Pagi-pagi aku dapat koran untuk kubaca dari hotel. Kukira dalam Bahasa Melayu, ternyata dalam Bahasa Inggris. Hari ini adalah jadwal wisataku, tapi aku memutuskan akan keluar siang saja. Jadi untuk mengisi waktu aku sibuk bersihin rambut yang ketombe dan rontoknya parah serta bersihin komedo yang makin bertumpuk lama nggak dibersihkan. Sudah bosan nonton TV aku buka drama Korea lanjut nonton Terius Behind Me. Kemudian cerita-cerita sedikit keadaanku ke Elsa dan Dilla. Ayu tidak tahu aku di Brunei, jadi dia nitip roti ikan bilis yang ada di seven eleven di Kuala Lumpur. Gampanglah soal itu, toh di bandara pasti ada kan. Pemandangan dari hotel setelah diamati lagi ternyata adalah pasar kianggeh, tapi siang itu sepi sekali. Kata orang hotel, pasar itu ramainya Shubuh.
Koran dari hotel
Pemandangan Pasar Kianggeh dari kamar hotel
Setelah siang dan berharap tidak ketemu si pengganggu kemarin, aku turun dan mulai menghidupkan GPS menuju Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien. Di sepanjang jalan, kalau kuamati, orang Brunei sepertinya semuanya punya mobil dan mobilnya bagus-bagus. Saat akan menyeberang di lampu merah, kok lampu untuk orang menyeberang tidak pernah hijau, akhirnya aku jalan sedikit dan menyeberang dari tengah. Dan pengalamanku, beberapa kali aku menyeberang, para pengguna mobil selau mendahulukan penyeberang. Jadi sepertinya pejalan kaki sangat dihormati di sana. Kemudian juga, walau jalanan cenderung sepi, tapi mobil-mobil di sana tetap tertib mengikuti lampu merah. Luar biasa ya mereka, sudah kaya tapi tidak sombong dan taat mengikuti aturan.
Di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien aku sedih, nggak ada yang fotoin, cuma bisa pakai tongsis, karena terlalu sepi, yang ada hanya para pekerja yang menatap aku seperti orang aneh. Ada juga sih bule tadi di depan masjid, tapi pas jalan di bagian perahu masjid cuma aku yang di sana.... jadi tidak mungkin untuk meminta orang untuk ngambil fotoku di depan masjid. Sebenarnya aku juga ingin masuk ke Masjid dan lebih lama berada di sana, tapi terus terang aku parno, takut ketemu lagi sama orang kemarin, jadi niat berlama-lama di sana kubatalkan dan aku langsung cuss dari sana.
Yang penting sudah berkunjung ke destinasi utama selama di Brunei, kemudian lanjut ke mallnya, Yayasan Hassanal Bolkiah, niatnya cari merchandise sedikit. Mallnya kecil dan cenderung sepi. Aku beli lonceng dinner di sana dan kemudian makan siang KFC. Karena aku juga mengoleksi koin-koin berbagai negara, kasir KFC tidak keberatan saat aku menukar uang koin di sana. Setelah semua kepentingan selesai, aku balik ke hotel. Rencana ke Royal Regalia Museum kubatalkan, dengan alasan yang sama kenapa aku tidak mau berlama-lama di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien. Benar-benar mengesalkan rasanya, liburan tapi pikiran was-was, mungkin sepertinya aku berpikir berlebihan... tapi aku tidak mau mengambil resiko apapun dalam perjalanan kali ini.
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien
Akhirnya aku ke sana
Makan siangku hari itu
Demi ini aku ke Jepang dan Brunei
video youtube
Lanjut Part 12
Mengenai Saya
- Annie Mardiani
- Palembang, Indonesia
- Hobi shopping, nonton film, dengerin musik, suka menulis dan membaca novel, serta gila travelling.
Search
Blog archive
-
▼
2019
(19)
-
▼
Januari
(14)
- Tempat yang ingin dikunjungi... masih pengen lanju...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Perjalanan Mengesankan ke Jepang, Plus Brunei... P...
- Wisata Pake Kereta Lagi...
-
▼
Januari
(14)
Jalan-jalan
- Brunei Darussalam (3)
- Hong Kong (5)
- Indonesia-Bali (3)
- Indonesia-Bangka (2)
- Indonesia-Batam (2)
- Indonesia-Curup (1)
- Indonesia-Jakarta (9)
- Indonesia-Jambi (1)
- Indonesia-Lampung (5)
- Indonesia-Palembang (2)
- Indonesia-Surabaya (2)
- Indonesia-yogyakarta (3)
- Japan-Kyoto (3)
- Japan-Tokyo (6)
- Macau (3)
- Malaysia-Johor Bahru (3)
- Malaysia-Kuala Lumpur (19)
- Saudi Arabia-Jeddah (3)
- Saudi Arabia-Mecca (4)
- Saudi Arabia-Medina (4)
- Singapore (13)
- South Korea-Seoul (13)
- Taiwan-Taipei (1)
- Thailand-Bangkok (3)
- Thailand-phuket (4)
- Vietnam-Ho Chi Minh (4)
Entri Populer
-
Baru balik dari outbond di Cisarua Bogor, hasil yang didapat adalah beberapa foto narsis, sekoper pakaian kotor, dan sepasang kaki yang peg...
-
Setelah kemarin kena demam menulis paper, akhirnya dari lima target yang direncanakan, aku berhasil menulis tiga. Antara emang aku yang bagu...
-
Tahun 2020 ini adalah tahun yang benar-benar prihatin. Siapa yang sangka kalau dunia akan menghadapi Pandemi Virus yang tidak main-main. Sem...
-
Sekarang Bulan September dan saya baru sadar.... belum nulis satupun postingan di blok eh blog ini.... Yah walaupun sekarang sepertinya suda...
-
Salah satu film seri favoritku jaman duluuuuu (saking tuanya aku) adalah "Suddenly Susan". Yang main adalah Broke Shields, dan sal...
-
Luar biasa sibuknya saya, sampai-sampai kisah liburan di Bulan Agustus sudah hampir 3 bulan tidak selesai-selesai ditulis. Yaelah... siapa j...
-
Di saat semua orang sudah tidak menulis blog lagi dan lebih banyak membuat vlog, saya masih berusaha menulis blog, walau tidak sering dan te...
Diberdayakan oleh Blogger.
Posted by
Annie Mardiani
Minggu, 13 Januari 2019
Labels:
Brunei Darussalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)