Hotel Symphoni menyediakan sarapan, tapi tidak semua makanan tentu saja dapat kami makan. Kami makan seadanya dulu sebelum nanti akan makan lagi di rumah makan halal yang berada di sekitar hotel. Pasar Ben Thanh juga berada di dekat situ, seandainya kalau kami ingin belanja. Keluar hotel, lihat google maps sudah tahu akan ke mana arahnya. Karena kabarnya saat berjalan di Ho Chi Minh harus agak hati-hati, jadi tas aku taruh di depan selama jalan. Tujuan pertama kami adalah post office,... coba ngapain jauh-jauh di Vietnam ke kantor pos. Kantor Pos di Palembang saja sudah tidak kuingat lagi kapan terakhir kali ke sana. Tapi.... Saigon Central Post Office ini adalah heritage, banyak turis yang ke sana selama di Ho Chi Minh. Bangunannya unik dan terawat dengan baik.
Di dalamnya juga ada jualan souvenir, akhirnya kami jadi malah beli souvenir di sana, dan tidak jadi ke Pasar Ben Thanh. Aku mendapatkan benda maha penting yang akan kukoleksi di sana, bel dinnernya ketemu... yeay... Selain itu juga, kan aku koleksi uang kertas pecahan kecil dan koin logam, tapi ternyata di sana mereka tidak memakai koin, hanya kertas, dengan pecahan terkecil 1.000 VND, yah.... aku nggak ada koleksi koin Vietnam deh jadinya.
Di sana, mbak-mbak nya banyak yang memakai baju wanita khas Vietnam, yang kemudian kubahas bersama Dilla. Ao Dai belahan bajunya kan bisa sampai ke pinggang walau panjang, jadi kata Dilla, untuk yang kurus langsing sih oke-oke saja memakainya seperti mbak-mbak pramugari Vietnam Airlines. Trus kalau kami yang pake,.... nggak kebayang gimana bentuknya, lipatan lemak mau ditaruh di mana.... 😅.. Satu lagi yang khas dari Vietnam adalah topi caping, warganya suka sekali pakai, banyak yang kami lihat memakainya di jalan-jalan. Malah di bandara, ada juga turis yang beli untuk oleh-oleh, nah kalau untuk hal yang semacam ini, tentu saja warga +62 nggak ikut-ikutan...hahaha...
Saigon post Office
Gambar lebih luas
Bilik telepon
Bagian Luarnya
Di sebelah kantor pos juga ada Catedral yang tidak kalah ramai pengunjungnya, tapi saat kami datang, di sana sedang ada renovasi, dan beberapa area ditutup. Kemudian selanjutnya kami ke Starbuck yang juga berada tak jauh dari sana. Dan tau gak sih, lalu lintas di Ho Chi Minh itu sama parahnya seperti Indonesia, kami yang jalan di area pedestrian saja berkali-kali di klakson motor yang lewat, padahal itu adalah jalan hak pejalan kaki. Kalau kita naik mobil, mereka saling klakson itu biasa, siapkan kuping dan mental diajak balapan sama sopir taksi. Sepanjang jalan kalau kita lihat, jajanan yang dimakan di tempat akan menyediakan tempat duduk yang pendek seperti dingklik, lain halnya kalau sudah di ruangan, kursinya baru yang normal. Kemudian banyak juga grab dan gojek yang namanya goviet kalau di sana, mereka berkeliaran dengan baju kaos khusus atau jaket, dan helm batok yang menurutku tidak SNI sama sekali...
Sopir mobil letaknya di kiri, sama seperti Korea, tapi karena kami jarang naik mobil di Korea, kami tidak terlalu merasakan perbedaan, nah di Vietnam ini baru terasa. Dilla nanya bisa nggak kalau aku bawa mobil di Vietnam, yahhh... bisa sih sepertinya kataku, tapi kasih aku waktu sejam dulu untuk penyesuaian space kanan kiri, belok kanan kirinya, setelah biasa, baru berani ke jalan besar. Unik deh, belok kanan yang langsung, belok kiri malah menunggu...
Lalu lintas di Ho Chi Minh
Salah satu driver goviet
Karena kami sudah mendapatkan semua yang mau dibeli dan dikunjungi, kemudian diputuskan akan makan kemudian kembali ke hotel istirahat dan menunggu sampai jam 12. Rencananya check out, kemudian naik taksi yang sudah kami pesan lewat resepsionis. Sebenarnya kami akan makan di The Daun Restaurant, tapi karena kami saat pulang ke hotel sudah lewat Rumah makan Kampung Pandan, jadi akhirnya diputuskan akan makan di sana saja, karena dua makanan yang wajib kami coba ada di sana. Dua makanan itu adalah tentu saja Pho dan ditambah spring roll khas Vietnam yang aku pernah lihat dibuat Chef Martin Yan di Asian Food Channel.
