu, bagiku sangat menarik, hanya sayang kok bisa ratingnya tidak terlalu bagus. Seperti pada tulisan sebelumnya Dinner Mate menceritakan dua orang yang sudah capek dengan urusan cinta dengan mantan masing-masing dan kemudian sepakat akan jadi teman makan malam saja, tanpa harus direpotkan untuk mengenal satu sama lain. Woo Do Hee adalah Produser Perusahaan Media yang menghasilkan konten layanan streaming semacam Youtube sementara Kim Hae Kyung adalah seorang Psikiater. Mereka pertama kali bertemu di Pulan Jeju saat Produser Woo mendapatkan insiden dikhianati oleh pacarnya (si Alberto di CLOY), dr. Kim yang saat itu sedang menjalankan konseling dengan metode makan malam bersama pasiennya kemudian menolong PD Woo, dan karena salah paham... eh akhirnya malah dr. Kim tercebur ke laut dan kepalanya bocor.... *biasa typical drama Korea*

Singkat cerita mereka kemudian berteman singkat selama di Pulan Jeju dan Makan Malam sederhana di pinggir jalan. Karena merasa bersalah PD Woo berniat mentraktir balik dr. Kim setibanya mereka di Seoul nanti, tapi dr. Kim yang tidak ingin bertemu lagi, mencari kondisi yang agak tidak masuk akal yaitu jika satu lagu dengan genre Trot (semacam dangdut kali ya kalau di Indonesia) bisa menjadi posisi pertama di tangga lagu, maka mereka akan makan malam lagi di Pasar Ikan. Ini sebenarnya alasannya saja untuk menolak, karena lagu yang dimaksud tidak mungkin jadi nomor 1. Takdir berkata lain, dengan suatu keajaiban, lagu yang dimaksud dr. Kim benar-benar jadi nomor 1, dan mereka akhirnya ketemu lagi di Pasar Ikan untuk makan malam.

Drama ini benar-benar ringan, nggak perlu capek dan mikir dengan jalan cerita yang disajikan. Cukup ikuti saja aliran ceritanya, Visualnya juga keren dan jika drama lain cenderung ngezoom muka pemain di tengah layar kalau lagi dibutuhkan, misal untuk adegan kaget atau adegan yang harus fokus lainnya, drama ini justru mengambil screen dimana muka pemainnya jadi terletak di pinggir layar saat ngezoom muka. Soundtracknya juga bagus-bagus, musik yang cozy dan ringan, totalnya rasanya 5 lagu. Untuk ceritanya, yang agak bikin sebel itu kalau sudah nyangkut para mantan yang mau balik lagi ke mereka. Mantannya dr. Kim, No Eul adalah instruktur pilates yang cukup banyak memiliki penggemar, sementara mantan PD Woo (sebelum mantan yang dari Pulan Jeju) Jae Hyuk adalah Jurnalis Medis yang agak-agak psikopat.

Yang menarik bagiku di sini adalah pekerjaan para pemeran utama. PD Woo adalah Produser Kelas B, yang membuat konten video asal dan sesukanya. Banyak like yang mereka dapatkan justru dari kekonyolan yang mereka tampilkan, Bos CEO 2NBOX pengen PD Woo buat acara yang lebih berkelas dengan menyuruhnya berkolaborasi dengan dr. Kim. Tapi sayang justru tanpa tahu kalau mereka sudah ketemu di Pulau Jeju, PD Woo dan dr. Kim malah saling serang melalui email gara-gara dr. Kim merasa acara yang dibuat PD Woo adalah acara yang payah, konyol dan tidak mau terlibat, membuat PD Woo tersinggung. Acara saling umpat melalui email itu super lucu, sampai-sampai mereka saling mendatangi kantor masing-masing untuk lanjut berkelahi, tapi tetap tidak juga saling ketemu. Jika PD Woo gagal merekrut dr. Kim, konsekuensinya mereka harus kolaborasi dengan Jae Hyuk dan No Eul. Karena nggak mau kerja sama mantan, PD Woo masih usaha ngegaet dr. Kim dengan dandan secantik mungkin dan datang ke kantornya (dress merah dengan gaya super anggun, walau masih keluar juga judesnya). Tapi lagi-lagi dia tidak berhasil ketemu dengan dr. Kim.

