Bak kena durian runtuh (entah gimana rasanya, yang pasti rasanya sakit),... Bulan Agustus 2015 ini tiba-tiba The big bos ngasih liburan ke aku dan beberapa rekan lain untuk liburan ke Singapura,... hehehe... asyikkkk.... Total yang berangkat ada dua belas, dan karena aku nggak mau disalahkan kalau mereka terkenal disebut namanya, jadi aku bakal nyebut mereka berdasarkan initial pada kisah yang kutulis ini... hehehe...
Jadwal berangkatnya tanggal 2 September dan balik lagi tanggal 5 September, (nggak balik juga nggak apa-apa sih sebenarnya).... Dapat info hotelnya di Grand Chancellor Orchard, buru-buru browsing dan langsung angkat bendera putih kalo mau nginap dengan biaya sendiri di sana..... Saat ini 1 SGD sama dengan 10 ribu something. Memang dapat uang pegangan sih, tapi tetap nukar juga uang sendiri dong, siapa tau kalap sampe di sana. Saat nukar di money changer Palembang sepuluh ribu lebih, tau-tau nanti di Singapura dapet yang Rp 9.600,- "Arghh... Kembalikan uang kami!!!".... *gaya nonton konser*. Yo wes lah... sudah nasib. Dulu tahun 2007 ke Singapura nilai tukarnya kalau tidak salah hanya Rp 6.700,- kalau mau dibandingkan dengan sekarang rasanya mau balik lagi ke masa dulu. Yah tapi paling tidak sisi positifnya sekarang kalau ngitung jadi genap dan mudah, belanja 3 for 10, tinggal kali 10.000, jadi satunya 33 ribu.... he he...
Hari H berangkat dan biasanya setiap tahun, Bulan Agustus-September, selain musim kemarau juga musim asap... cape deh.... asap memang nggak separah Riau atau Jambi di Palembang, tapi ketar ketir juga barbie saat mau naik pesawat... my sister aja baru kemarin mau terbang dari Jakarta ke Jambi, jadinya ke Palembang dulu, baru dari Palembang naik travel ke Jambi, gara-gara pesawat yang nggak bisa turun di Jambi.... *berdoa semoga Palembang cerah terus....*.
Barang-barang bawaan sudah siap, koper beserta isinya, benda-benda penting untuk eksis, kamera, tongsis sponsored by Ms. DO, serta botol air minum untuk isi ulang nanti. Naik Silk Air jam setengah 5, boarding on time tanpa sempat duduk dulu di ruang tunggu. Berhubung duduknya nggak dekat jendela, jadi nggak keliatan apa-apa di luar, tapi duduk dekat jendela pun sepertinya percuma, yang keliatan cuma putihnya asap eh awan atau apalah sepanjang mata memandang...
Peace...
Mendarat di Changi juga masih diliputi asap, duh sorry ya friend.... di sini jadi kebagian juga nggak enaknya asap dari Indonesia... hehe... Sambil nungguin rekan-rekan lain masih ada yang nyangkut di imigrasi, foto-foto dulu di conveyor bagasi.
Setelah semua personil lengkap, dijemput sama sopir untuk diantar ke hotel Grand Chancellor Orchard. Cuma dikasih waktu sedikit ke kamar sebelum harus keluar lagi untuk cari makan malam. Aku beli sim card dulu supaya bisa ngasih kabar ke rumah kalau sudah sampe, supaya yang di rumah nggak khawatir lagi. 15 SGD untuk satu kartu, beli dua jadi 30, sesuai rumus tadi kali 10.000 jadi Rp 300.000,- mahal banget.... untung cuma tiga hari, kalau nggak bisa bangkrut dedek....
Jalan kaki ke Lucky Plaza lumayan jauh, kira-kira satu kilometer kali ya, tapi karena baru hari pertama dan itu adalah Orchard, maka nggak terasa udah sampe. Belum lagi tiap dua meter beraksi dengan tongsis, semakin tidak terasa.... Duh udah 7 tahun yang lalu aku baru balik lagi sekarang, udah banyak perubahan, dan semua yang kurencanakan harus berhasil kali ini. Hehe aku belum pernah tidur di Singapura, kali ini tercapai. Dulu juga penasaran kok di foto-foto nggak dapat satupun foto bendera Singapura, kali ini juga harus dapat (penting...). Dulu belum ada Marina Bay Sand dan Universal Studio, maka kali ini harus ke sana, satu lagi target yang harus kucapai adalah makan es krim 1 dolar yang terkenal itu asli dari tempat asalnya.
Lanjut Part 2
Mengenai Saya

- Annie Mardiani
- Palembang, Indonesia
- Hobi shopping, nonton film, dengerin musik, suka menulis dan membaca novel, serta gila travelling.
Search
Jalan-jalan
- Brunei Darussalam (3)
- Hong Kong (5)
- Indonesia-Bali (3)
- Indonesia-Bangka (2)
- Indonesia-Batam (2)
- Indonesia-Curup (1)
- Indonesia-Jakarta (9)
- Indonesia-Jambi (1)
- Indonesia-Lampung (5)
- Indonesia-Palembang (2)
- Indonesia-Surabaya (2)
- Indonesia-yogyakarta (3)
- Japan-Kyoto (3)
- Japan-Tokyo (6)
- Macau (3)
- Malaysia-Johor Bahru (3)
- Malaysia-Kuala Lumpur (19)
- Saudi Arabia-Jeddah (3)
- Saudi Arabia-Mecca (4)
- Saudi Arabia-Medina (4)
- Singapore (13)
- South Korea-Seoul (13)
- Taiwan-Taipei (1)
- Thailand-Bangkok (3)
- Thailand-phuket (4)
- Vietnam-Ho Chi Minh (4)
Entri Populer
-
Hari Kamis, tanggal 26 Januari 2012 tiba-tiba dapat tugas mendadak... what?!! lusa ikut short course di UII selama tiga hari... langsung gra...
-
Setelah kemarin kena demam menulis paper, akhirnya dari lima target yang direncanakan, aku berhasil menulis tiga. Antara emang aku yang bagu...
-
Baru balik dari outbond di Cisarua Bogor, hasil yang didapat adalah beberapa foto narsis, sekoper pakaian kotor, dan sepasang kaki yang peg...
-
Tahun 2020 ini adalah tahun yang benar-benar prihatin. Siapa yang sangka kalau dunia akan menghadapi Pandemi Virus yang tidak main-main. Sem...
-
Aku ini adalah seseorang yang sangat menghargai barang. Kalau barang yang kupunya itu masih bisa dipakai pasti kurawat, dan kalau tidak bisa...
-
Berdasarkan pengamatanku, sepertinya sekarang sedang trend twilight. Novel karya Stephenie Meyer yang juga diangkat menjadi layar lebar. M...
-
Okey... puasa sudah selesai dan tibalah saatnya lebaran. Setelah dengan cueknya menyikat hidangan lebaran yaitu ketupat, opor ayam, rendang ...
-
Walaupun sudah tamat dari UNSRI lama sekali, tapi memang aku tidak akan pernah bisa lepas dari sana. Dulu waktu mau tamat, supaya aku tidak ...
-
Balik dari Bangkok masih punya waktu sehari nganggur sebelum balik ke Palembang. Rencananya pengen naik Petronas, karena tahun-tahun kemarin...

Diberdayakan oleh Blogger.

Posted by
Annie Mardiani
Selasa, 22 September 2015
Labels:
Singapore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)