Di Kampung Pandan
Pho porsi besar
Spring Roll
Pho nya aku suka, cuma karena porsinya besar, jadi aku dan Dilla berbagi makannya. Sementara spring roll, aku cuma makan 1 karena ternyata isinya sayur mentah semua... ada sih yang versi goreng, tapi lagi kosong hari itu. Selesai makan kami kembali ke hotel, jam 12 setelah sholat, menuju bandara. Taksinya tidak bisa parkir lama-lama di depan hotel, karena posisi Symphoni Hotel di dekat lampu merah yang ramai, jadi kami harus langsung siap begitu taksi datang. Pegawai hotelnya ramah dan baik, dia ikut nungguin taksinya di depan dan membantu angkat tas-tas pakaian kami. Kurang dari setengah jam, kami sampai di airport. Tidak perlu check in lagi, karena sudah sekalian waktu dari Seoul, hanya saja kami lapor ke petugas di dekat sana untuk mengetahui gate pesawat kami.
Pemandangan dari ruang tunggu
Selesai sudah liburan babak kedua, lanjut babak ketiga *kucing beranak mode on* ke Malaysia. Yang ini sebenarnya tidak kuhitung, karena aku sudah terlalu sering ke Kuala Lumpur, tapi karena Dilla baru pertama kali, yo wes... artinya besok masih harus jalan lagi.
Pesawatnya juga boarding ontime. Walaupun jarak dekat, tapi kami tetap mendapat makan sesuai standar Vietnam Airlines. Mendarat di KLIA dalam keadaan cuaca yang super mendung itu menakutkan sekali loh, Saat pesawat menembus awan kelabu yang lumayan padat rasanya deg degan... Untunglah kami kemudian Alhamdulillah, mendarat dengan selamat... nggak ada cerita naik kereta dari bandara ke hotel, karena ini sudah malam dan badan sudah gak karuan kalau masih mau naik turun stasiun MRT atau monorel. Jadi kami pesan taksi bandara saja menuju hotel di Bukit Bintang.
Lanjut part 11
video youtube
Mengenai Saya
- Annie Mardiani
- Palembang, Indonesia
- Hobi shopping, nonton film, dengerin musik, suka menulis dan membaca novel, serta gila travelling.
Search
Blog archive
-
▼
2020
(18)
-
▼
Januari
(12)
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
- Musim Dingin Berburu Lokasi Drama ke Seoul dan Mel...
-
▼
Januari
(12)
Jalan-jalan
- Brunei Darussalam (3)
- Hong Kong (5)
- Indonesia-Bali (3)
- Indonesia-Bangka (2)
- Indonesia-Batam (2)
- Indonesia-Curup (1)
- Indonesia-Jakarta (9)
- Indonesia-Jambi (1)
- Indonesia-Lampung (5)
- Indonesia-Palembang (2)
- Indonesia-Surabaya (2)
- Indonesia-yogyakarta (3)
- Japan-Kyoto (3)
- Japan-Tokyo (6)
- Macau (3)
- Malaysia-Johor Bahru (3)
- Malaysia-Kuala Lumpur (19)
- Saudi Arabia-Jeddah (3)
- Saudi Arabia-Mecca (4)
- Saudi Arabia-Medina (4)
- Singapore (13)
- South Korea-Seoul (13)
- Taiwan-Taipei (1)
- Thailand-Bangkok (3)
- Thailand-phuket (4)
- Vietnam-Ho Chi Minh (4)
Entri Populer
-
Baru balik dari outbond di Cisarua Bogor, hasil yang didapat adalah beberapa foto narsis, sekoper pakaian kotor, dan sepasang kaki yang peg...
-
Setelah kemarin kena demam menulis paper, akhirnya dari lima target yang direncanakan, aku berhasil menulis tiga. Antara emang aku yang bagu...
-
Tahun 2020 ini adalah tahun yang benar-benar prihatin. Siapa yang sangka kalau dunia akan menghadapi Pandemi Virus yang tidak main-main. Sem...
-
Sekarang Bulan September dan saya baru sadar.... belum nulis satupun postingan di blok eh blog ini.... Yah walaupun sekarang sepertinya suda...
-
Salah satu film seri favoritku jaman duluuuuu (saking tuanya aku) adalah "Suddenly Susan". Yang main adalah Broke Shields, dan sal...
-
Luar biasa sibuknya saya, sampai-sampai kisah liburan di Bulan Agustus sudah hampir 3 bulan tidak selesai-selesai ditulis. Yaelah... siapa j...
-
Di saat semua orang sudah tidak menulis blog lagi dan lebih banyak membuat vlog, saya masih berusaha menulis blog, walau tidak sering dan te...
Diberdayakan oleh Blogger.
Posted by
Annie Mardiani
Rabu, 22 Januari 2020
Labels:
Vietnam-Ho Chi Minh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)