Akhirnya PD Woo mengetahui juga bahwa pria yang ditemuinya di Pulau Jeju itulah dr. Kim. Karena itu dia ingin mereka berhenti menjadi teman makan malam, selain karena dia juga sudah mulai naksir dengan dr. Kim. Sementara dr. Kim beda lagi, setelah mengetahui siapa PD Woo, dia malah semakin maju dan berubah pikiran jadi ingin terlibat dengan proyek PD Woo walau harus kerja dengan mantannya, asal bisa dekat dengan PD Woo. Sementara para mantan tak punya akhlak, tidak peduli kalau PD Woo dan dr. Kim saling menyukai, mereka tetap mengejar buruan masing-masing 😓..... Rempong ya cyinn... permasalahan dengan para mantan ini....

dr. Kim adalah seorang Psikiater yang punya cara unik untuk konseling dengan pasiennya. Dia sering menerapkan terapi di luar sambil makan malam dengan pasiennya, kadang dia juga memasakkan makan untuk pasiennya saat pasien datang untuk konseling. Masalah pasien dr. Kim ini macam-macam, ada yang kelas berat sampai kelas ringan, misalnya pelajar yang saat konseling main HP sambil bicara menggunakan istilah-istilah kekinian yang tidak dimengerti dr. Kim. Akhirnya setelah pasiennya itu pulang, dia bilang ke perawatnya agar jangan menerima pasien dibawah umur 19 tahun lagi demi kesehatan mentalnya...😁 yang lucunya saat dr. Kim cerita ke PD Woo, dia tahu semua istilah ABG yang tidak dimengerti dr. Kim karena sebagai pembuat konten, PD Woo tentu saja harus update dengan Bahasa jaman sekarang. Ini membuat dr. Kim jadi minta maaf karena selalu menganggap hina acara yang dibuat PD Woo.

Habis nonton ini, aku jadi mikir bahwa aku sepertinya juga butuh konseling ke Psikiater. Tapiiii... maunya konseling sama dr. Kim... hahaha.. Sakit itu bukan hanya fisik, tapi juga mental, satu kutipan dr. Kim adalah "Makanan hangat memiliki kekuatan menghibur orang, saat sakit atau flu.... makanlah makanan hangat, karena makanan hangat tidak hanya menenangkan tubuh, tapi juga bisa menenangkan hati" *asyikkk!!!... habis nonton langsung masak sayur sop*. Kerennya lagi, dr. Kim masak secara Live di depan PD Woo,... sudah pinter, ganteng eh pintar masak lagi, sementara PD Woo, masak mie saja tidak bisa.... 😋. Pokoknya intinya drama ini keren, para pemeran utamanya sangat serasi... Couple Song Seung Heon dan Seo Ji Hye chemistrynya sangat dapat... Aku cuma nonton satu drama SSH yaitu Endless Love yang sudah tahu kan berakhir tragis, sementara SJH aku masih gak habis pikir tokoh Seo Dan yang high class, elegan dan super anggun dilepeh sama Hyun Bin di CLOY, maka di Dinner Mate ini, sambil nonton aku sangat berharap kisah mereka bisa happy ending, walau sempat ketar ketir karena menjelang episode akhir, ada adegan dr. Kim tertabrak mobil gara-gara menyelamatkan mantannya PD Woo yang psikopat. Kalau sinetron Indonesia pastilah sudah dibuat hilang ingatan atau semacamnya, tapi untunglah saudara-saudara... Writer Nim baik hati bikin endingnya manis, kalau nggak sudah disumpahi sama fans barbar yang malah ngarep mereka bisa jadian di dunia nyata...

Dinner di Pinggir Pantai


Okeh.... ini adalah tulisan keempat yang bahas drakor di blog ini di Tahun 2020. Bulan Januari sebelum corona bahas kisah traveling di Korea, Bulan April, Mei, Juni dan Juli isinya semua drakor. Nanti deh kalau dapat bahan lain, nulis juga tentang hal lain, kalau nggak bisa move on juga dari tontonan drakor, yo wes nulis drakor lagi.... 😎

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...